Samar Gantang ’Bantai’ Investor dan Koruptor
Selain Samar Gantang, pada malam puisi itu juga tampil seniman kawakan Abu Bakar dan Letjen (Purn) Putu Sastra.
Tampil Garang di Panggung PKB
DENPASAR, NusaBali
Penyair modre, I Gusti Putu Bawa Samar Gantang, 67, tampil total di kalangan Ratna Kanda Art Centre, Denpasar, Minggu (3/7) malam. Bersama Sanggar Samar Gantang, penyair asal Kota Tabanan ini membawakan dua puisi Bali masing-masing aab jagat dan Leak Lanang Leak Wadon Leak Kedi. Saat bawakan Aab Jagat, Samar Gantang menonjok perilaku investor dan koruptor yang melukai Bali.
Sesuai tema, aab jagat menceritakan kondisi kekinian yang terjadi di bumi, khususnya Bali. Tertangkapnya politisi asal Bali dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata mengusik ketenangan penyair ini. Baginya, koruptor yang berperilaku kotor menodai Bali. Begitu pula investor, yang menyulap uma (sawah) jadi umah (rumah) dan fasilitas pariwisata menyebabkan Bali semakin ringkih. “Koruptor dan investor kotor membuat Bali ini terluka,” tandas penyair yang pensiunan guru ini.
Selain koruptor dan investor, aab jagat di Bali saat ini juga dirongrong kehadiran kafe, prostitusi, hingga hilangnya generasi akibat HIV/AIDS. Dalam puisi Aab Jagat, Samar Gantang menawarkan solusi ening (bersih/tenang). Membersihkan pikiran, perilaku, dan perkataan dengan menjalankan ajaran agama sehingga terbebas dari segala perbuatan kotor. Penampilan Bawa Samar Gantang tambah garang pada puisi kedua yang berjudul Leak Lanang Leak Wadon Leak Kedi. Berkali-kali penonton terkesima lalu bergemuruh bertepuk tangan menyaksikan penyair asal Kota Tabanan ini.
Samar Gantang tampil beda di panggung Ratna Kanda PKB. Dia tidak lagi main tunggal dengan membawakan puisinya. Penampilannya mulai dikemas dengan isi bunyi-bunyian (seni tabuh) dan seni tari. Urusan tabuh dan tari, Samar Gantang menggandeng putra tercinta I Gusti Nengah Hari Mahardika bersama Hari Mahardika gamelan fusion dan koreografi tari menggandeng Putu Yeni Mahayani. Penggabungan puisi, seni tari, dan seni tabuh ini membuat Leak Lanang Leak Wadon yang telah ditampilkan di sejumlah negara makin bertaksu (berjiwa). “Saya mulai memikirkan tata panggung dan ikutannya,” ungkap penulis buku Jangkrik Maenci ini.
Selain Samar Gantang, pada malam puisi itu juga tampil seniman kawakan Abu Bakar dan Letjen (Purn) Putu Sastra. Dramawan dan rajawali teater di Bali, Abu Bakar, tampil bersama anak-anak muda dari Teater Bumi garapannya. Salah satu puisi yang dibawakan yakni Bersatulah Pelacur-pelacur Ibukota karya WS Rendra. Malam puisi di kalangan Ratna Kanda dengan menampilkan tiga penyair ’senja’ ini sangat istimewa. Selain penuh sesak penonton, ternyata Gubernur Bali Made Mangku Pastika bersama Nyonya Ayu Pastika beserta sejumlah petinggi Pemprov Bali menyaksikan pentas puisi itu. Termasuk Gubernur Mangku Pastika woro-woro (mengumumkan) di akun facebook-nya. 7 k21
1
Komentar