4 Ketua PK Golkar Tabanan Dipolisikan
Loyalis Wayan Sukaja, yakni Made Sutaya menyebut sudah mencabut laporan (terhadap empat Ketua PK Golkar, red) tersebut.
Terkait Belokkan Dukungan dari Sukaja ke Wirya di Musda
TABANAN, NusaBali
Suhu di internal beringin pasca pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Golkar Tabanan ternyata masih mendidih. Buktinya, dari kubu Wayan Sukaja kabarnya sempat melaporkan empat Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Golkar di Tabanan terkait mengingkari kesepakatan dukungan. Keempat Ketua PK Golkar yang dipolisikan itu masing-masing Ketua PK Golkar Pupuan Dewa Gede Agung Wijaya, Ketua PK Golkar Selemadeg Nyoman Suartika, Ketua PK Golkar Tabanan I Gusti Ngurah Bagus Indrawan, dan Ketua PK Golkar Marga Wayan Suardana. Namun tak lama, laporan tersebut dikabarkan sudah dicabut.
Ketua PK Golkar Pupuan, Dewa Agung Wijaya saat dikonfirmasi per telepon, Jumat (8/7) membenarkan adanya laporan dari kubu Wayan Sukaja ke Polres Tabanan. “Ya, kemarin (Kamis) malam saya ditelepon pak (Made) Sutaya. Dia bilang sudah cabut laporan di polisi dan sekaligus meminta maaf,” ucap Dewa Wijaya. Selain Made Sutaya yang notabene anggota DPRD Tabanan periode 2014-2016, kasus itu juga dilaporkan oleh Nyoman Wedha Utama alias Tatit.
Dewa Agung Wijaya mengaku sempat ingin laporkan balik Sutaya cs ke polisi andai laporan itu tak dicabut. “Jika tak dicabut, saya lapor balik. Ini menyangkut harga diri dan nama baik,” ungkap kader beringin ini. Bahkan, Dewa Wijaya siap buka-bukaan di kepolisian terkait dukung mendukung calon ketua sebelum pelaksanaan Musda DPD II Golkar Tabanan. Ia mengakui sempat berikan dukungan ke Wayan Sukaja dengan surat bermaterai Rp 6.000. Namun dukungan itu hanya sebatas agar Sukaja sebagai kader anyar mendapat rekomendasi sebagai calon ketua dari DPP Golkar.
Dewa Wijaya mencontohkan saat Munas di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, yang juga ramai dukungan tertulis sebelum voting. Pada akhirnya, suara voting saat Munaslah yang resmi dipakai. “Syukurlah laporan itu telah dicabut,” ungkapnya. Ia pun mengakui balik dukung Nyoman Wirya saat Musda DPD II Golkar Tabanan dengan pertimbangan prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tak tercela (PDLT). Sayang, Ketua PK Golkar Selemadeg Nyoman Suartika, Ketua PK Golkar Tabanan I Gusti Ngurah Bagus Indrawan, dan Ketua PK Golkar Marga Wayan Suardana belum bisa dikonfirmasi. Ketiga ponsel Ketua PK ini dalam keadaan off.
Sedangkan informasi dari internal Golkar menyebutkan, keempat Ketua PK Golkar itu mestinya dimintai keterangan oleh penyidik Polres Tabanan pada, Jumat kemarin. Selain 4 orang itu, masih ada dua Ketua PK Golkar Tabanan lagi yang mendapat surat panggilan penyidik Polres Tabanan. Keduanya masing-masing Ketua PK Golkar Selemadeg Barat Dewa Putu Nuryasa dan Ketua PK Golkar Penebel Putu Pidada. Kedua PK Golkar ini mendukung Wayan Sukaja sebagai Ketua saat Musda DPD II Golkar Tabanan.
Putu Pidada saat dihubungi per telepon membenarkan mendapat surat panggilan dari Polres Tabanan. Namun ia tak bisa datang karena ada kerja adat dan kundangan. “Saya juga dipanggil, namun belum datang,” akunya. Sementara Ketua PK Golkar Selemadeg Barat, Dewa Putu Nuryana belum bisa dikonfirmasi karena telepon selulernya tak aktif. Sedangkan pelapor Made Sutaya saat dihubungi per telepon mengaku tengah krodit dan belum bisa komentar.
“Ampura dulu nggih. Lagi krodit niki, suudan buin mani nelpon nggih (lusa nelepon lagi ya),” jawab Sutaya. Tak berselang lama, Sutaya menelepon dan menyebut sudah mencabut laporan itu. Sedangkan Nyoman Wedha Utama membantah isu itu. Sayang pihak Polres Tabanan belum bisa dikonfirmasi. Kasat Reskrim Polres Tabanan tak mengangkat telepon. Sementara Kapolres Tabanan AKBP Putu Putera Sadana mengaku belum menerima laporan.
“Nanti saya cek dulu,” balas AKBP Putu Putera Sadana. Seperti diberitakan Musda Golkar Tabanan yang digelar, 21 Juni lalu diskors oleh pimpinan sidang dari DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya gara-gara kasus berubahnya arah dukungan PK-PK dari sebelumnya mendukung Wayan Sukaja menjadi dukung Nyoman Wirya (incumbent). Padahal sebelumnya para ketua PK itu telah membuat pernyataan dukungan dalam surat bermeterai. 7 k21
TABANAN, NusaBali
Suhu di internal beringin pasca pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Golkar Tabanan ternyata masih mendidih. Buktinya, dari kubu Wayan Sukaja kabarnya sempat melaporkan empat Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Golkar di Tabanan terkait mengingkari kesepakatan dukungan. Keempat Ketua PK Golkar yang dipolisikan itu masing-masing Ketua PK Golkar Pupuan Dewa Gede Agung Wijaya, Ketua PK Golkar Selemadeg Nyoman Suartika, Ketua PK Golkar Tabanan I Gusti Ngurah Bagus Indrawan, dan Ketua PK Golkar Marga Wayan Suardana. Namun tak lama, laporan tersebut dikabarkan sudah dicabut.
Ketua PK Golkar Pupuan, Dewa Agung Wijaya saat dikonfirmasi per telepon, Jumat (8/7) membenarkan adanya laporan dari kubu Wayan Sukaja ke Polres Tabanan. “Ya, kemarin (Kamis) malam saya ditelepon pak (Made) Sutaya. Dia bilang sudah cabut laporan di polisi dan sekaligus meminta maaf,” ucap Dewa Wijaya. Selain Made Sutaya yang notabene anggota DPRD Tabanan periode 2014-2016, kasus itu juga dilaporkan oleh Nyoman Wedha Utama alias Tatit.
Dewa Agung Wijaya mengaku sempat ingin laporkan balik Sutaya cs ke polisi andai laporan itu tak dicabut. “Jika tak dicabut, saya lapor balik. Ini menyangkut harga diri dan nama baik,” ungkap kader beringin ini. Bahkan, Dewa Wijaya siap buka-bukaan di kepolisian terkait dukung mendukung calon ketua sebelum pelaksanaan Musda DPD II Golkar Tabanan. Ia mengakui sempat berikan dukungan ke Wayan Sukaja dengan surat bermaterai Rp 6.000. Namun dukungan itu hanya sebatas agar Sukaja sebagai kader anyar mendapat rekomendasi sebagai calon ketua dari DPP Golkar.
Dewa Wijaya mencontohkan saat Munas di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, yang juga ramai dukungan tertulis sebelum voting. Pada akhirnya, suara voting saat Munaslah yang resmi dipakai. “Syukurlah laporan itu telah dicabut,” ungkapnya. Ia pun mengakui balik dukung Nyoman Wirya saat Musda DPD II Golkar Tabanan dengan pertimbangan prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tak tercela (PDLT). Sayang, Ketua PK Golkar Selemadeg Nyoman Suartika, Ketua PK Golkar Tabanan I Gusti Ngurah Bagus Indrawan, dan Ketua PK Golkar Marga Wayan Suardana belum bisa dikonfirmasi. Ketiga ponsel Ketua PK ini dalam keadaan off.
Sedangkan informasi dari internal Golkar menyebutkan, keempat Ketua PK Golkar itu mestinya dimintai keterangan oleh penyidik Polres Tabanan pada, Jumat kemarin. Selain 4 orang itu, masih ada dua Ketua PK Golkar Tabanan lagi yang mendapat surat panggilan penyidik Polres Tabanan. Keduanya masing-masing Ketua PK Golkar Selemadeg Barat Dewa Putu Nuryasa dan Ketua PK Golkar Penebel Putu Pidada. Kedua PK Golkar ini mendukung Wayan Sukaja sebagai Ketua saat Musda DPD II Golkar Tabanan.
Putu Pidada saat dihubungi per telepon membenarkan mendapat surat panggilan dari Polres Tabanan. Namun ia tak bisa datang karena ada kerja adat dan kundangan. “Saya juga dipanggil, namun belum datang,” akunya. Sementara Ketua PK Golkar Selemadeg Barat, Dewa Putu Nuryana belum bisa dikonfirmasi karena telepon selulernya tak aktif. Sedangkan pelapor Made Sutaya saat dihubungi per telepon mengaku tengah krodit dan belum bisa komentar.
“Ampura dulu nggih. Lagi krodit niki, suudan buin mani nelpon nggih (lusa nelepon lagi ya),” jawab Sutaya. Tak berselang lama, Sutaya menelepon dan menyebut sudah mencabut laporan itu. Sedangkan Nyoman Wedha Utama membantah isu itu. Sayang pihak Polres Tabanan belum bisa dikonfirmasi. Kasat Reskrim Polres Tabanan tak mengangkat telepon. Sementara Kapolres Tabanan AKBP Putu Putera Sadana mengaku belum menerima laporan.
“Nanti saya cek dulu,” balas AKBP Putu Putera Sadana. Seperti diberitakan Musda Golkar Tabanan yang digelar, 21 Juni lalu diskors oleh pimpinan sidang dari DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya gara-gara kasus berubahnya arah dukungan PK-PK dari sebelumnya mendukung Wayan Sukaja menjadi dukung Nyoman Wirya (incumbent). Padahal sebelumnya para ketua PK itu telah membuat pernyataan dukungan dalam surat bermeterai. 7 k21
Komentar