Disel Disiapkan Jadi Penantang Giri Prasta
Hindari Muncul Calon Boneka di Pilkada Badung 2020
Tak mau mati konyol hadapi incumbent Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa dari PDIP yang punya power, Wayan Disel Astawa masih berhitung
DENPASAR, NusaBali
Keperkasaan PDIP yang kuasai 28 kursi dari total 40 kursi DPRD Badung 2019-2024, benar-benar membuat parpol lainnya harus berpikir taktis dalam Pilkada Badung 2020. Tak mau muncul calon ‘boneka’, parpol non PDIP pun siapkan lawan tanding bagi pasangan incumbent I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa, yakni I Wayan Disel Astawa.
Tanda-tanda melirik Wayan Disel Astawa sebagai kandidat Calon Bupati (Cabup) Badung ke Pilkada Badung 2020 ini muncul ketika ada gerakan tokoh-tokoh politik dari Demokrat dan Gerindra menggalang kekuatan koalisi, Sabtu (28/9) malam. Mereka malam itu hadiri acara syukuran atas terpilihnya Wayan Disel Astawa sebagai anggota DPRD Bali 2019-2024 dari Gerindra Dapil Badung hasil Pileg 2019, yang digelar di Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan Badung, Badung.
Nah, dalam acara syukuran itulah sejumlah elite Demokrat dan Gerindra melakukan pendekatan untuk mengusung Wayan Disel Astawa sebagai Cabup Badung ke Pilkada 2020. "Jangan biarkan ada calon boneka di Pilkada Badung 2020. Maka, harus ada figur yang muncul dari partai koalisi. Disel Astawa adalah penantang yang sepadan bagi incumbent Giri Prasta-Suiasa, yang dipastikan akan kembali diusung PDIP," ungkap salah satu elite Demokrat yang hadir dalam acara syukuran malam itu.
Hanya saja, kata sumber tadi, dalam lobi-lobi yang dilakukan Demokrat-Gerindra, Wayan Disel Astawa belum memberikan jawaban terkait kesiapannya maju tarung ke Pilkada Badung 2020. Disel Astawa disebut-sebut masih ‘berhitung’ untuk bertarung lagi di Pilkada Badung. Selain baru saja dilantik menjadi anggota DPRD Bali 2019-2024, Disel Astawa juga tak mau mati konyol karena harus menghadapi incumbent yang sedang memiliki power kuat jika tarung ke Pilkada Badung 2020. "Disel Astawa masih berhitung ini," katanya.
Sementara, Ketua Bappilu DPD Gerindra Bali, Made Gede Ray Misno, menga-kui memang ada acara kumpul-kumpul sejumlah kader elite Gerindra dan Demokrat alam acara syukuran Wayan Disel Astawa di Pantai Melasti, Desa Ungasan, Sabtu malam. "Di situ terjadi lobi-lobi. Tapi, dari lobi-lobi tersebut belum ada jawaban dari Disel Astawa," kilah Ray Misno saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Denpasar, Minggu (29/9).
Menurut Ray Misno, Gerindra pasti akan berpartisipasi di Pilkada Badung 2020. "Kita cari figur yang memang benar-benar diinginkan rakyat Badung. Nanti akan ada komunikasi lanjutan dengan partai-partai yang potensial mengusung calon," tegas Ray Misno.
Disel Astawa yang disiapkan sebagai lawan tanding bagi incumbent Giri Prasta-Suiasa, adalah politisi senior asal Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan. Disel Astawa sempat duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Badung 2009-2014 dan 2014-2019. Namun, pada periode kedua jabatannya, Disel Astawa dipecat PDIP dan dilengserkan dari DPRD Bali, karena membelot di Pilkada Badung 2015.
Pasca dipecat PDIP, Disel Astawa maju lagi ke DPRD Bali Dapil Badung di Pileg 2019 dengan naik kendaraan Partai Gerindra. Dengan kekuatan figurnya, Disel Astawa berhasil lolos kembali ke DPRD Bali 2019-2024.
Jauh sebelumnya, Disel Astawa sempat diusung PDIP sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Badung di Pilkada 2010. Kala itu, Disel Astawa menjadi tandem Prof Dr dr I Wayan Wita, mantan Rektor Unud yang diusung PDIP sbagai Cabup Badung. Namun sayang, pasangan Prof Wita-Disel Astawa ketika itu dipecundangi AA Gde Agung-I Ketut Sudikerta, paket calon incumbent yang diusung koalisi parpol dimotori Golkar-Demokrat.
Sementara, jika ingin mengusung Disel Astawa sebagai Cabup Badung ke Pilkada 2020, Demokrat-Gerindra harus berhasil menggaet Golkar sebagai mitra koalisi. Pasalnya, Demokrat-Gerindra masih kekurangan 4 kursi legislatif untuk bisa mengusung paket calon ke Pilkada Badung 2020.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, Demokrat-Gerindra hanya memiliki 4 kursi DPRD Baduyng 2020 atau kuasai 10,00 persen suara parlemen. Rinciannya, 2 kursi legislatif (5,00 persen suara parlemen) milik Demokrat dan 2 kursi legislatif (5,00 persen suara parlemen) milik Gerindra. Kedua partai ini sudah berkoalisi membentuk Fraksi Gabungan DPRD Badung 2019-2024.
Satu-satunya harapan Demokrat-Gerindra untuk mengusung paket calon adalah dengan menggaet Golkar sebagai mitra koalisi. Sebab, Golkar punya 7 kursi DPRD Badung 2019-2024 atau kuasai 17,50 persen suara parlemen. Sedangkan parpol non PDIP lainnya, yakni NasDem, hanya punya 1 kursi legislatif atau kuasai 2,50 persen suara parlemen. Di DPRD Badung 2019-204, NasDem masuk ke Fraksi Golkar.
Sebaliknya, PDIP nyaris jadi mayoritas tunggal di Badung, dengan mendominasi 28 kursi DPRD hasil Pileg 2019 atau kuasai 70,00 persen suara parlemen. PDIP dipastikan akan usung kembali incumbent Giri Prasta-Suiasa. Jika Golkar ikut merapat ke PDIP di Pilkada Badung 2020, sebagaimana ketika tarung Pilkada 2015 silam, maka tamat riwayat Demokrat-Gerindra usung disel Astawa.
Pilkada Badung 2020 pun terancam calon tunggal, di mana Giri Prasta-Suiasa hadapi kotak kosong. Kemungkinan lainnya, muncul paket calon boneka yang bisa saja diusung Golkar-NasDem untuk hadapi Giri Prasta-Suiasa. Demokrat dan Gerindra tak mau dua kemungkinan ini terjadi, sehingga berusaha galang koalisi dan dekati Disel Astawa untuk diusung sebagai Cabup Badung di Pilkada 2020.
Ketua DPC Gerindra Badung, I Gusti Ketut Puriartha alias Gus Krobo, dengan tegas menyatakan partainya harus berkoalisi untuk bisa mengusung paket calon di Pilkada Badung 2020. Masalahnya, Gerindra yanga bermodal kekuatan 2 kursi parlemen hasil Pileg 2019. "Ada peluang berkoalisi dengan Demokrat dan Golkar di Pilkada Badung 2020,” ujar Gus Krobo saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (29/9).
Siapa calon yang layak diusung hadapi Giri Prasta-Suiasa? "Dulu sebelum ada gonjang-gonjing di internal Golkar, muncul nama I Wayan Muntra (Ketua DPD II Golkar Badung yang dilengserkan, Red). Kini Wayan Muntra kan tidak lagi jadi Ketua DPD II Golkar Badung. Kita siapkan Disel Astawa untuk bertarung. Tentu harus komunikasi dengan Golkar," ujar Gus Krobo.
"Incumbent (Giri Prasta-Suiasa) sebenarnya lebih condong menyiapkan calon boneka ketimbang lawan kotak kosong. Karena kalau sampai kalah lawan kotak kosong, itu menjatuhkan citra dan tidak legitimate. Nah, Disel Astawa figur bagus untuk kita siapkan sebagai lawan. Cuma masalahnya, maukah dia maju ke Pilkada 2020? Dia kan baru dilantik jadi anggota DPRD Bali," lanjut politisi Gerindra asal Banjar Muding, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini.
Sementara itu, Disel Astawa mengatakan dirinya saat ini masih fokus dengan tugas di DPRD Bali 2019-2024. "Pilkada Badung 2020 masih jauh, setahun lagi. Saya akan fokus di DPRD Bali," ujar Disel Astawa yang dikonfirmasi NusaBali terkait kuatnya dorongan untuk maju tarung ke Pilkada Badung 2020, Minggu kemarin.
Menurut Disel Astawa, dalam Pilkada Badung 2020 mendatang dipastikan akan ada kandidat yang maju tarung. Masyarakat dipersilakan menilai figur yang muncul. "Kita berharap di Pilkada Badung rakyat makin cerdas dalam melihat situasi kondisi saat ini. Kalau saya, sampai saat ini ingin menyelesaikan tugas di DPRD Bali," tandas Disel Astawa. *nat
Tanda-tanda melirik Wayan Disel Astawa sebagai kandidat Calon Bupati (Cabup) Badung ke Pilkada Badung 2020 ini muncul ketika ada gerakan tokoh-tokoh politik dari Demokrat dan Gerindra menggalang kekuatan koalisi, Sabtu (28/9) malam. Mereka malam itu hadiri acara syukuran atas terpilihnya Wayan Disel Astawa sebagai anggota DPRD Bali 2019-2024 dari Gerindra Dapil Badung hasil Pileg 2019, yang digelar di Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan Badung, Badung.
Nah, dalam acara syukuran itulah sejumlah elite Demokrat dan Gerindra melakukan pendekatan untuk mengusung Wayan Disel Astawa sebagai Cabup Badung ke Pilkada 2020. "Jangan biarkan ada calon boneka di Pilkada Badung 2020. Maka, harus ada figur yang muncul dari partai koalisi. Disel Astawa adalah penantang yang sepadan bagi incumbent Giri Prasta-Suiasa, yang dipastikan akan kembali diusung PDIP," ungkap salah satu elite Demokrat yang hadir dalam acara syukuran malam itu.
Hanya saja, kata sumber tadi, dalam lobi-lobi yang dilakukan Demokrat-Gerindra, Wayan Disel Astawa belum memberikan jawaban terkait kesiapannya maju tarung ke Pilkada Badung 2020. Disel Astawa disebut-sebut masih ‘berhitung’ untuk bertarung lagi di Pilkada Badung. Selain baru saja dilantik menjadi anggota DPRD Bali 2019-2024, Disel Astawa juga tak mau mati konyol karena harus menghadapi incumbent yang sedang memiliki power kuat jika tarung ke Pilkada Badung 2020. "Disel Astawa masih berhitung ini," katanya.
Sementara, Ketua Bappilu DPD Gerindra Bali, Made Gede Ray Misno, menga-kui memang ada acara kumpul-kumpul sejumlah kader elite Gerindra dan Demokrat alam acara syukuran Wayan Disel Astawa di Pantai Melasti, Desa Ungasan, Sabtu malam. "Di situ terjadi lobi-lobi. Tapi, dari lobi-lobi tersebut belum ada jawaban dari Disel Astawa," kilah Ray Misno saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Denpasar, Minggu (29/9).
Menurut Ray Misno, Gerindra pasti akan berpartisipasi di Pilkada Badung 2020. "Kita cari figur yang memang benar-benar diinginkan rakyat Badung. Nanti akan ada komunikasi lanjutan dengan partai-partai yang potensial mengusung calon," tegas Ray Misno.
Disel Astawa yang disiapkan sebagai lawan tanding bagi incumbent Giri Prasta-Suiasa, adalah politisi senior asal Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan. Disel Astawa sempat duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Badung 2009-2014 dan 2014-2019. Namun, pada periode kedua jabatannya, Disel Astawa dipecat PDIP dan dilengserkan dari DPRD Bali, karena membelot di Pilkada Badung 2015.
Pasca dipecat PDIP, Disel Astawa maju lagi ke DPRD Bali Dapil Badung di Pileg 2019 dengan naik kendaraan Partai Gerindra. Dengan kekuatan figurnya, Disel Astawa berhasil lolos kembali ke DPRD Bali 2019-2024.
Jauh sebelumnya, Disel Astawa sempat diusung PDIP sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Badung di Pilkada 2010. Kala itu, Disel Astawa menjadi tandem Prof Dr dr I Wayan Wita, mantan Rektor Unud yang diusung PDIP sbagai Cabup Badung. Namun sayang, pasangan Prof Wita-Disel Astawa ketika itu dipecundangi AA Gde Agung-I Ketut Sudikerta, paket calon incumbent yang diusung koalisi parpol dimotori Golkar-Demokrat.
Sementara, jika ingin mengusung Disel Astawa sebagai Cabup Badung ke Pilkada 2020, Demokrat-Gerindra harus berhasil menggaet Golkar sebagai mitra koalisi. Pasalnya, Demokrat-Gerindra masih kekurangan 4 kursi legislatif untuk bisa mengusung paket calon ke Pilkada Badung 2020.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, Demokrat-Gerindra hanya memiliki 4 kursi DPRD Baduyng 2020 atau kuasai 10,00 persen suara parlemen. Rinciannya, 2 kursi legislatif (5,00 persen suara parlemen) milik Demokrat dan 2 kursi legislatif (5,00 persen suara parlemen) milik Gerindra. Kedua partai ini sudah berkoalisi membentuk Fraksi Gabungan DPRD Badung 2019-2024.
Satu-satunya harapan Demokrat-Gerindra untuk mengusung paket calon adalah dengan menggaet Golkar sebagai mitra koalisi. Sebab, Golkar punya 7 kursi DPRD Badung 2019-2024 atau kuasai 17,50 persen suara parlemen. Sedangkan parpol non PDIP lainnya, yakni NasDem, hanya punya 1 kursi legislatif atau kuasai 2,50 persen suara parlemen. Di DPRD Badung 2019-204, NasDem masuk ke Fraksi Golkar.
Sebaliknya, PDIP nyaris jadi mayoritas tunggal di Badung, dengan mendominasi 28 kursi DPRD hasil Pileg 2019 atau kuasai 70,00 persen suara parlemen. PDIP dipastikan akan usung kembali incumbent Giri Prasta-Suiasa. Jika Golkar ikut merapat ke PDIP di Pilkada Badung 2020, sebagaimana ketika tarung Pilkada 2015 silam, maka tamat riwayat Demokrat-Gerindra usung disel Astawa.
Pilkada Badung 2020 pun terancam calon tunggal, di mana Giri Prasta-Suiasa hadapi kotak kosong. Kemungkinan lainnya, muncul paket calon boneka yang bisa saja diusung Golkar-NasDem untuk hadapi Giri Prasta-Suiasa. Demokrat dan Gerindra tak mau dua kemungkinan ini terjadi, sehingga berusaha galang koalisi dan dekati Disel Astawa untuk diusung sebagai Cabup Badung di Pilkada 2020.
Ketua DPC Gerindra Badung, I Gusti Ketut Puriartha alias Gus Krobo, dengan tegas menyatakan partainya harus berkoalisi untuk bisa mengusung paket calon di Pilkada Badung 2020. Masalahnya, Gerindra yanga bermodal kekuatan 2 kursi parlemen hasil Pileg 2019. "Ada peluang berkoalisi dengan Demokrat dan Golkar di Pilkada Badung 2020,” ujar Gus Krobo saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (29/9).
Siapa calon yang layak diusung hadapi Giri Prasta-Suiasa? "Dulu sebelum ada gonjang-gonjing di internal Golkar, muncul nama I Wayan Muntra (Ketua DPD II Golkar Badung yang dilengserkan, Red). Kini Wayan Muntra kan tidak lagi jadi Ketua DPD II Golkar Badung. Kita siapkan Disel Astawa untuk bertarung. Tentu harus komunikasi dengan Golkar," ujar Gus Krobo.
"Incumbent (Giri Prasta-Suiasa) sebenarnya lebih condong menyiapkan calon boneka ketimbang lawan kotak kosong. Karena kalau sampai kalah lawan kotak kosong, itu menjatuhkan citra dan tidak legitimate. Nah, Disel Astawa figur bagus untuk kita siapkan sebagai lawan. Cuma masalahnya, maukah dia maju ke Pilkada 2020? Dia kan baru dilantik jadi anggota DPRD Bali," lanjut politisi Gerindra asal Banjar Muding, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini.
Sementara itu, Disel Astawa mengatakan dirinya saat ini masih fokus dengan tugas di DPRD Bali 2019-2024. "Pilkada Badung 2020 masih jauh, setahun lagi. Saya akan fokus di DPRD Bali," ujar Disel Astawa yang dikonfirmasi NusaBali terkait kuatnya dorongan untuk maju tarung ke Pilkada Badung 2020, Minggu kemarin.
Menurut Disel Astawa, dalam Pilkada Badung 2020 mendatang dipastikan akan ada kandidat yang maju tarung. Masyarakat dipersilakan menilai figur yang muncul. "Kita berharap di Pilkada Badung rakyat makin cerdas dalam melihat situasi kondisi saat ini. Kalau saya, sampai saat ini ingin menyelesaikan tugas di DPRD Bali," tandas Disel Astawa. *nat
Komentar