Tiga Pasar Desa Masuk Daftar Perbaikan
Kabupaten Buleleng, kembali mendapat anggaran perbaikan (revitalisasi) pasar desa. Kali ini, ada tiga pasar desa yang masuk dalam daftar perbaikan dengan total anggaran sekitar Rp 3,5 miliar.
SINGARAJA, NusaBali
Tiga pasar desa yang masuk daftar perbaikan masing-masing pasar Desa Julah, Kecamatan Tejakula, pasar Desa/Kecamatan Sawan, dan pasar Desa Bubunan, Kecamatan Seririt. Perbaikan direncanakan dimulai di tahun 2020, sesuai dengan pencairan anggaran revitalisasi tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Buleleng, Ketut Suparto Jumat (20/9) mengatakan, pihaknya mengusulkan revitalisasi terhadap ketiga pasar desa tersebut ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, dengan nilai Rp 5 miliar. Namun setelah pembahasan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) danKemendag), tahap awal proposal itu dirancang untuk mendapat anggaran sekitar Rp 3,5 miliar lebih. “Ini usulan di tahun 2019. Dari hasil konsultasi kami, usulan itu baru disetujui sekitar Rp 3,5 miliar lebih. Nanti kami akan dipanggil lagi, mudah-mudahan usulan sepenuhnya dapat disetujui,” terangnya.
Menurut Suparto, meskipun kepastian dana tahap awal masih kurang dari usulan awla, namun dipastikan ketiga pasar yang sudah diusulkan itu tetap dimasukan dalam program revitalsiasi pasar desa. Dari kajian awal, Pasar Desa Julah dinilai layak dan dimasukkan sebagai skala prioritas program revitalsiasi paar desa tahun depan. Untuk membangun ulang pasar desa di ujung timur Buleleng tersebut diperkirakan memerlukan biaya senilai Rp 1,7 miliar.
Dengan kajian itu, sisa dana yang ada, dapat dialokasikan merevitalsiasi pasar desa di Sawan dan pasar Desa Bubunan. Dari kajian awal, kedua pasar desa ini memerlukan anggaran lebih kecil dibandingkan biaya untuk revitalsiasi Pasar Desa Julah. “Kita akan atur dan yang pasti untuk Pasar Julah masuk skala prioritas dan biaya untuk merevitalsiasi dua pasar lagi itu sepertinya memungkinkan karena memerlukan anggaran yang lebih kecil,” jelasnya.
Suparto menambahkan, revitalisasi pasar desa dengan kucuran dana APBN tahun 2019 ini telah direalisasikan. Revitalsiasi kedua pasar itu juga pengajuan proposal kepada pemerintah pusat tahun 2018 yang lalu dengan nilai proposal Rp 3,5 miliar. *k19
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Buleleng, Ketut Suparto Jumat (20/9) mengatakan, pihaknya mengusulkan revitalisasi terhadap ketiga pasar desa tersebut ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, dengan nilai Rp 5 miliar. Namun setelah pembahasan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) danKemendag), tahap awal proposal itu dirancang untuk mendapat anggaran sekitar Rp 3,5 miliar lebih. “Ini usulan di tahun 2019. Dari hasil konsultasi kami, usulan itu baru disetujui sekitar Rp 3,5 miliar lebih. Nanti kami akan dipanggil lagi, mudah-mudahan usulan sepenuhnya dapat disetujui,” terangnya.
Menurut Suparto, meskipun kepastian dana tahap awal masih kurang dari usulan awla, namun dipastikan ketiga pasar yang sudah diusulkan itu tetap dimasukan dalam program revitalsiasi pasar desa. Dari kajian awal, Pasar Desa Julah dinilai layak dan dimasukkan sebagai skala prioritas program revitalsiasi paar desa tahun depan. Untuk membangun ulang pasar desa di ujung timur Buleleng tersebut diperkirakan memerlukan biaya senilai Rp 1,7 miliar.
Dengan kajian itu, sisa dana yang ada, dapat dialokasikan merevitalsiasi pasar desa di Sawan dan pasar Desa Bubunan. Dari kajian awal, kedua pasar desa ini memerlukan anggaran lebih kecil dibandingkan biaya untuk revitalsiasi Pasar Desa Julah. “Kita akan atur dan yang pasti untuk Pasar Julah masuk skala prioritas dan biaya untuk merevitalsiasi dua pasar lagi itu sepertinya memungkinkan karena memerlukan anggaran yang lebih kecil,” jelasnya.
Suparto menambahkan, revitalisasi pasar desa dengan kucuran dana APBN tahun 2019 ini telah direalisasikan. Revitalsiasi kedua pasar itu juga pengajuan proposal kepada pemerintah pusat tahun 2018 yang lalu dengan nilai proposal Rp 3,5 miliar. *k19
Komentar