Rumah Dibobol Maling, Ratusan Gram Emas Raib
Rumah seorang pedagang, I Gede Jaya, 47, di Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem, Rabu (25/9) pagi dicongkel maling.
AMLAPURA, NusaBali
Perhiasan emas sebanyak 256 gram dan uang tunai Rp 20 juta lenyap. Saat kejadian, seluruh penghuni rumah tengah ke Pasar Desa Abang untuk berjualan.
Saksi Ni Ketut Kerti, 42, adik I Gede Jaya, dan Ni Nyoman Adi, 47, merupakan istri I Gede Jaya menuturkan, mulanya Ni Ketut Kerti pergi ke Pasar Desa Abang pukul 01.00 Wita. Disusul I Gede Jaya selaku korban bersama istrinya Ni Nyoman Adi ke Pasar Desa, naik mobil pick up membawa barang dagangan pukul 02.30 Wita.
Sehingga situasi di rumah itu sepi, hanya yang ada seorang anak. Di pekarangan itu, ada tiga bangunan tempat tidur, masing-masing bale depan, bale dangin dan bale delod atau bale paling belakang bersebelahan dengan kandang babi.
Sepasang suami istri I Gede Jaya dan Ni Nyoman Adi yang datang lebih dahulu pukul 06.30 Wita disertai membawa barang dagangan untuk dijual di warungnya. Sedangkan saksi Ni Ketut Kerti, datang pukul 11.00 Wita.
Saat Ni Ketut Kerti memasuki kamarnya, terkejut melihat isi lemarinya berantakan, dan salah satu jendela bekas dicongkel. Di lantai kamar itu, ditemukan slop tangan hitam yang ditinggalkan pencuri.
Setelah dicek, perhiasan emas berupa rantai seberat 100 gram, gelang seberat 100 gram, mainan seberat 56 gram yang ditaruh di dompet pink dan uang tunai Rp 20 juta hilang. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 199,2 juta.
Atas kejadian itu korban melaporkan kasus tersebut ke Polsek Abang. Petugas penyidik datang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dipimpin Kapolsek AKP I Nyoman Wiranata, kesulitan menemukan sidik jari. Sebab, pencuri diperkirakan menggunakan slop tangan. Hadir pula di TKP Kelian Banjar Tanah Lengis, I Nengah Badung dan Perbekel Ababi, I Wayan Siki, menyaksikan jalannya olah TKP.
Kelian Banjar Tanah Lengis, I Nengah Badung, memperkirakan pencurinya telah mengetahui tempat menyimpan perhiasan emas dan uang tunai itu. "Kalau memang tidak tahu tempatnya, biasanya yang dicongkel jendela rumah paling depan," kata Nengah Badung.
Saksi Ni Ketut Kerti yang biasanya tidur di kamar tempat kejadian, belum bisa memperkirakan oknum yang biasa keluar masuk kamar itu, dan mengetahui tempat menyimpan perhiasan serta uang tunai di almari kaca.
"Saya belum bisa menduga, oknum yang mengetahui, tempat saya menyimpan perhiasan emas dan uang tunai," katanya. Kapolsek Abang, AKP I Nyoman Wiranata, mengatakan kasus itu masih dalam lidik termasuk sidik jari yang dicari selama penyelidikan belum didapatkan. "Semuanya masih dalam penyelidikan. Belum bisa memberikan pernyataan," kata AKP I Nyoman Wiranata. *k16
Saksi Ni Ketut Kerti, 42, adik I Gede Jaya, dan Ni Nyoman Adi, 47, merupakan istri I Gede Jaya menuturkan, mulanya Ni Ketut Kerti pergi ke Pasar Desa Abang pukul 01.00 Wita. Disusul I Gede Jaya selaku korban bersama istrinya Ni Nyoman Adi ke Pasar Desa, naik mobil pick up membawa barang dagangan pukul 02.30 Wita.
Sehingga situasi di rumah itu sepi, hanya yang ada seorang anak. Di pekarangan itu, ada tiga bangunan tempat tidur, masing-masing bale depan, bale dangin dan bale delod atau bale paling belakang bersebelahan dengan kandang babi.
Sepasang suami istri I Gede Jaya dan Ni Nyoman Adi yang datang lebih dahulu pukul 06.30 Wita disertai membawa barang dagangan untuk dijual di warungnya. Sedangkan saksi Ni Ketut Kerti, datang pukul 11.00 Wita.
Saat Ni Ketut Kerti memasuki kamarnya, terkejut melihat isi lemarinya berantakan, dan salah satu jendela bekas dicongkel. Di lantai kamar itu, ditemukan slop tangan hitam yang ditinggalkan pencuri.
Setelah dicek, perhiasan emas berupa rantai seberat 100 gram, gelang seberat 100 gram, mainan seberat 56 gram yang ditaruh di dompet pink dan uang tunai Rp 20 juta hilang. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 199,2 juta.
Atas kejadian itu korban melaporkan kasus tersebut ke Polsek Abang. Petugas penyidik datang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dipimpin Kapolsek AKP I Nyoman Wiranata, kesulitan menemukan sidik jari. Sebab, pencuri diperkirakan menggunakan slop tangan. Hadir pula di TKP Kelian Banjar Tanah Lengis, I Nengah Badung dan Perbekel Ababi, I Wayan Siki, menyaksikan jalannya olah TKP.
Kelian Banjar Tanah Lengis, I Nengah Badung, memperkirakan pencurinya telah mengetahui tempat menyimpan perhiasan emas dan uang tunai itu. "Kalau memang tidak tahu tempatnya, biasanya yang dicongkel jendela rumah paling depan," kata Nengah Badung.
Saksi Ni Ketut Kerti yang biasanya tidur di kamar tempat kejadian, belum bisa memperkirakan oknum yang biasa keluar masuk kamar itu, dan mengetahui tempat menyimpan perhiasan serta uang tunai di almari kaca.
"Saya belum bisa menduga, oknum yang mengetahui, tempat saya menyimpan perhiasan emas dan uang tunai," katanya. Kapolsek Abang, AKP I Nyoman Wiranata, mengatakan kasus itu masih dalam lidik termasuk sidik jari yang dicari selama penyelidikan belum didapatkan. "Semuanya masih dalam penyelidikan. Belum bisa memberikan pernyataan," kata AKP I Nyoman Wiranata. *k16
1
Komentar