Dua Siswa Papua Pulang Kampung
Dua siswa asal Papua yang mengikuti Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) di SMAN 1 Sukawati pulang ke tanah asal.
GIANYAR, NusaBali
Kepulangan dua siswa ini dibenarkan Kepala SMAN 1 Sukawati, Gusti Made Puja Armaya saat dikonfirmasi Minggu (29/9). "Ya ada beberapa waktu lalu dua siswa adem yang izin pulang ke Papua," jelasnya.
Namun, Armaya tak ingat persis dua nama siswa tersebut. Kepulangan dua siswa ini, diduga berkaitan dengan situasi genting di tanah Papua. Dari dua siswa tersebut, salah satu mengatakan akan kembali ke Bali pada bulan Oktober 2019 ini. Sedangkan lagi satu, masih berusaha dihubungi. "Ada yang berjanji akan kembali pada awal Oktober nanti. Namun, ada pula yang tidak bisa dihubungi apakah akan menyelesaikan studi atau tidak," jelasnya. Sepeninggalan dua siswa tersebut, saat ini masih ada 6 siswa Papua yang menuntut ilmu di sekolah berjuluk Suksma ini. "Ngih. Dari delapan, ada dua orang (siswa, red) pulang. Saat ini yang 6 orang masih efektif ikut pelajaran,” ujarnya.
Kepulangan mereka ke daerah asalnya itu atas permintaan dari Papua. Setelah siswa itu tiba di Papua, pihak sekolah sempat menghubungi siswa yang mendadak pulang kampung itu. Puja menambahkan, siswa Papua yang berencana kembali ke Bali itu sudah atas persetujuan orang tua mereka. “Yang akan balik, memang atas permintaan orang tuanya. Sedangkan, yang satu lagi nggak lapor sama kami. Dan tidak bisa dihubungi,” jelasnya.
Selama menempuh pendidikan di Sukawati, siswa asal Papua itu berkumpul di sebuah kos di Banjar Bedil, Desa/Kecamatan Sukawati. Menurut Puja, siswa Papua yang masih bertahan di Bali itu tetap menempuh pendidikan dengan baik.
“Ya, mereka biasa ke sekolah, nggak ada apa-apa,” jelasnya. Bahkan, Puja menjamin suasana di sekolah yang dipimpinnya itu aman. “Di sini nyaman saja. Kami selalu berkoordinasi dengan mereka,” terangnya. *nvi
Namun, Armaya tak ingat persis dua nama siswa tersebut. Kepulangan dua siswa ini, diduga berkaitan dengan situasi genting di tanah Papua. Dari dua siswa tersebut, salah satu mengatakan akan kembali ke Bali pada bulan Oktober 2019 ini. Sedangkan lagi satu, masih berusaha dihubungi. "Ada yang berjanji akan kembali pada awal Oktober nanti. Namun, ada pula yang tidak bisa dihubungi apakah akan menyelesaikan studi atau tidak," jelasnya. Sepeninggalan dua siswa tersebut, saat ini masih ada 6 siswa Papua yang menuntut ilmu di sekolah berjuluk Suksma ini. "Ngih. Dari delapan, ada dua orang (siswa, red) pulang. Saat ini yang 6 orang masih efektif ikut pelajaran,” ujarnya.
Kepulangan mereka ke daerah asalnya itu atas permintaan dari Papua. Setelah siswa itu tiba di Papua, pihak sekolah sempat menghubungi siswa yang mendadak pulang kampung itu. Puja menambahkan, siswa Papua yang berencana kembali ke Bali itu sudah atas persetujuan orang tua mereka. “Yang akan balik, memang atas permintaan orang tuanya. Sedangkan, yang satu lagi nggak lapor sama kami. Dan tidak bisa dihubungi,” jelasnya.
Selama menempuh pendidikan di Sukawati, siswa asal Papua itu berkumpul di sebuah kos di Banjar Bedil, Desa/Kecamatan Sukawati. Menurut Puja, siswa Papua yang masih bertahan di Bali itu tetap menempuh pendidikan dengan baik.
“Ya, mereka biasa ke sekolah, nggak ada apa-apa,” jelasnya. Bahkan, Puja menjamin suasana di sekolah yang dipimpinnya itu aman. “Di sini nyaman saja. Kami selalu berkoordinasi dengan mereka,” terangnya. *nvi
Komentar