Mengarah ke Pasangan Sanjaya-Dedy
Rekomendasi PDIP untuk Pilkada Tabanan
Komang Gede Sanjaya-Gede Made Dedy Pratama bersaing dengan Ketut Boping Suryadi-Made Edi Wirawan berebut tiket Cabup-Cawabup Tabanan di PDIP
TABANAN, NusaBali
Setelah 11 kandidat resmi mendaftarkan pencalonannya di PDIP untuk tarung Pilkada Tabanan 2020, kini berhembus isu dua alternatif paket Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil bupati (Cawabup) di internal Partai Banteng Moncong Putih. Pertama, pasangan I Komang Gede Sanjaya-I Gede Made Dedy Pratama. Kedua, pasangan I Ketut Boping Suryadi-I Made Edi Wirawan.
Rumor yang beredar di kalangan PDIP Tabanan, Selasa (24/9), pasangan IKG Sanjaya-Gede Made Edy Pratama diberi tajuk Paket Sandy. Dalam paket ini, IKG Sanjaya menempati posisi Cabup Tabanan, sementara Dedy Pratama menempati posisi Cawabup.
IKG Sanjaya adalah politisi asal Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Tabanan. Sanjaya sudah dua kali periode menjabat Wakil Bupati Tabanan (2010-2015, 2016-2021), sebagai tandem dari Bupati NI Putu Eka Wiryastuti. Sedangkan Dedy Pratama adalah kader PDIP asal Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang notabene adik kandung dari Bupati Putu Eka Wiryastuti. Dedy Pratama juga adalah putra dari Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama.
Sementara, pasangan Ketut Boping Suryadi-Made Edi Wirawan diberi tajuk Paket Sue. Boping Suryadi adalah politisi senior asal Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg yang mantan Ketua DPC PDIP Tabanan 2010-2015 (sebelum IKG Sanjaya). Setelah purna tugas sebagai Ketua DPRD Tabanan 2014-2019, politisi seniman musik ini kini duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dalil Tabanan 2019-2024. Sebaliknya, Made Edi Wirawan adalah politisi asal Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan yang kini menjabat Ketua PAC PDIP Kediri, selain juga anggota DPRD Tabanan 2019-2024.
Sumber NusaBali menyebutkan, dari dua paket calon ini, Paket Sandy (Sanjaya-Dedy Pratama) lebih berpeluang ketimbang Paket Sue (Boping Suryad-Edi Wirawan) untuk mendapatkan rekomendasi sebagai Cabup-Cawabup Tabanan dari DPP PDIP. Pasalnya, Sanjaya adalah kader ideal yang sudah mapan dalam perpolitikan dan berpengalaman dua kali periode jadi Wakil Bupati Tabanan.
Sementara Dedy Pratama yang kini menjabat Sekertaris Banteng Muda Indonesia (BMI) Tabanan, merupakan representasi dari dinasti Nyoman Adi Wiryatama, Ketua DPRD Bali yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) PDIP Bali.
"Paket Sandy ini mempersatukan Banjar Dauh Pala (daerah asal Sanjaya) dan Banjar Tegeh (daerah asal Dedy Pratama)," papar sumber tersebut. Cuma, sekarang posisinya terbalik. Jika dalam dua periode sebelumnya, posisi Tabanan 1 diduduki kader dari Bajar Tegeh (Putu Eka Wiryastuti) dan Tabanan 2 diduduki kader dari Banjar Dauh Pala (Sanjaya), kini giliran kader dari Banjar Dauh Pala yang menduduki posisi Tabanan 1.
Betulkah? Saat dikonfirmasi NusaBali terkait isu Paket Sandy, Selasa kemarin, Sanjaya enggan banyak komentar. Menurut Sanjaya, pihaknya masih menunggu keputusan DPP PDIP yang berwenang menentukan rekomendasi Cabup-Cawabup. Yang jelas, sebagai kader partai, siapa pun direkomendasikan DPP PDIP, harus siap mendukung dan memenangkannya. "Sejauh ini belum ada keputusan dari induk partai," ujar Sanjaya.
Sebaliknya, Dedy Pratama mengatakan sah-sah saja muncul isu Paket Sandy yang menempatkan dirinya sebagai tandem dari Sanjaya di posisi Cawabup Tabanan. Namun, kata Deddy Pratama, semua masih menunggu keputusan partai.
"Kita masih menunggu keputusan partai. Yang pasti, apa pun yang ditugaskan partai, kita siap berjuang demi Tabanan yang lebih baik. Masa Partai Moncong Putih berseteru terus? Tidak boleh seperti itu. Mundur dua langkah untuk kemenangan bersama, mundur tiga langkah juga untuk kemenangan bersama. Maju pun 10 langkah untuk kemajuan kita bersama dan menjaga Tabanan," tandas Dedy Pratama saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Tabanan, Selasa kemarin.
Deddy Pratama menyebutkan, jika benar pasangan Sanjuaya-Dedy Pratama yang direkomendasi DPP PDIP maju tarung ke Pilkada Tabanan 2020, dirinya lebih sreg menggunakan tajuk Paket Jaya-Pratama. Alasannya, Jaya-Pratama memiliki arti lebih bagus membuat kemenangan. Dalam dua kali periode sebelumnya, pasangan Eka Wiryastuti-Sanjaya diberi tajuk Paket Eka-Jaya.
Penjaringan dan penyaringan bakal calon DPC PDIP Tabanan untuk Pilkada 2020 sendiri sudah ditutup, di mana 11 kandidat resmi mendaftarkan pencalonannya. Dari jumlah itu, 3 kandidat di antaranya ambil posisi Cabup Tabanan, yakni IKG Sanjya, Ketut Boping Suryadi, dan I Wayan Widnyana.
Sedangkan kandidat lainnya ambil posisi sebagai Cawabup Tabanan di internal PDIP, masing-masing Gede Made Dedy Pratama, AA Nyoman Dharma Putra, Made Edi Wirawan, Nyoman Komet Arnawa, I Putu Eka Putra Nurcahyadi, I Nyoman Mulyadi, I Made Arimbawa, dan I Gede Suamba. *des
Rumor yang beredar di kalangan PDIP Tabanan, Selasa (24/9), pasangan IKG Sanjaya-Gede Made Edy Pratama diberi tajuk Paket Sandy. Dalam paket ini, IKG Sanjaya menempati posisi Cabup Tabanan, sementara Dedy Pratama menempati posisi Cawabup.
IKG Sanjaya adalah politisi asal Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Tabanan. Sanjaya sudah dua kali periode menjabat Wakil Bupati Tabanan (2010-2015, 2016-2021), sebagai tandem dari Bupati NI Putu Eka Wiryastuti. Sedangkan Dedy Pratama adalah kader PDIP asal Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang notabene adik kandung dari Bupati Putu Eka Wiryastuti. Dedy Pratama juga adalah putra dari Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama.
Sementara, pasangan Ketut Boping Suryadi-Made Edi Wirawan diberi tajuk Paket Sue. Boping Suryadi adalah politisi senior asal Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg yang mantan Ketua DPC PDIP Tabanan 2010-2015 (sebelum IKG Sanjaya). Setelah purna tugas sebagai Ketua DPRD Tabanan 2014-2019, politisi seniman musik ini kini duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dalil Tabanan 2019-2024. Sebaliknya, Made Edi Wirawan adalah politisi asal Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan yang kini menjabat Ketua PAC PDIP Kediri, selain juga anggota DPRD Tabanan 2019-2024.
Sumber NusaBali menyebutkan, dari dua paket calon ini, Paket Sandy (Sanjaya-Dedy Pratama) lebih berpeluang ketimbang Paket Sue (Boping Suryad-Edi Wirawan) untuk mendapatkan rekomendasi sebagai Cabup-Cawabup Tabanan dari DPP PDIP. Pasalnya, Sanjaya adalah kader ideal yang sudah mapan dalam perpolitikan dan berpengalaman dua kali periode jadi Wakil Bupati Tabanan.
Sementara Dedy Pratama yang kini menjabat Sekertaris Banteng Muda Indonesia (BMI) Tabanan, merupakan representasi dari dinasti Nyoman Adi Wiryatama, Ketua DPRD Bali yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) PDIP Bali.
"Paket Sandy ini mempersatukan Banjar Dauh Pala (daerah asal Sanjaya) dan Banjar Tegeh (daerah asal Dedy Pratama)," papar sumber tersebut. Cuma, sekarang posisinya terbalik. Jika dalam dua periode sebelumnya, posisi Tabanan 1 diduduki kader dari Bajar Tegeh (Putu Eka Wiryastuti) dan Tabanan 2 diduduki kader dari Banjar Dauh Pala (Sanjaya), kini giliran kader dari Banjar Dauh Pala yang menduduki posisi Tabanan 1.
Betulkah? Saat dikonfirmasi NusaBali terkait isu Paket Sandy, Selasa kemarin, Sanjaya enggan banyak komentar. Menurut Sanjaya, pihaknya masih menunggu keputusan DPP PDIP yang berwenang menentukan rekomendasi Cabup-Cawabup. Yang jelas, sebagai kader partai, siapa pun direkomendasikan DPP PDIP, harus siap mendukung dan memenangkannya. "Sejauh ini belum ada keputusan dari induk partai," ujar Sanjaya.
Sebaliknya, Dedy Pratama mengatakan sah-sah saja muncul isu Paket Sandy yang menempatkan dirinya sebagai tandem dari Sanjaya di posisi Cawabup Tabanan. Namun, kata Deddy Pratama, semua masih menunggu keputusan partai.
"Kita masih menunggu keputusan partai. Yang pasti, apa pun yang ditugaskan partai, kita siap berjuang demi Tabanan yang lebih baik. Masa Partai Moncong Putih berseteru terus? Tidak boleh seperti itu. Mundur dua langkah untuk kemenangan bersama, mundur tiga langkah juga untuk kemenangan bersama. Maju pun 10 langkah untuk kemajuan kita bersama dan menjaga Tabanan," tandas Dedy Pratama saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Tabanan, Selasa kemarin.
Deddy Pratama menyebutkan, jika benar pasangan Sanjuaya-Dedy Pratama yang direkomendasi DPP PDIP maju tarung ke Pilkada Tabanan 2020, dirinya lebih sreg menggunakan tajuk Paket Jaya-Pratama. Alasannya, Jaya-Pratama memiliki arti lebih bagus membuat kemenangan. Dalam dua kali periode sebelumnya, pasangan Eka Wiryastuti-Sanjaya diberi tajuk Paket Eka-Jaya.
Penjaringan dan penyaringan bakal calon DPC PDIP Tabanan untuk Pilkada 2020 sendiri sudah ditutup, di mana 11 kandidat resmi mendaftarkan pencalonannya. Dari jumlah itu, 3 kandidat di antaranya ambil posisi Cabup Tabanan, yakni IKG Sanjya, Ketut Boping Suryadi, dan I Wayan Widnyana.
Sedangkan kandidat lainnya ambil posisi sebagai Cawabup Tabanan di internal PDIP, masing-masing Gede Made Dedy Pratama, AA Nyoman Dharma Putra, Made Edi Wirawan, Nyoman Komet Arnawa, I Putu Eka Putra Nurcahyadi, I Nyoman Mulyadi, I Made Arimbawa, dan I Gede Suamba. *des
Komentar