Komisi IV DPRD Badung Gelar Kunker ke Disdikpora
Komisi IV DPRD Kabupaten Badung melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung, Senin (23/9), untuk menggali persoalan-persoalan pendidikan.
MANGUPURA, NusaBali
Kunja dipimpin Ketua Komisi IV I Made Sumerta didampingi dua anggotanya, Gede Aryantha dan Made Suardana. Rombongan Komisi IV diterima Kadisdikpora Ketut Widia Astika, Sekretaris Made Mandi, Kabid Gedung dan Sarana Putu Roby Widya Harsana, dan Kabid Olahraga Nyoman Punia.
Pada kesempatan tersebut Astika menyampaikan salah satu program di Disdikpora Badung pada 2020, adalah pengajuan 140 kegiatan dari 11 program dengan anggaran di atas 20 persen dari APBD Badung. Yang perlu perhatian, adalah menyangkut pembangunan dan rehab gedung sekolah yang tahun ini belum bisa dikerjakan padahal DED-nya sudah ada.
Astika juga memaparkan sejumlah prestasi yang diraih, seperti pemuda pelopor, Pramuka mewakili Bali, Porjar juara umum dan siswa SMP 2 Kutsel meraih penghargaan internasional yang akan diserahkan November mendatang.
Sumerta menyatakan akan memperjuangkan program Disdikpora yang memang benar-benar urgen seperti pembangunan maupun renovasi gedung-gedung sekolah. “Ini kami lakukan bersama jangan sampai siswa dititip di sekolah lainnya,” kata politisi PDIP asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan.
Dia juga minta sistem zonasi pada PPDB perlu dikaji ulang. Dengan begitu, persoalan PPDB tidak berulang setiap tahunnya.
Sumerta juga mempertanyakan benefit laptop yang diberikan kepada siswa, serta mempertanyakan maintenance laptop tersebut karena fasilitas itu rawan rusak dan jangan sampai disalahgunakan.
Sementara Gede Aryantha menanyakan soal kesejahteraan guru-guru PAUD maupun TK. Terkait PPDB agar dicari sistem yang pas sehingga tidak terus bermasalah.
Made Suardana pun membedah soal PPDB khusunya untuk SMA. Wilayah Kapal yang merupakan dapilnya merupakan wilayah blank spot karena secara zonasi tak bisa masuk ke SMA yang ada. “Untuk itu, kami berharap bisa dibangun SMA baru di wilayah Kapal yakni SMA Negeri 3 Mengwi,” katanya. *asa
Pada kesempatan tersebut Astika menyampaikan salah satu program di Disdikpora Badung pada 2020, adalah pengajuan 140 kegiatan dari 11 program dengan anggaran di atas 20 persen dari APBD Badung. Yang perlu perhatian, adalah menyangkut pembangunan dan rehab gedung sekolah yang tahun ini belum bisa dikerjakan padahal DED-nya sudah ada.
Astika juga memaparkan sejumlah prestasi yang diraih, seperti pemuda pelopor, Pramuka mewakili Bali, Porjar juara umum dan siswa SMP 2 Kutsel meraih penghargaan internasional yang akan diserahkan November mendatang.
Sumerta menyatakan akan memperjuangkan program Disdikpora yang memang benar-benar urgen seperti pembangunan maupun renovasi gedung-gedung sekolah. “Ini kami lakukan bersama jangan sampai siswa dititip di sekolah lainnya,” kata politisi PDIP asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan.
Dia juga minta sistem zonasi pada PPDB perlu dikaji ulang. Dengan begitu, persoalan PPDB tidak berulang setiap tahunnya.
Sumerta juga mempertanyakan benefit laptop yang diberikan kepada siswa, serta mempertanyakan maintenance laptop tersebut karena fasilitas itu rawan rusak dan jangan sampai disalahgunakan.
Sementara Gede Aryantha menanyakan soal kesejahteraan guru-guru PAUD maupun TK. Terkait PPDB agar dicari sistem yang pas sehingga tidak terus bermasalah.
Made Suardana pun membedah soal PPDB khusunya untuk SMA. Wilayah Kapal yang merupakan dapilnya merupakan wilayah blank spot karena secara zonasi tak bisa masuk ke SMA yang ada. “Untuk itu, kami berharap bisa dibangun SMA baru di wilayah Kapal yakni SMA Negeri 3 Mengwi,” katanya. *asa
1
Komentar