'Berseteru', Gunawan Tetap Majenukan ke Rumah Demer
Tanpa Sengaja Bertemu Dewa Nida
Perseteruan politik tidak menghapus silaturahmi, pertemanan, dan kekeluargaan sesama kader Golkar.
DENPASAR, NusaBali
Meski dilengserkan dari jabatan Ketua DPD II Golkar Bangli, I Wayan Gunawan tetap majenukan (melayat) ke rumah Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, di Jalan Tunjung I Nomor 11 Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Minggu (22/9) malam.
Wayan Gunawan melayat ke rumah duka sehubungan berpulangnya istri Demer, Ida Ayu Onik Mindawati, yang meninggal dalam perawatan di RS Bros, Niti Mandala Denpasar, Senin (16/9) dinihari pukul 02.56 Wita, akibat kanker usus. Nah, saat melayat ke rumah Demer malam itu, Gunawan tanpa sengaja bertemu Dewa Made Widiyasa Nida, seterunya yang lain dalam kasus dugaan pengancaman dengan pisau.
Gunawan datang ke rumah duka malam itu sekitar pukul 19.00 Wita. Politisi senior Golkar asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli ini melayat bersama I Ketut Mardjana, tokoh masyarakat asal sekampung yang mantan Dirut PT Pos Indonesia. Kedatangan Gunawan diterima langsung oleh Demer dalam suasana kekeluargaan. Demer bahkan mengajak Gunawan, kader Beringin dilengserkan dari kursi Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali dan kursi Ketua DPD II Golkar Bangli ini minum tuak.
Pantauan NusaBali, malam itu Gunawan tidak banyak bicara di rumah duka. Politisi yang sudah empat periode menjadi anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Bangli ini duduk diapit Demer dan Dewa Nida. Gunawan tampak lebih banyak menunggu untuk diajak bicara.
Sesekali, mereka membahas masalah proses pelengseran 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang kasusnya kini sedang berproses di Mahkamah Partai Golkar. Dalam percakapan setengah bisik-bisik itu, beberapa kali sempat menyentuh kondisi kisruh di internal Golkar Bali. Demer juga sesekali terlihat meninggalkan meja, seperti memberikan isyarat kepada Gunawan dan Dewa Nida untuk menyelesaikan masalah mereka berdua terkait laporan hukum yang dilakukan Dewa Nida terhadap Gunawan ke Polda Bali atas dugaan pengancaman itu.
Gunawan sendiri bertahan di rumah duka sampai malam pukul 11.30 Wita, sebelum akhirnya pamit pulang bersama Ketut Mardjana. Saat pergi, Gunawan diantar langsung oleh Dewa Nida, loyalis Demer yang mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung, sampai di depan pintu lobi rumah duka.
Ketika Gunawan hendak pergi, NusaBali sempat menghampirinya untuk konfirmasi. Namun sayang, Gunawan yang sempat dua kali periode menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali sebelum akhirnya dilengserkan oleh Demer setahun lalu, seperti menghindar dan menyatakan pamit. "Pamit…, pamit…, pamit," kilah Gunawan.
Sementara itu, setelah Gunawan pergi dari rumah duka, Demer mengatakan seluruh pertemuan malam itu tidak ada kaitan dengan perseteruan politik di internal partai. "Malam ini tidak ada masalah politik. Pak Gunawan datang melayat, itu saja. Walaupun sempat menyerempet-nyerempet dan ada bicara masalah Mahkamah Partai Golkar, saya sampaikan tadi biarlah selesai di Mahkamah Partai saja," ujar Demer yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali.
Sedangkan Dewa Nida tidak mau komentar atas pertemuan tanpa sengaja dengan Gunawan di rumah Demer. "Saya melayat, Gunawan melayat. Kebetulan ketemu di sini. Ini cuma pertemuan di rumah duka. Saya nggak bisa komentar. Kalau urusan hukum, ya saya serahkan ke penegak hukum," kilah Dewa Nida.
Wayan Gunawan sendiri, sebagaimana diberitakan, merupakan satu dari 6 Ketua DPD Golkar Kabupaten yang dilengserkan Demer selaku Plt Ketua DPD I Golkar Bali, beberapa bulan lalu. Lima (5) nakhoda partai yang juga dilengserkan, masing-masing Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Aya Budi Giri, Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika, Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya, dan Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana.
Karena merasa dizolimi dan sebagai produk Musda justru dilengserkan oleh seorang Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gunawan cs pun menggugat ke Mahkamah Partai Golkar. Hanya Ketua DPD II Golkar Jembrana Wayan Suardika yang tidak ikut menggugat. Saat ini, proses gugatan Gunawan cs masih berjalan di Mahkamah Partai Golkar.
Gunawan bukan hanya berseteru secara politik dengan Demer. Gunawan juga berseteru dengan Dewa Nida. Pasalnya, Gunawan dilaporkan Dewa Nida ke Polda Bali atas dugaan pengancaman menggunakan pisau saat rapat yang ditingkahi aksi banting meja di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali. Kasus dugaan pengancaman di Polda Bali ini sudah naik ke tingkat penyidikan. *nat
Wayan Gunawan melayat ke rumah duka sehubungan berpulangnya istri Demer, Ida Ayu Onik Mindawati, yang meninggal dalam perawatan di RS Bros, Niti Mandala Denpasar, Senin (16/9) dinihari pukul 02.56 Wita, akibat kanker usus. Nah, saat melayat ke rumah Demer malam itu, Gunawan tanpa sengaja bertemu Dewa Made Widiyasa Nida, seterunya yang lain dalam kasus dugaan pengancaman dengan pisau.
Gunawan datang ke rumah duka malam itu sekitar pukul 19.00 Wita. Politisi senior Golkar asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli ini melayat bersama I Ketut Mardjana, tokoh masyarakat asal sekampung yang mantan Dirut PT Pos Indonesia. Kedatangan Gunawan diterima langsung oleh Demer dalam suasana kekeluargaan. Demer bahkan mengajak Gunawan, kader Beringin dilengserkan dari kursi Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali dan kursi Ketua DPD II Golkar Bangli ini minum tuak.
Pantauan NusaBali, malam itu Gunawan tidak banyak bicara di rumah duka. Politisi yang sudah empat periode menjadi anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Bangli ini duduk diapit Demer dan Dewa Nida. Gunawan tampak lebih banyak menunggu untuk diajak bicara.
Sesekali, mereka membahas masalah proses pelengseran 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang kasusnya kini sedang berproses di Mahkamah Partai Golkar. Dalam percakapan setengah bisik-bisik itu, beberapa kali sempat menyentuh kondisi kisruh di internal Golkar Bali. Demer juga sesekali terlihat meninggalkan meja, seperti memberikan isyarat kepada Gunawan dan Dewa Nida untuk menyelesaikan masalah mereka berdua terkait laporan hukum yang dilakukan Dewa Nida terhadap Gunawan ke Polda Bali atas dugaan pengancaman itu.
Gunawan sendiri bertahan di rumah duka sampai malam pukul 11.30 Wita, sebelum akhirnya pamit pulang bersama Ketut Mardjana. Saat pergi, Gunawan diantar langsung oleh Dewa Nida, loyalis Demer yang mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung, sampai di depan pintu lobi rumah duka.
Ketika Gunawan hendak pergi, NusaBali sempat menghampirinya untuk konfirmasi. Namun sayang, Gunawan yang sempat dua kali periode menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali sebelum akhirnya dilengserkan oleh Demer setahun lalu, seperti menghindar dan menyatakan pamit. "Pamit…, pamit…, pamit," kilah Gunawan.
Sementara itu, setelah Gunawan pergi dari rumah duka, Demer mengatakan seluruh pertemuan malam itu tidak ada kaitan dengan perseteruan politik di internal partai. "Malam ini tidak ada masalah politik. Pak Gunawan datang melayat, itu saja. Walaupun sempat menyerempet-nyerempet dan ada bicara masalah Mahkamah Partai Golkar, saya sampaikan tadi biarlah selesai di Mahkamah Partai saja," ujar Demer yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali.
Sedangkan Dewa Nida tidak mau komentar atas pertemuan tanpa sengaja dengan Gunawan di rumah Demer. "Saya melayat, Gunawan melayat. Kebetulan ketemu di sini. Ini cuma pertemuan di rumah duka. Saya nggak bisa komentar. Kalau urusan hukum, ya saya serahkan ke penegak hukum," kilah Dewa Nida.
Wayan Gunawan sendiri, sebagaimana diberitakan, merupakan satu dari 6 Ketua DPD Golkar Kabupaten yang dilengserkan Demer selaku Plt Ketua DPD I Golkar Bali, beberapa bulan lalu. Lima (5) nakhoda partai yang juga dilengserkan, masing-masing Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Aya Budi Giri, Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika, Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya, dan Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana.
Karena merasa dizolimi dan sebagai produk Musda justru dilengserkan oleh seorang Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gunawan cs pun menggugat ke Mahkamah Partai Golkar. Hanya Ketua DPD II Golkar Jembrana Wayan Suardika yang tidak ikut menggugat. Saat ini, proses gugatan Gunawan cs masih berjalan di Mahkamah Partai Golkar.
Gunawan bukan hanya berseteru secara politik dengan Demer. Gunawan juga berseteru dengan Dewa Nida. Pasalnya, Gunawan dilaporkan Dewa Nida ke Polda Bali atas dugaan pengancaman menggunakan pisau saat rapat yang ditingkahi aksi banting meja di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali. Kasus dugaan pengancaman di Polda Bali ini sudah naik ke tingkat penyidikan. *nat
Komentar