Ridet Ingin Tarung Lagi di Pilkada
Tunggu Perintah Demokrat untuk Terjun di Pilkada Bangli 2020
Demokrat di 6 Pilkada serentak di Kabupaten dan Kota, yakni Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli dan Karangasem harus berkoalisi untuk usung calon.
DENPASAR, NusaBali
Keok di Pilkada Bangli 2015 silam tak membuat politisi senior Demokrat Bali, I Ketut Ridet, kapok. Di Pilkada Bangli 2020 kalau ditugaskan partai, Ridet siap tampil lagi. Dia menunggu perintah partai saja untuk berlaga. Hal ini pernah dilakukan kandidat Cabup Demokrat, Ida Bagus Brahmaputra, yang selalu tarung di Pilkada sejak 2010.
Ridet kepada NusaBali, Sabtu (21/9) mengatakan masyarakat Bangli harus diberikan pemahaman politik bahwa seorang calon yang sebelumnya kalah bertarung bukan akhir segalanya. Dia masih layak diberikan kesempatan. "Kalah bukan harus menyerah. Justru saya mau berikan pemahaman kepada masyarakat bahwa seseorang yang gagal itu boleh diberikan kesempatan lagi. Kalah menang dalam politik itu biasa," tegasnya.
Ketua OKK DPD Demokrat Bali ini menyebutkan dirinya siap berlaga kalau memang ditugaskan partai. Tentunya dengan mekanisme yang berlaku di Demokrat. "Kalau memang ditugaskan partai saya siap lagi bertanding dengan segala kemampuan yang saya miliki. Kan ada mekanisme yang ada tentunya," tegasnya dengan nada meyakinkan.
Pada Pilkada 2015 Demokrat mengusung pasangan Ida Bagus Brahmaputra - I Ketut Ridet menghadapi incumbent I Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta yang diusung PDIP. Sayang pasangan Brahmaputra-Ridet yang diusung Demokrat dan Golkar keok dalam head to head tersebut. Kini Demokrat kata Ridet punya 3 kursi (10 persen), sehingga harus koalisi di Pilkada 2020 untuk memenuhi syarat 20 persen mengusung paket calon.
"Kita sudah jajaki koalisi dengan partai lain. Demokrat membuka seluas-luasnya kendaraan Demokrat untuk Pilkada 2020 nanti jika ada tokoh independen dan kader yang akan maju," ujar politisi asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli ini.
Sementara Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, secara terpisah mengatakan Demokrat di 6 Pilkada serentak di Kabupaten dan Kota, yakni Pilkada Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli dan Karangasem harus berkoalisi. Sehingga akan komunikasikan dulu dengan partai lain supaya koalisi terbentuk. "Harus kita jajaki koalisi dulu," ujarnya.
Mudarta menegaskan kader yang akan maju disurvei dulu elektabilitasnya. Kalau surveinya bagus maka akan ditandemkan dengan kandidat dipartai koalisi. Atau ditandemkan dengan tokoh independen yang muncul di koalisi."Koalisinya harus selesai. Nanti di masing-masing kan siapkan kandidat. Demokrat akan turut ambil bagian dengan maksimal di Pilkada," ujar Mudarta. *nat
Ridet kepada NusaBali, Sabtu (21/9) mengatakan masyarakat Bangli harus diberikan pemahaman politik bahwa seorang calon yang sebelumnya kalah bertarung bukan akhir segalanya. Dia masih layak diberikan kesempatan. "Kalah bukan harus menyerah. Justru saya mau berikan pemahaman kepada masyarakat bahwa seseorang yang gagal itu boleh diberikan kesempatan lagi. Kalah menang dalam politik itu biasa," tegasnya.
Ketua OKK DPD Demokrat Bali ini menyebutkan dirinya siap berlaga kalau memang ditugaskan partai. Tentunya dengan mekanisme yang berlaku di Demokrat. "Kalau memang ditugaskan partai saya siap lagi bertanding dengan segala kemampuan yang saya miliki. Kan ada mekanisme yang ada tentunya," tegasnya dengan nada meyakinkan.
Pada Pilkada 2015 Demokrat mengusung pasangan Ida Bagus Brahmaputra - I Ketut Ridet menghadapi incumbent I Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta yang diusung PDIP. Sayang pasangan Brahmaputra-Ridet yang diusung Demokrat dan Golkar keok dalam head to head tersebut. Kini Demokrat kata Ridet punya 3 kursi (10 persen), sehingga harus koalisi di Pilkada 2020 untuk memenuhi syarat 20 persen mengusung paket calon.
"Kita sudah jajaki koalisi dengan partai lain. Demokrat membuka seluas-luasnya kendaraan Demokrat untuk Pilkada 2020 nanti jika ada tokoh independen dan kader yang akan maju," ujar politisi asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli ini.
Sementara Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, secara terpisah mengatakan Demokrat di 6 Pilkada serentak di Kabupaten dan Kota, yakni Pilkada Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli dan Karangasem harus berkoalisi. Sehingga akan komunikasikan dulu dengan partai lain supaya koalisi terbentuk. "Harus kita jajaki koalisi dulu," ujarnya.
Mudarta menegaskan kader yang akan maju disurvei dulu elektabilitasnya. Kalau surveinya bagus maka akan ditandemkan dengan kandidat dipartai koalisi. Atau ditandemkan dengan tokoh independen yang muncul di koalisi."Koalisinya harus selesai. Nanti di masing-masing kan siapkan kandidat. Demokrat akan turut ambil bagian dengan maksimal di Pilkada," ujar Mudarta. *nat
Komentar