Tera Ulang di Pasar Desa Belum Optimal
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli melaksanakan tera ulang alat ukur takaran, timbangan, dan perlengkapannya (UTTP) di Pasar Kidul Bangli, Kamis (26/9).
BANGLI, NusaBali
Tera ulang sudah berlangsung sejak 4 September lalu. Hanya saja tera ulang di pasar desa belum optimal. Kadisperindag Bangli, I Nengah Sudibia mengatakan tera ulang berlangsung dari tanggal 4 September hingga 27 September 2019. Tera digelar di Pasar Singamandawa, Pasar Desa Catur Kecamatan Kintamani, Pasar Kayuambua, Pasar Desa Lumbuan Kecamatan Susut, Pasar Metro Desa Yangapi, Pasar Desa Tembuku, dan Pasar Kidul Bangli. Disperindag belum bisa menyentuh banyak pasar desa karena terkendala anggaran dan SDM. “Tahun depan diupayakan Bangli bisa mandiri. Sekarang masih bekerjasama dengan Disperindag Buleleng,” ungkap Sudibia.
Tahun ini akan melakukan pengadaan alat untuk tera ulang. SDM juga sudah siap, harapannya tahun depan tera ulang bisa secara mandiri dan optimal hingga ke desa-desa. Tera ulang juga menyasar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). “Tujuannya standarkan alat ukur. Dari pengecekan seluruhnya masih dalam batas normal,” jelasnya. Kasi Metrologi Disperindag Bangli Ni Made Widiantari menambahkan, ketersediaan anggaran tera ulang sebanyak 9 kali. Sekitar 3.000 alat ukur ditera ulang.
Estimasi ada 15.125 unit alat ukur, untuk menuntaskannya perlu tera ulang hingga 50 kali. “Anggaran tera ulang baru bisa 9 kali,” terangnya. Mengingat masih banyak pasar desa belum tersentuh tera ulang, Widiantari mengimbau para pedagang bisa kumpul di satu lokasi. Hanya saja karena jarak cukup jauh, menyulitkan pedagang untuk datang. *esa
Tahun ini akan melakukan pengadaan alat untuk tera ulang. SDM juga sudah siap, harapannya tahun depan tera ulang bisa secara mandiri dan optimal hingga ke desa-desa. Tera ulang juga menyasar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). “Tujuannya standarkan alat ukur. Dari pengecekan seluruhnya masih dalam batas normal,” jelasnya. Kasi Metrologi Disperindag Bangli Ni Made Widiantari menambahkan, ketersediaan anggaran tera ulang sebanyak 9 kali. Sekitar 3.000 alat ukur ditera ulang.
Estimasi ada 15.125 unit alat ukur, untuk menuntaskannya perlu tera ulang hingga 50 kali. “Anggaran tera ulang baru bisa 9 kali,” terangnya. Mengingat masih banyak pasar desa belum tersentuh tera ulang, Widiantari mengimbau para pedagang bisa kumpul di satu lokasi. Hanya saja karena jarak cukup jauh, menyulitkan pedagang untuk datang. *esa
Komentar