500 Layangan Ikuti Festival Layang-layang di Masceti
Sekitar 500 layangan berbagai jenis meramaikan Festival Layang-layang ke-13 di Pantai Masceti, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Minggu (22/9).
GIANYAR, NusaBali
Festival digelar oleh Komunitas Pelangi (Pelayang Indonesia) Cabang Gianyar. Festival ini ke depannya diharapkan bisa menjadi daya tarik wisata. Ketua Pelangi Gianyar I Ketut Arsana menjelaskan, Festival Layang-layang merupakan sebuah wadah bagi generasi muda untuk berkreativitas. Festival diikuti para pemuda dari Gianyar dan kabupaten lain. "Pesertanya seluruh Bali. Ada dari Jembrana, Tabanan hingga Karangasem. Hanya Buleleng yang tidak peserta," ujar pria yang akrab disapa Ayong ini.
Jenis layangan yang dilombakan diantaranya Bebean, Pecukan, Janggan, Janggan Buntut dan Kreasi. "Ada tiga kategori yakni anak-anak, remaja dan dewasa," ujarnya. Ayong yang juga Kelian Dinas Banjar Peninjoan, Desa Batuan ini, Festival Layang-layang telah terbukti mempererat persatuan para pemuda. Bedanya, jika dulu identik dengan layangan besar memacetkan lalu lintas disertai suara knalpot brong. Kini, para pelayang sudah semakin disiplin karena penerapan kreteria layangan lomba jenis knock down atau rangka layangan yang bisa dibongkar-pasang. "Kalau dulu layangan besar harus diangkut menggunakan truk, kini cukup naik sepeda motor sudah bisa. Jadi mereka lebih disiplin di jalan," jelasnya.
Perhelatan festival ini, kata dia, sudah memasuki gelaran ke-13 kali. Diawali dari Pantai Purnama, Desa Sukawati, pindah ke Pantai Gumicik, Desa Ketewel, dan cukup sering digelar di Pantai Padanggalak, Denpasar. "Di Pantai Masceti, baru dua kali kami gelar. Lokasinya bagus dan strategis, mudah-mudahan bisa tetap disini," jelasnya. Dia mengkui, di era serba modern ini keberadaan tanah lapang untuk arena bermain layang-layang semakin sempit bahkan sulit.
Kepala Dinas Pariwisata Gianyar AA Gde Putrawan mengatakan Festival Layang-layang sudah masuk kalender event pariwisata di Gianyar. "Harapan kami, event ini menjadi suatu daya tarik wisatawan di Gianyar. Dengan agenda waktu yang pasti, kita akan promosikan," jelasnya. Pihaknya juga mengapresiasi festival layang-layang ini sebagai wadah bertemunya para pecinta layang-layang, sekaa demen yang menjadi peserta dan masyarakat umum yang terlibat dalam acara ini. Kegiatan ini didasari rasa penuh tanggung jawab dan kesadaran yang tinggi agar nantinya terbentuk persatuan dan kesatuan di lingkungan peserta lomba dan panitia penyelenggara.
Kata dia, tujuan utama dalam perhelatan lomba layang-layang kali ini memberikan wadah penyaluran minat dan bakat di bidang seni dan budaya khususnya seniman/undagi muda serta melestarikan dan mempertahankan budaya bangsa kita sendiri. Dikatakan Putrawan, pelaksanaan kegiatan ini akan memberikan kontribusi positif bagi promosi kepariwisataan di Kabupaten Gianyar. Selain itu juga, kegiatan ini mampu memberikan media pendidikan budaya tradisional untuk generasi muda. *nvi
Jenis layangan yang dilombakan diantaranya Bebean, Pecukan, Janggan, Janggan Buntut dan Kreasi. "Ada tiga kategori yakni anak-anak, remaja dan dewasa," ujarnya. Ayong yang juga Kelian Dinas Banjar Peninjoan, Desa Batuan ini, Festival Layang-layang telah terbukti mempererat persatuan para pemuda. Bedanya, jika dulu identik dengan layangan besar memacetkan lalu lintas disertai suara knalpot brong. Kini, para pelayang sudah semakin disiplin karena penerapan kreteria layangan lomba jenis knock down atau rangka layangan yang bisa dibongkar-pasang. "Kalau dulu layangan besar harus diangkut menggunakan truk, kini cukup naik sepeda motor sudah bisa. Jadi mereka lebih disiplin di jalan," jelasnya.
Perhelatan festival ini, kata dia, sudah memasuki gelaran ke-13 kali. Diawali dari Pantai Purnama, Desa Sukawati, pindah ke Pantai Gumicik, Desa Ketewel, dan cukup sering digelar di Pantai Padanggalak, Denpasar. "Di Pantai Masceti, baru dua kali kami gelar. Lokasinya bagus dan strategis, mudah-mudahan bisa tetap disini," jelasnya. Dia mengkui, di era serba modern ini keberadaan tanah lapang untuk arena bermain layang-layang semakin sempit bahkan sulit.
Kepala Dinas Pariwisata Gianyar AA Gde Putrawan mengatakan Festival Layang-layang sudah masuk kalender event pariwisata di Gianyar. "Harapan kami, event ini menjadi suatu daya tarik wisatawan di Gianyar. Dengan agenda waktu yang pasti, kita akan promosikan," jelasnya. Pihaknya juga mengapresiasi festival layang-layang ini sebagai wadah bertemunya para pecinta layang-layang, sekaa demen yang menjadi peserta dan masyarakat umum yang terlibat dalam acara ini. Kegiatan ini didasari rasa penuh tanggung jawab dan kesadaran yang tinggi agar nantinya terbentuk persatuan dan kesatuan di lingkungan peserta lomba dan panitia penyelenggara.
Kata dia, tujuan utama dalam perhelatan lomba layang-layang kali ini memberikan wadah penyaluran minat dan bakat di bidang seni dan budaya khususnya seniman/undagi muda serta melestarikan dan mempertahankan budaya bangsa kita sendiri. Dikatakan Putrawan, pelaksanaan kegiatan ini akan memberikan kontribusi positif bagi promosi kepariwisataan di Kabupaten Gianyar. Selain itu juga, kegiatan ini mampu memberikan media pendidikan budaya tradisional untuk generasi muda. *nvi
1
Komentar