PSNKK Karangasem Sosialisasi Silsilah Pasemetonan
Pasemetonan Pratisentana Shri Nararya Kreshna Kepakisan (PSNKK) Karangasem menggelar sarasehan untuk menyosialisasikan silsilah pasemetonan dan terbentuknya kepengurusan di tingkat kabupaten, Sabtu (9/7).
AMLAPURA. NusaBali
Sedangkan pada, Minggu (10/7) hari digelar pengukuhan PSNKK Karangasem di GOR Gunung Agung Amlapura.“Sebelum kepengurusan dikukuhkan kita ingin terlebih dahulu para pengurus dan tokoh memahami sejarah PSNKK,” ujar Ketua I PSNKK Pusat, I Gusti Agung Gede Nami didampingi Penasihat PSNKK Karangasem I Gusti Made Tusan yang hadir sebagai narasumber. Acara yang dipandu Ketua Panitia I Gusti Gede Rinceg itu bertempat di Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem.
Sekilas Gusti Nami memaparkan, PSNKK sebenarnya berasal dari tiga dinasti, yakni Dinasti Warmadewa, Dinasti Isana dan Dinasti Wisnu Wangsa. Keturunan dinasti itu kemudian bertemu dan keturunan ke-10 melahirkan Shri Nararya Kreshna Kepakisan pada tahun 1352 di Desa Nyuh Aya, Kecamatan Samprangan, Jawa Timur. Selanjutnya, diutus Raja Majapahit ke Bali.
Gusti Nami mengatakan Shri Nararya Kreshna Kepakisan adalah keturunan mahapatih Raja Kediri, Shri Sastra Jaya. Di Bali, Sri Nararya Kepakisan memiliki dua keturunan, Pangeran Nyuh Aya dan Pangeran Made Asak. Pangeran Nyuh Aya menurunkan 8 keturunan dan Pangeran Made Asak satu keturunan. “Bagi yang masih ragu-ragu, ingin mengetahui silsilah pasemetonan, bisa kami bantu,” jelas Gusti Nami.
Gusti Nami juga menjelaskan lokasi Pura Pedharman Sri Nararya Kreshna Kepakisan di Pura Besakih. Tokoh Pasemetonan Kepakisan Karangasem, I Gusti Made Tusan juga mengingatkan, agar semua tokoh masyarakat terutama kelian dadia wajib memahami silsilah pasemetonan itu.
“Ini ada silsilah yang telah dicetak, silakan pelajari,” pintanya. Sedangkan Ketua Panitia I Gusti Gede Rinceg mengatakan, untuk di Karangasem sementara baru terdata 400 dadia dari 700 dadia. “Kami tengah menginventarisir agar seluruh pasemetonan bergabung jadi keluarga besar,” jelas I Gusti Gede Rinceg. Tampak juga sejumlah tokoh PSNKK hadir dalam sarasehan kemarin, antara lain Ketua Komisi I DPRD Karangasem I Komang Sudanta, Ketua Komisi III DPRD I Gusti Agung Dwi Putra, mantan ketua DPRD I Gede Dana, mantan Wakil Ketua DPRD I Nyoman Celos, Perbekel Duda, Kecamatan Selat I Gusti Agung Ngurah Agung dan segenap tokoh lainnya. 7 k16
Sedangkan pada, Minggu (10/7) hari digelar pengukuhan PSNKK Karangasem di GOR Gunung Agung Amlapura.“Sebelum kepengurusan dikukuhkan kita ingin terlebih dahulu para pengurus dan tokoh memahami sejarah PSNKK,” ujar Ketua I PSNKK Pusat, I Gusti Agung Gede Nami didampingi Penasihat PSNKK Karangasem I Gusti Made Tusan yang hadir sebagai narasumber. Acara yang dipandu Ketua Panitia I Gusti Gede Rinceg itu bertempat di Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem.
Sekilas Gusti Nami memaparkan, PSNKK sebenarnya berasal dari tiga dinasti, yakni Dinasti Warmadewa, Dinasti Isana dan Dinasti Wisnu Wangsa. Keturunan dinasti itu kemudian bertemu dan keturunan ke-10 melahirkan Shri Nararya Kreshna Kepakisan pada tahun 1352 di Desa Nyuh Aya, Kecamatan Samprangan, Jawa Timur. Selanjutnya, diutus Raja Majapahit ke Bali.
Gusti Nami mengatakan Shri Nararya Kreshna Kepakisan adalah keturunan mahapatih Raja Kediri, Shri Sastra Jaya. Di Bali, Sri Nararya Kepakisan memiliki dua keturunan, Pangeran Nyuh Aya dan Pangeran Made Asak. Pangeran Nyuh Aya menurunkan 8 keturunan dan Pangeran Made Asak satu keturunan. “Bagi yang masih ragu-ragu, ingin mengetahui silsilah pasemetonan, bisa kami bantu,” jelas Gusti Nami.
Gusti Nami juga menjelaskan lokasi Pura Pedharman Sri Nararya Kreshna Kepakisan di Pura Besakih. Tokoh Pasemetonan Kepakisan Karangasem, I Gusti Made Tusan juga mengingatkan, agar semua tokoh masyarakat terutama kelian dadia wajib memahami silsilah pasemetonan itu.
“Ini ada silsilah yang telah dicetak, silakan pelajari,” pintanya. Sedangkan Ketua Panitia I Gusti Gede Rinceg mengatakan, untuk di Karangasem sementara baru terdata 400 dadia dari 700 dadia. “Kami tengah menginventarisir agar seluruh pasemetonan bergabung jadi keluarga besar,” jelas I Gusti Gede Rinceg. Tampak juga sejumlah tokoh PSNKK hadir dalam sarasehan kemarin, antara lain Ketua Komisi I DPRD Karangasem I Komang Sudanta, Ketua Komisi III DPRD I Gusti Agung Dwi Putra, mantan ketua DPRD I Gede Dana, mantan Wakil Ketua DPRD I Nyoman Celos, Perbekel Duda, Kecamatan Selat I Gusti Agung Ngurah Agung dan segenap tokoh lainnya. 7 k16
1
Komentar