BUMDes Baktiseraga Rintis Pusat Oleh-Oleh
Pemerintah Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Baktiseraga, kini merintis pusat oleh-oleh di Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Cita-cita itu disampaikan Perbekel Baktiseraga Gusti Putu Armada, Senin (16/9) saat pelatihan pengolahan pangan organik ibu-ibu PKK setempat.
Pelatihan dengan palatih dari Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Intan, Kabupaten Malang, untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu lebih produktif selain mengurus rumah tangga di rumah. “Dengan pemberdayaan keluarga ini harapan kami produktifitas ibu-ibu di desa kami lebih baik. Ketika ada waktu luang, bisa mengolah makanan sehat ini. Entah itu dikonsumsi sendiri, atau jadi tambahan penghasilan,” kata Perbekel Armada. Warganya yang serius menangkap peluang ini juga disebut Armada akan difasilitasi oleh BUMDes terutama untuk menampung produksi olahan pangan dan pemasarannya.
“Mimpi besar kami itu menjadikan BUMDes ini pusat oleh-oleh di Buleleng. Kami tahu peluang itu ada. BUMDes kami siap memberikan dukungan peralatan dan modal kerja,” imbuh dia. Sementara itu instruktur dari P4S Intan, Endang Tri Puji Astuti mengatakan, potensi Desa Baktiseraga menghasilkan produk pangan olahan sangat besar. Sebab ada banyak bahan yang bisa didapatkan dengan harga murah, bahkan gratis. “Kami latih yang gampang, bahan tersedia, dan murah. Kami ajari bagaimana mengolah yang benar dan sehat. Ternyata pesertanya antusias sekali, apalagi buat mie berbahan dasar sayur ini. Saya rasa desa ini punya potensi besar di bidang produk olahan pangan, sebab pasarnya sudah ada,” kata Endang.
Dalam pelatihan olahan pangan itu ibu-ibu PKK desa dilatih membuat panganan berbahan dasar organik, sekaligus membuat panganan olahan sehat. Mulai dari proses membuat ayam crispy, kripik daun beluntas, kripik jamur, keripik pisang, keripik ubi ungu, hingga manisan buah. Produk olahan yang paling diminati peserta adalah mie dari bahan organik. Mie ini dibuat dengan memanfaatkan buah naga, wortel, maupun kelor. Prosesnya pun tak menggunakan bahan pengawet maupun sodium glutamat alias MSG. *k23
Komentar