Pakai Toga, Pria Bersihkan Sampah Di Aksi Bali Tidak Diam
Ikut menyampaikan tuntutan terkait RKUHP.
DENPASAR, NusaBali.com
Seorang pria berpakaian toga hilir mudik di sela aksi demonstrasi Bali Tidak Diam di seputaran Monumen Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Selasa (24/9/2019). Ia membawa kresek hitam besar dan memungut setiap sampah yang ditemuinya. Sesekali ia menaikkan plakat plakat protes yang dibawanya bertuliskan ‘Jangan Atur Selangkangan Kami’.
Ia adalah Dede Bajraskara. Ketika mahasiswa yang tergabung dalam aksi mengenakan jas almamater, ia tampil beda dengan memakai toga. "Ya buat seru-seruan aja sebenarnya,” katanya ketika ditanya alasan memakai toga saat aksi. Ia ingin menunjukkan kalau dirinya sudah bukan lagi mahasiswa lagi.
Ditemui di tengah aksi ia mengaku meski sudah bukan lagi mahasiswa ia tetap bergabung dengan barisan massa dalam aksi yang diikuti gabungan mahasiswa ini. "Kan ada ajakan untuk Kosongkan kelas tuh. Mereka (mahasiswa) mengosongkan kelas, saya meliburkan diri," ucap pria yang merupakan alumni salah satu Sekolah Tinggi Pariwisata di Nusa Dua ini.
Dede yang saat ini bekerja di akomodasi pariwisata mengatakan sikapnya menolak revisi UU KPK dan RKUHP. “Saya satu suara dengan yang kawan-kawan mahasiswa sampaikan menolak revisi UU KPK dan RKUHP,” tegasnya.
Sebagai salah satu pelaku pariwisata, ia bercerita sering mendapatkan pertanyaan terkait RKUHP dari wisatawan asing yang akan berkunjung ke Bali. "Saya konfirmasi ke mereka (wisatawan) bahwa ini sebenarnya belum disahkan. Ini masih dalam rancangan undang-undang," katanya.
Ia menilai meski baru hanya sebatas rancangan, RKUHP ini ternyata sudah membuat wisatawan yang akan berkunjung ke Bali menjadi resah. “Apalagi kemarin Pemerintah Australia memberikan travel advice kepada warga negaranya dalam berkunjung ke Indonesia,” lanjutnya.
Karena itu Dede berpendapat wajar saja jika aksi ini digelar. “Sah-sah saja, ini menunjukkan kalau masyarakat khususnya mahasiswa masih peduli dengan kebijakan yang diambil oleh negara,” katanya.
Tapi yang salah satu yang penting dari aksi ini menurut Dede adalah soal kebersihan sekitar. “Jadi saya sediakan tempat sampah,” ucapnya. Ia mengapresiasi mahasiswa yang tetap menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan dalam aksi ini.*has
1
Komentar