Pentaskan 1.000 Penari Rejang Renteng
Festival Nusa Penida 2019 Disertai Pakelem di Segara
Maka sakralnya tarian jangan hanya dilihat dimana dan jumlah penarinya, namun tujuan dari tari tersebut. (Seksi Acara NPF 2019, I Nyoman Widana)
SEMARAPURA, NusaBali
Festival Nusa Penida (FNP) Tahun 2019 kembali digelar di Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, 5 - 8 Oktober 2019. Event tahunan ini akan mementaskan Tari Rejang Renteng melibatkan 1.000 lebih penari kalangan kalangan ibu-ibu dan remaja putri dari 48 desa adat di Kecamatan Nusa Penida.
Panitia tetap menyuguhkan tarian sakral itu meskipun ada keputusan bersama PHDI, Majelis Desa Adat, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang melarang pementasan tari sakral di luar kepentingan upacara agama. ‘’Karena pementasan Tari Rejang Renteng ini untuk mengiringi ritual Pakelem di segara (pantai) yang dilaksanakan saat pembukaan Festival Nusa Penida nanti,” ujar Seksi Acara NPF 2019, I Nyoman Widana, Kamis (19/9). Kata dia, upacara Pakelem rutin digelar serangkaian NPF. Tunjuannya, mohon keselamatan dan sebagai bentuk menghormati alam. “Maka sakralnya tarian jangan hanya dilihat dimana dan jumlah penarinya, namun tujuan dari tari tersebut," ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung I Nengah Sukasta, mengatakan FNP 2019 dipusatkan di Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, ada inovasi kolaborasi antara Tari Rejang Renteng - Baris Jangkang. Dengan itu, pelaksanaan festival tidak monoton. “Persiapan festival ini terus kami matangkan,” katanya.
Tari Rejang Renteng oleh 1.000 lebih penari akan dipentaskan pada hari kedua Festival, Minggu (6/10) nanti, di areal Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped. Formasi pentas tarian ini menghadap ke panggung di sisi utara. Untuk mematangkan persiapan pentas, dua orang dari masing-masing desa adat di Kecamatan Nusa Penida, diajak latihan bersama untuk menyeragamkan gerak di GOR Sampalan, Nusa Penida, Minggu (8/9) lalu. Dari perwakilan itu akan menyebarkan gerak tarian ini kepada para penari di desa adat masing-masing.
Panitia Bidang Kesenian NPF 2019, Ni Komang Melati yang pemilik Sanggar Melati di Nusa Penida, mengatakan calon penari Rejang Renteng perwakilan desa adat akan diberikan pelatihan menari. ‘’Nanti mereka akan kami libatkan gladi bersih bersama untuk penyelarasan gerak tari ini,” ujar Melati, kepada NusaBali, Kamis (19/9).
Sebelumnya, 1.000 penari Tari Rejang Renteng sempat dipentaskan di Catus Pata Klungkung, Jumat (28/4) sore. Pentas serangkaian peringatan HUT Puputan Klungkung ke-109 dan HUT Kota Semarapura ke-25 serta Festival Semarapura ke-3. Busana khas Tari Rejang Renteng tersebut kebaya warna putih dan kamen (kain) kuning dan bersanggul. Pentas sekitar 15 menit dari pukul 18.20 Wita-19.35 Wita. *wan
Panitia tetap menyuguhkan tarian sakral itu meskipun ada keputusan bersama PHDI, Majelis Desa Adat, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang melarang pementasan tari sakral di luar kepentingan upacara agama. ‘’Karena pementasan Tari Rejang Renteng ini untuk mengiringi ritual Pakelem di segara (pantai) yang dilaksanakan saat pembukaan Festival Nusa Penida nanti,” ujar Seksi Acara NPF 2019, I Nyoman Widana, Kamis (19/9). Kata dia, upacara Pakelem rutin digelar serangkaian NPF. Tunjuannya, mohon keselamatan dan sebagai bentuk menghormati alam. “Maka sakralnya tarian jangan hanya dilihat dimana dan jumlah penarinya, namun tujuan dari tari tersebut," ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung I Nengah Sukasta, mengatakan FNP 2019 dipusatkan di Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, ada inovasi kolaborasi antara Tari Rejang Renteng - Baris Jangkang. Dengan itu, pelaksanaan festival tidak monoton. “Persiapan festival ini terus kami matangkan,” katanya.
Tari Rejang Renteng oleh 1.000 lebih penari akan dipentaskan pada hari kedua Festival, Minggu (6/10) nanti, di areal Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped. Formasi pentas tarian ini menghadap ke panggung di sisi utara. Untuk mematangkan persiapan pentas, dua orang dari masing-masing desa adat di Kecamatan Nusa Penida, diajak latihan bersama untuk menyeragamkan gerak di GOR Sampalan, Nusa Penida, Minggu (8/9) lalu. Dari perwakilan itu akan menyebarkan gerak tarian ini kepada para penari di desa adat masing-masing.
Panitia Bidang Kesenian NPF 2019, Ni Komang Melati yang pemilik Sanggar Melati di Nusa Penida, mengatakan calon penari Rejang Renteng perwakilan desa adat akan diberikan pelatihan menari. ‘’Nanti mereka akan kami libatkan gladi bersih bersama untuk penyelarasan gerak tari ini,” ujar Melati, kepada NusaBali, Kamis (19/9).
Sebelumnya, 1.000 penari Tari Rejang Renteng sempat dipentaskan di Catus Pata Klungkung, Jumat (28/4) sore. Pentas serangkaian peringatan HUT Puputan Klungkung ke-109 dan HUT Kota Semarapura ke-25 serta Festival Semarapura ke-3. Busana khas Tari Rejang Renteng tersebut kebaya warna putih dan kamen (kain) kuning dan bersanggul. Pentas sekitar 15 menit dari pukul 18.20 Wita-19.35 Wita. *wan
1
Komentar