Disdikpora Tugaskan 119 Tutor Didik Warga Belajar
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem menugaskan 119 tutor mengajar dan mendidik 1.409 warga belajar.
AMLAPURA, NusaBali
Program keaksaraan ini digelar di empat kecamatan sejak Senin (2/9). Rencananya berlangsung tiga bulan dan ujian diagendakan pada November 2019. Peserta yang lulus berhak atas sertifikat Sukma (surat keterangan melek aksara).
Kadisdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika mengatakan, program pengentasan buta aksara di Karangasem dilakukan secara bertahap. Belum bisa serentak dana jumlah banyak. Awalnya menargetkan 1.500 warga belajar, ternyata jumlah tutor belum mencukupi sehingga keikutsertaan warga belajar berkurang. Tutor yang direkrut berasal dari guru SD dan pengawas SD setempat. Tujuannya mendekatkan tutor mengajar di wilayah tempat tinggalnya. Peserta ada yang belajar di sekolah, bale banjar, dan rumah warga yang mampu menampung sekitar 10-15 warga belajar. Satu kelompok 10-15 peserta dibina satu tutor.
Program keaksaraan di tahun 2019 tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Bebandem sebanyak 617 peserta, Kecamatan Abang 204 peserta, Kecamatan Selat 98 peserta, dan Kecamatan Rendang 490 peserta. Mereka terbagi untuk kelompok usia 15-24 tahun, 25-44 tahun, dan 45-59 tahun. Pembelajaran diawali Senin (2/9) selama September pembelajaran hingga Jumat (27/9). Disusul 1-30 Oktober, efektif 38 kali pertemuan. Sebab Jumat, Sabtu, dan Minggu tidak belajar, kecuali Jumat (27/9). Ujian dijadwalkan pada Jumat (1/11) di Kecamatan Bebandem, Senin (4/11) di Kecamatan Selat, Selasa (5/11) di Kecamatan Rendang dan Rabu (6/11) di Kecamatan Abang.
Gusti Ngurah Kartika mengingatkan, bagi yang putus sekolah atau terlambat belajar, tetapi usianya masih muda dan produktif ada kesempatan belajar melalui jalur keaksaraan. Selanjutnya bisa melanjutkan kejar paket A setara SD, paket B setara SMP, dan kejar paket C setara SMA. Tamat bisa kuliah. Terpisah, pengelola Satuan Pendidikan Sanggar Kegiatan Belajar Karangasem I Made Oka mengaku siap menampung lulusan keaksaraan dan langsung diterima di kelas IV paket A. “Ya, saya siap menampung lulusan keaksaraan itu,” jelas Made Oka. *k16
Kadisdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika mengatakan, program pengentasan buta aksara di Karangasem dilakukan secara bertahap. Belum bisa serentak dana jumlah banyak. Awalnya menargetkan 1.500 warga belajar, ternyata jumlah tutor belum mencukupi sehingga keikutsertaan warga belajar berkurang. Tutor yang direkrut berasal dari guru SD dan pengawas SD setempat. Tujuannya mendekatkan tutor mengajar di wilayah tempat tinggalnya. Peserta ada yang belajar di sekolah, bale banjar, dan rumah warga yang mampu menampung sekitar 10-15 warga belajar. Satu kelompok 10-15 peserta dibina satu tutor.
Program keaksaraan di tahun 2019 tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Bebandem sebanyak 617 peserta, Kecamatan Abang 204 peserta, Kecamatan Selat 98 peserta, dan Kecamatan Rendang 490 peserta. Mereka terbagi untuk kelompok usia 15-24 tahun, 25-44 tahun, dan 45-59 tahun. Pembelajaran diawali Senin (2/9) selama September pembelajaran hingga Jumat (27/9). Disusul 1-30 Oktober, efektif 38 kali pertemuan. Sebab Jumat, Sabtu, dan Minggu tidak belajar, kecuali Jumat (27/9). Ujian dijadwalkan pada Jumat (1/11) di Kecamatan Bebandem, Senin (4/11) di Kecamatan Selat, Selasa (5/11) di Kecamatan Rendang dan Rabu (6/11) di Kecamatan Abang.
Gusti Ngurah Kartika mengingatkan, bagi yang putus sekolah atau terlambat belajar, tetapi usianya masih muda dan produktif ada kesempatan belajar melalui jalur keaksaraan. Selanjutnya bisa melanjutkan kejar paket A setara SD, paket B setara SMP, dan kejar paket C setara SMA. Tamat bisa kuliah. Terpisah, pengelola Satuan Pendidikan Sanggar Kegiatan Belajar Karangasem I Made Oka mengaku siap menampung lulusan keaksaraan dan langsung diterima di kelas IV paket A. “Ya, saya siap menampung lulusan keaksaraan itu,” jelas Made Oka. *k16
1
Komentar