Dispora Dorong Pemuda Garap Potensi Wisata
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Gianyar mendorong para pemuda/pemudi di Gianyar untuk mengembangkan potensi wisata di masing-masing wilayahnya.
GIANYAR, NusaBali
Dorongan ini menimbang beberapa objek wisata alternatif yang berkembang tak luput dari peran aktif kaum muda. Hal itu disampaikan Kepala Dispora Gianyar AA Gde Agung di sela-sela acara Bimbingan Teknis (Bintek) Gerakan Maju Pemuda Gianyar Peduli Pariwisata (Gempar Pelita) Tahun 2019 di Hotel Gianyar, Jalan Manik, Gianyar, Sabtu (28/9) dan Minggu (29/9).
AA Gde Agung menjelaskan, dirinya sangat meyakini ada korelasi sangat positif antara kemajuan pariwisata dengan kiprah kaum muda. Terlebih di era industri 4.0, peran pemuda khususnya kaum milenial merupakan garda terdepan dalam pemajuan segala sektor, tak terkecuali pariwisata. ‘’Era digital yang ditandai dengan teknologi industri 4.0 menjadikan kaum muda amat fasih dalam membangun informasi, terutama untuk mengakses pasar wisata mulai tingkat lokal hingga global,’’ jelas pejabat asal Puri Bitera, Kelurahan Bitera, Gianyar ini.
AA Gde Agung mengakui Gempar Pelita merupakan salah satu konsep strategis dalam membangun pariwisata terintegrasi, yang di Gianyar menempatkan pemuda sebagai motor penggerak. Konsep ini telah menjadi bahan kajian strategis saat dirinya mengikuti Diklatpim II di Denpasar, beberapa waktu lalu. Kata dia, ada tiga isu strategis yang menjadi prioritas dalam Gempar Pelita yakni kualitas objek wisata, administrasi, dan pasar wisata . ‘’Setelah kegiatan ini, kami akan membentuk Komunitas Gempar Pelita. Rencananya kami akan launching 3 Oktober 2019 nanti,’’ jelasnya.
Materi bintek meliputi teori managamen pariwisata, IT (informasi dan teknologi) yang beretika, lanjut praktik penggunaan IT. Bupati Gianyar Made Mahayastra dalam sambutannya dibacakan Staf Ahli Ngakan Putu Darma Jati, mengatakan sangat mendukung kegiatan tersebut. Karena pengembangan pariwisata di Gianyar selama ini tak terlepas dari peran aktif kaum muda. Karena kaum muda sangat jeli dalam melirik dan mengembangkan potensi pariwisata terutama di desa-desa. ‘’Mari kita terus kembangkan pariwisata karena Gianyar punya daya dukung alam dan budaya yang diakui dunia,’’ jelasnya.
Bintek berlangsung 28 - 29 September, diikuti 50 pemuda/pemudi se Kabupaten Gianyar. Bintek dengan narasumber I Nyoman Sudiksa, salah seorang dosen STPN Nusa Dua dan pengajar bidang IT dari STIKI Bali. *Isa
AA Gde Agung menjelaskan, dirinya sangat meyakini ada korelasi sangat positif antara kemajuan pariwisata dengan kiprah kaum muda. Terlebih di era industri 4.0, peran pemuda khususnya kaum milenial merupakan garda terdepan dalam pemajuan segala sektor, tak terkecuali pariwisata. ‘’Era digital yang ditandai dengan teknologi industri 4.0 menjadikan kaum muda amat fasih dalam membangun informasi, terutama untuk mengakses pasar wisata mulai tingkat lokal hingga global,’’ jelas pejabat asal Puri Bitera, Kelurahan Bitera, Gianyar ini.
AA Gde Agung mengakui Gempar Pelita merupakan salah satu konsep strategis dalam membangun pariwisata terintegrasi, yang di Gianyar menempatkan pemuda sebagai motor penggerak. Konsep ini telah menjadi bahan kajian strategis saat dirinya mengikuti Diklatpim II di Denpasar, beberapa waktu lalu. Kata dia, ada tiga isu strategis yang menjadi prioritas dalam Gempar Pelita yakni kualitas objek wisata, administrasi, dan pasar wisata . ‘’Setelah kegiatan ini, kami akan membentuk Komunitas Gempar Pelita. Rencananya kami akan launching 3 Oktober 2019 nanti,’’ jelasnya.
Materi bintek meliputi teori managamen pariwisata, IT (informasi dan teknologi) yang beretika, lanjut praktik penggunaan IT. Bupati Gianyar Made Mahayastra dalam sambutannya dibacakan Staf Ahli Ngakan Putu Darma Jati, mengatakan sangat mendukung kegiatan tersebut. Karena pengembangan pariwisata di Gianyar selama ini tak terlepas dari peran aktif kaum muda. Karena kaum muda sangat jeli dalam melirik dan mengembangkan potensi pariwisata terutama di desa-desa. ‘’Mari kita terus kembangkan pariwisata karena Gianyar punya daya dukung alam dan budaya yang diakui dunia,’’ jelasnya.
Bintek berlangsung 28 - 29 September, diikuti 50 pemuda/pemudi se Kabupaten Gianyar. Bintek dengan narasumber I Nyoman Sudiksa, salah seorang dosen STPN Nusa Dua dan pengajar bidang IT dari STIKI Bali. *Isa
1
Komentar