Tak Memungkinkan Dipasang Rambu, Simpang Siligita Akan Diperlebar
Antisipasi Kemacetan di Jalan Siligita, Nusa Dua, Kutsel
Mengantisipasi kemacetan yang kerap terjadi di simpang Jalan Siligita, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Dinas Perhubungan mewacanakan untuk memperlebar ruas jalan tersebut.
MANGUPURA, NusaBali
Rencananya, ruas jalan untuk sisi kiri akan diperuntukkan bagi kendaraan yang tidak memotong/menyeberang ke ruas jalan lainnya. Selain itu, juga akan dipasang speed trap sebelum persimpangan.
Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Kabupaten Badung Tofan Priyanto, mengungkapkan sejauh ini kondisi di simpang Siligita – Jalan Kurusetra, Nusa Dua, itu masih menjadi sorotan pengguna jalan. Pasalnya, di simpang tersebut kerap terjadi kemacetan. Selama ini, pihaknya sudah melakukan berbagai kajian untuk menekan kemacetan dan dampaknya. Namun, belum ada solusi pasti. “Memang sudah dilakukan kajian berkali-kali. Dulu sempat diwacanakan untuk pasang rambu, tapi kondisi di lapangan tidak memungkinkan karena simpang itu berada tepat di turunan. Jika dipasang, tentu akan menimbulkan persoalan baru lagi,” bebernya, Minggu (29/9) siang.
Selain memicu kemacetan, di lokasi tersebut juga kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Faktor utamanya karena terdapat perpotongan jalan. Sehingga, pengendara tidak hati-hati dan melintas tanpa melihat pengendara lain dari sisi kiri dan kanan. Guna mengatasi persoalan itu, Dinas Perhubungan saat ini mulai merancang pelebaran jalan. Nantinya, pelebaran jalan ini dipergunakan bagi kendaraan yang melintas dari Jalan Kurusetra (arah Puja Mandala) ke arah Jalan Siligita (arah Bypass Ngurah Rai). Sehingga, kendaraan itu tidak terjadi perpotongan. “Perpotongan arus lalu lintas ini sebagai pemicu kemacetan dan kecelakaan. Nah, dalam rancangan kami, kalau jalannya jadi diperlebar, untuk pengendara yang belok kiri dipastikan akan jalan terus dan menghindari perpotongan. Ini yang sudah kami kaji guna mengatasi kemacetan di sana,” kata Tofan.
Selain pelebaran jalan, Dinas Perhubungan juga akan memasang speed trap sebelum memasuki persimpangan, sehingga secara otomatis pengendara dan pengemudi akan menurunkan laju kendaraannya. Terkait realisasi wacana itu, Tofan menyatakan menunggu proses negosiasi dengan pemilik lahan. Kalau itu disetujui, Dishub akan merealisasikan tahun depan.
“Langkah jangka pendeknya memang pelebaran dan pemasangan speed trap itu. Tentu, realisasinya masih tunggu kesepakatan lahannya, terutama yang ada di sisi kiri ruas jalan (Kurusetra) menuju Bypass itu,” tuturnya. *dar
Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Kabupaten Badung Tofan Priyanto, mengungkapkan sejauh ini kondisi di simpang Siligita – Jalan Kurusetra, Nusa Dua, itu masih menjadi sorotan pengguna jalan. Pasalnya, di simpang tersebut kerap terjadi kemacetan. Selama ini, pihaknya sudah melakukan berbagai kajian untuk menekan kemacetan dan dampaknya. Namun, belum ada solusi pasti. “Memang sudah dilakukan kajian berkali-kali. Dulu sempat diwacanakan untuk pasang rambu, tapi kondisi di lapangan tidak memungkinkan karena simpang itu berada tepat di turunan. Jika dipasang, tentu akan menimbulkan persoalan baru lagi,” bebernya, Minggu (29/9) siang.
Selain memicu kemacetan, di lokasi tersebut juga kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Faktor utamanya karena terdapat perpotongan jalan. Sehingga, pengendara tidak hati-hati dan melintas tanpa melihat pengendara lain dari sisi kiri dan kanan. Guna mengatasi persoalan itu, Dinas Perhubungan saat ini mulai merancang pelebaran jalan. Nantinya, pelebaran jalan ini dipergunakan bagi kendaraan yang melintas dari Jalan Kurusetra (arah Puja Mandala) ke arah Jalan Siligita (arah Bypass Ngurah Rai). Sehingga, kendaraan itu tidak terjadi perpotongan. “Perpotongan arus lalu lintas ini sebagai pemicu kemacetan dan kecelakaan. Nah, dalam rancangan kami, kalau jalannya jadi diperlebar, untuk pengendara yang belok kiri dipastikan akan jalan terus dan menghindari perpotongan. Ini yang sudah kami kaji guna mengatasi kemacetan di sana,” kata Tofan.
Selain pelebaran jalan, Dinas Perhubungan juga akan memasang speed trap sebelum memasuki persimpangan, sehingga secara otomatis pengendara dan pengemudi akan menurunkan laju kendaraannya. Terkait realisasi wacana itu, Tofan menyatakan menunggu proses negosiasi dengan pemilik lahan. Kalau itu disetujui, Dishub akan merealisasikan tahun depan.
“Langkah jangka pendeknya memang pelebaran dan pemasangan speed trap itu. Tentu, realisasinya masih tunggu kesepakatan lahannya, terutama yang ada di sisi kiri ruas jalan (Kurusetra) menuju Bypass itu,” tuturnya. *dar
1
Komentar