Honor Petugas Dipotong
Buntut Poprov Bali 2019 di Tabanan
Seperti di cabor voli pantai, tiap orang awalnya Rp 300 ribu per hari, namun berkurang Rp 90 ribu per hari. Jadinya, mereka menerima Rp 210 ribu per orang per hari, dengan alasan untuk konsumsi makanan dan minuman.
TABANAN, NusaBali
Kabar tak sedap muncul usai Porprov Bali XIV/2019 berakhir pada 19 September. Panitia induk diduga memotong uang honor perangkat atau petugas pertandingan.
Hal itu seperti terjadi di cabor voli pasir (pantai), tiap orang awalnya Rp 300 ribu per hari, namun berkurang Rp 90 ribu per hari. Jadi, mereka hanya menerima Rp 210 ribu per orang per hari setelah disunat oknum panitia induk dengan alasan untuk biaya konsumsi makanan dan minuman.
"Saya dengar langsung perangkat pertandingan voli pantai mengeluh. Mengeluh karena dipotong honornya," kata sumber di Pengprov PBVSI Bali, Minggu (29/9).
Menurut sumber itu, pada Porprov 2017 di Gianyar tidak ada pemotongan honor. Malah utuh Rp 300 ribu/hari. Mungkin karena pemotongan honor, perangkat pertandingan khususnya di voli pantai akhirnya cerita ke teman lainnya. Hingga hal ini diketahui internal PBVSI Bali.
Sementara Sekum KONI Tabanan, Made Nurbawa mengaku belum mendapat informasi soal pemotongan honor. Yang jelas, kata Nurbawa, panitia induk sebenarnya sudah bagus. Tapi dirinya tidak tahu kebijaksanaan panitia cabor masing-masing.
"Kalau mau ribut, suruh ribut di KONI Tabanan saja. Tapi, kayaknya pengganti uang makan tidak dibayarkan, tapi langsung diberikan makanan. Sebab, d ibawah sangat dinamis karena banyak relawan seperti pecalang dan lain-lain juga bertugas," tegas Made Nurbawa.
Sedangkan pihak TD Cabor Voli Pantai, Made Sudarma, menegaskan pemotongan honor itu semua sudah diatur panitia induk. Kalau dia sendiri jadi TD tidak ada motong honor wasit dan petugas lainnya. Bahkan perangkat pertandingan yang menandatanganu sendiri perincian yang sudah dilihat di SPJ.
Bahkan selaku TD, kata Sudarma, dirinya banyak mengeluarkan uang untuk anak-anak yang bertugas. Misalnya konsumsi untuk satu hari sebelum pelaksanaan. Sebab saat belum ada konsumsi, sehingga harus mengeluarkan konsumsi dari uang sakunya sendiri.
“Harapan saya agar voli pantai berjalan. Sebab, sebelumnya sempat diragukan pelaksanaanya. Makanya, saya kaget ada pemotongan honor 90 ribu per orang," tandas Sudarma.
Sudarma pun mempertegas, kalau soal pemotongan itu bukan pihak TD yang melakukan, tapi panitia induk. Katanya untuk konsumsi makanan dll. Mengingat, honor sudah diterima langsung dalam amplot sama perangkat pertandingan selesai dia tandatangan SPJ-nya. *dek
Hal itu seperti terjadi di cabor voli pasir (pantai), tiap orang awalnya Rp 300 ribu per hari, namun berkurang Rp 90 ribu per hari. Jadi, mereka hanya menerima Rp 210 ribu per orang per hari setelah disunat oknum panitia induk dengan alasan untuk biaya konsumsi makanan dan minuman.
"Saya dengar langsung perangkat pertandingan voli pantai mengeluh. Mengeluh karena dipotong honornya," kata sumber di Pengprov PBVSI Bali, Minggu (29/9).
Menurut sumber itu, pada Porprov 2017 di Gianyar tidak ada pemotongan honor. Malah utuh Rp 300 ribu/hari. Mungkin karena pemotongan honor, perangkat pertandingan khususnya di voli pantai akhirnya cerita ke teman lainnya. Hingga hal ini diketahui internal PBVSI Bali.
Sementara Sekum KONI Tabanan, Made Nurbawa mengaku belum mendapat informasi soal pemotongan honor. Yang jelas, kata Nurbawa, panitia induk sebenarnya sudah bagus. Tapi dirinya tidak tahu kebijaksanaan panitia cabor masing-masing.
"Kalau mau ribut, suruh ribut di KONI Tabanan saja. Tapi, kayaknya pengganti uang makan tidak dibayarkan, tapi langsung diberikan makanan. Sebab, d ibawah sangat dinamis karena banyak relawan seperti pecalang dan lain-lain juga bertugas," tegas Made Nurbawa.
Sedangkan pihak TD Cabor Voli Pantai, Made Sudarma, menegaskan pemotongan honor itu semua sudah diatur panitia induk. Kalau dia sendiri jadi TD tidak ada motong honor wasit dan petugas lainnya. Bahkan perangkat pertandingan yang menandatanganu sendiri perincian yang sudah dilihat di SPJ.
Bahkan selaku TD, kata Sudarma, dirinya banyak mengeluarkan uang untuk anak-anak yang bertugas. Misalnya konsumsi untuk satu hari sebelum pelaksanaan. Sebab saat belum ada konsumsi, sehingga harus mengeluarkan konsumsi dari uang sakunya sendiri.
“Harapan saya agar voli pantai berjalan. Sebab, sebelumnya sempat diragukan pelaksanaanya. Makanya, saya kaget ada pemotongan honor 90 ribu per orang," tandas Sudarma.
Sudarma pun mempertegas, kalau soal pemotongan itu bukan pihak TD yang melakukan, tapi panitia induk. Katanya untuk konsumsi makanan dll. Mengingat, honor sudah diterima langsung dalam amplot sama perangkat pertandingan selesai dia tandatangan SPJ-nya. *dek
Komentar