Kementan Pacu Ekspor Tanaman Hias
Kementerian Pertanian medorong pengembangan ekspor tanaman hias atau flori mengingat permintaan pembeli dari luar negeri cukup tinggi, kata Direktur Buah dan Florikultura Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Liferdi Lukman.
MAGELANG, NusaBali
"Pengembangan kita ke depan itu orientasinya berskala ekonomi dan kalau bisa kita harapkan ekspor," katanya usai pembukaan Agri-Flori Expo di Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (20/9).
Ia menuturkan ekspor flori terus meningkat, minggu depan ada permintaan bunga krisan putih dari Jepang 10.000 tangkai tetapi hanya mampu menyediakan 6.000 tangkai. "Kami melihat prospek untuk ekspor flori ini ke depan cukup terbuka lebar dan ini bisa menjadi upaya untuk memajukan perekonomian, apalagi untuk kota walaupun lahannya terbatas tetapi flori ini merupakan komoditas yang seksi, dia tidak membutuhkan lahan yang luas," katanya.
Ia menuturkan jika dibandingkan dengan komoditas lain, keuntungan usaha flori ini bisa delapan kali lipat. "Flori ini merupakan komoditi fesyen, jadi komoditas flori ini tidak pernah berhenti dia akan terus berkembang dan harganya menjanjikan," katanya.
Ia menuturkan pengalaman selama ini komoditas yang dikembangkan hanya dalam skala kecil, jadi tidak membuat eksportir tertarik, karenanya harus diubah.
"Oleh karena itu kami butuh dukungan daerah, para kepala daerah yang punya komitmen, termasuk untuk buah-buahan kalau ada daerah yang komitmen siap untuk menjadi sentra buah-buahan kita akan kontrak sehingga dari awal kita rancang untuk ekspor," katanya.
Ia mengatakan Kementerian Pertanian pada lima tahun ke depan mencoba menggagas program yang berbeda. "Biasanya di Kementan itu lebih pada pemerataan, jadi hampir seluruh pemerintah tingkat II itu ada kegiatan namun kecil-kecil, tetapi ke depan akan mencoba mengembangkan kawasan yang skala ekonomi lebih besar," katanya. *ant
Ia menuturkan ekspor flori terus meningkat, minggu depan ada permintaan bunga krisan putih dari Jepang 10.000 tangkai tetapi hanya mampu menyediakan 6.000 tangkai. "Kami melihat prospek untuk ekspor flori ini ke depan cukup terbuka lebar dan ini bisa menjadi upaya untuk memajukan perekonomian, apalagi untuk kota walaupun lahannya terbatas tetapi flori ini merupakan komoditas yang seksi, dia tidak membutuhkan lahan yang luas," katanya.
Ia menuturkan jika dibandingkan dengan komoditas lain, keuntungan usaha flori ini bisa delapan kali lipat. "Flori ini merupakan komoditi fesyen, jadi komoditas flori ini tidak pernah berhenti dia akan terus berkembang dan harganya menjanjikan," katanya.
Ia menuturkan pengalaman selama ini komoditas yang dikembangkan hanya dalam skala kecil, jadi tidak membuat eksportir tertarik, karenanya harus diubah.
"Oleh karena itu kami butuh dukungan daerah, para kepala daerah yang punya komitmen, termasuk untuk buah-buahan kalau ada daerah yang komitmen siap untuk menjadi sentra buah-buahan kita akan kontrak sehingga dari awal kita rancang untuk ekspor," katanya.
Ia mengatakan Kementerian Pertanian pada lima tahun ke depan mencoba menggagas program yang berbeda. "Biasanya di Kementan itu lebih pada pemerataan, jadi hampir seluruh pemerintah tingkat II itu ada kegiatan namun kecil-kecil, tetapi ke depan akan mencoba mengembangkan kawasan yang skala ekonomi lebih besar," katanya. *ant
1
Komentar