Ditemukan Seekor Godel Putih di Manistutu
Diduga terjadi kelainan genetik, pemilik godel putih diminta tidak mengembangbiakkannya.
NEGARA, NusaBali
Induk sapi Bali milik seorang warga di Banjar Kemoning, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana, melahirkan seekor anak sapi (godel) berwarna putih. Fenomena langka ini menjadi perhatian Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan (PP) Jembrana, yang menduga terjadi kelainan genetik, dan merekomendasikan kepada pemilik agar tidak mengembangbiakkan godel putih tersebut.
Keberadaan godel putih itu terungkap setelah diunggah di akun Facebook (FB) milik Kasi Kesehatan Hewan (Keswan) Bidang Keswan-Kesmavet pada Dinas PP Jembrana drh I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulyawan. Saat dikonfirmasi pada Rabu (25/9), Rai Mulyawan mengaku dirinya tidak sengaja menemukan godel putih itu, setelah memberikan pelayanan kesehatan hewan terhadap sapi milik salah satu warga di hutan wilayah Banjar Kemoning, Senin (23/9).
“Kebetulan ada pasien di sana. Pas jalan pulang, tidak sengaja lihat godel putih itu. Karena aneh, saya foto, dan besoknya saya laporkan ke pimpinan,” ujarnya.
Saat melapor kepada pimpinan, Selasa (24/9), dia kembali ditugaskan melakukan investigasi terkait kelahiran godel putih milik I Made Wartawa tersebut. Dari hasil investigasi, godel putih yang berumur 2 bulan dengan jenis kelamin jantan itu diketahui merupakan hasil perkawinan dari indukan dengan anak dari indukan yang sama. “Godel putih itu lahir dari induk yang kawin dengan anaknya. Itu hasil inbreeding atau perkawinan sedarah. Kalau induk betina dan pejantan yang juga anaknya, itu normal. Tidak ada kelainan,” ucapnya.
Menurutnya, sapi jantan yang kawin dengan induknya, itu sebelumnya juga kawin dengan sapi betina lain, dan godel yang dilahirkan normal. “Kemungkinan karena inbreeding itu. Yang jelas ada kelainan genetik. Setelah kami laporkan hasil investigasi itu, dari Dinas Peternakan Provinsi, merekomendasikan agar godel putih itu tidak dikembangbiakkan. Tadi (kemarin) saya juga kembali turun untuk menyampaikan ke pemiliknya. Setelah saya jelaskan kenapa tidak bisa dikembangbiakkan, pemilik menyatakan siap untuk tidak mengembangbiakkan godel yang mengalami kelainan genetik itu,” ujar Rai Mulyawan.
Ketika disinggung apakah daging godel putih itu layak untuk dikonsumsi? Rai Mulyawan mengaku tidak berani memastikan. Tetapi informasi yang dia terima, Guru Besar Genetika dan Reproduksi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof Dr drh I Ketut Puja MKes, juga berencana meneliti godel putih tersebut.
“Kalau saya pribadi seumur-umur, baru pertama kali lihat godel putih begitu. Kalau warna gading (cokelat agak keputih-putihan) pernah lihat,” ujarnya. *ode
Keberadaan godel putih itu terungkap setelah diunggah di akun Facebook (FB) milik Kasi Kesehatan Hewan (Keswan) Bidang Keswan-Kesmavet pada Dinas PP Jembrana drh I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulyawan. Saat dikonfirmasi pada Rabu (25/9), Rai Mulyawan mengaku dirinya tidak sengaja menemukan godel putih itu, setelah memberikan pelayanan kesehatan hewan terhadap sapi milik salah satu warga di hutan wilayah Banjar Kemoning, Senin (23/9).
“Kebetulan ada pasien di sana. Pas jalan pulang, tidak sengaja lihat godel putih itu. Karena aneh, saya foto, dan besoknya saya laporkan ke pimpinan,” ujarnya.
Saat melapor kepada pimpinan, Selasa (24/9), dia kembali ditugaskan melakukan investigasi terkait kelahiran godel putih milik I Made Wartawa tersebut. Dari hasil investigasi, godel putih yang berumur 2 bulan dengan jenis kelamin jantan itu diketahui merupakan hasil perkawinan dari indukan dengan anak dari indukan yang sama. “Godel putih itu lahir dari induk yang kawin dengan anaknya. Itu hasil inbreeding atau perkawinan sedarah. Kalau induk betina dan pejantan yang juga anaknya, itu normal. Tidak ada kelainan,” ucapnya.
Menurutnya, sapi jantan yang kawin dengan induknya, itu sebelumnya juga kawin dengan sapi betina lain, dan godel yang dilahirkan normal. “Kemungkinan karena inbreeding itu. Yang jelas ada kelainan genetik. Setelah kami laporkan hasil investigasi itu, dari Dinas Peternakan Provinsi, merekomendasikan agar godel putih itu tidak dikembangbiakkan. Tadi (kemarin) saya juga kembali turun untuk menyampaikan ke pemiliknya. Setelah saya jelaskan kenapa tidak bisa dikembangbiakkan, pemilik menyatakan siap untuk tidak mengembangbiakkan godel yang mengalami kelainan genetik itu,” ujar Rai Mulyawan.
Ketika disinggung apakah daging godel putih itu layak untuk dikonsumsi? Rai Mulyawan mengaku tidak berani memastikan. Tetapi informasi yang dia terima, Guru Besar Genetika dan Reproduksi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof Dr drh I Ketut Puja MKes, juga berencana meneliti godel putih tersebut.
“Kalau saya pribadi seumur-umur, baru pertama kali lihat godel putih begitu. Kalau warna gading (cokelat agak keputih-putihan) pernah lihat,” ujarnya. *ode
Komentar