Gratiskan Ngaben Massal, Pemkab Jembrana Gelontorkan Bantuan Rp 200 Juta Per Kecamatan
Mulai 2019, Pemkab Jembrana memberikan bantuan sebesar Rp 200 juta per kecamatan untuk menggratiskan ngaben massal yang dilaksanakan Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana di masing-masing kecamatan.
NEGARA, NusaBali
Bantuan itu akan diprogramkan setiap tahun, sehingga dapat meringankan beban umat, khususnya dalam pemenuhan sarana prasarana ngaben massal.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, usai menghadiri upacara ngaben massal dari MDA Kabupaten Jembrana di Kecamatan Pekutatan yang dilaksanakan di Pura Dalem Desa Adat Pangyangan, Desa Pangyangan pada Saniscara Umanis Medangkungan, Sabtu (28/9). “Ya untuk membantu umat, kita prioritaskan krama miskin. Sudah kita laksanakan di Kecamatan Pekutatan serta Kecamatan Jembrana. Tinggal di Kecamatan Melaya, Mendoyo, dan Negara,” ujarnya.
Bantuan sebesar Rp 200 juta per kecamatan sangat cukup untuk menggratiskan ngaben massal di masing-masing kecamatan. Bantuan dikelola MDA masing-masing kecamatan. “Gratis tanpa boleh ada pungutan lainnya. Karena Pemkab Jembrana sudah menanggung seluruh biaya. Tinggal partisipasi umat secara kolektif untuk mensukseskan,” ucapnya.
Menurut Wabup Kembang, upacara ngaben massal juga termasuk salah satu tradisi di Jembrana. Ngaben massal juga menguatkan gotong-royong dan solidaritas krama.
Harapannya, program yang digagas pertama kali di 2019 ini dapat mengurangi beban umat saat melaksanakan upacara ngaben. “Ngaben kolektif (ngaben massal) tujuannya sangat bagus. Efisien waktu dan uang, daripada digelar secara individu. Umat tidak perlu gengsi, juga tidak perlu jor-joran, karena esensinya sama sepanjang dilandasi dengan niat dan pemikiran yang suci melaksanakan yadnya,” kata Wabup Kembang.
Ketua MDA Kabupaten Jembrana I Nengah Subagia, menjelaskan upacara ngaben massal ini diselenggarakan untuk meringankan beban umat, karena banyak yang sudah bertahun-tahun belum bisa mengabenkan leluhurnya. “Upacara ini sepenuhnya gratis, karena disubsidi Pemkab Jembrana. Jadi krama peserta tidak dikenai biaya sepeser pun. Semua pembiayaan, baik upacara, upakara sudah termasuk dari dana yang dibantu pemkab sebesar Rp 200 juta per kecamatan,” ujarnya.
Prosesi ngaben massal di Kecamatan Pekutatan dimulai sejak 4 September lalu, dan akan berakhir pada 2 Oktober nanti. Selain upacara ngaben massal, juga dilaksanakan upacara metatah (potong gigi) massal dan mapetik massal. Khusus ngaben massal di Kecamatan Pekutatan diikuti 118 peserta, yang terdiri dari 49 peserta ngaben, 29 peserta mamukur, dan 40 peserta ngelungah. *ode
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, usai menghadiri upacara ngaben massal dari MDA Kabupaten Jembrana di Kecamatan Pekutatan yang dilaksanakan di Pura Dalem Desa Adat Pangyangan, Desa Pangyangan pada Saniscara Umanis Medangkungan, Sabtu (28/9). “Ya untuk membantu umat, kita prioritaskan krama miskin. Sudah kita laksanakan di Kecamatan Pekutatan serta Kecamatan Jembrana. Tinggal di Kecamatan Melaya, Mendoyo, dan Negara,” ujarnya.
Bantuan sebesar Rp 200 juta per kecamatan sangat cukup untuk menggratiskan ngaben massal di masing-masing kecamatan. Bantuan dikelola MDA masing-masing kecamatan. “Gratis tanpa boleh ada pungutan lainnya. Karena Pemkab Jembrana sudah menanggung seluruh biaya. Tinggal partisipasi umat secara kolektif untuk mensukseskan,” ucapnya.
Menurut Wabup Kembang, upacara ngaben massal juga termasuk salah satu tradisi di Jembrana. Ngaben massal juga menguatkan gotong-royong dan solidaritas krama.
Harapannya, program yang digagas pertama kali di 2019 ini dapat mengurangi beban umat saat melaksanakan upacara ngaben. “Ngaben kolektif (ngaben massal) tujuannya sangat bagus. Efisien waktu dan uang, daripada digelar secara individu. Umat tidak perlu gengsi, juga tidak perlu jor-joran, karena esensinya sama sepanjang dilandasi dengan niat dan pemikiran yang suci melaksanakan yadnya,” kata Wabup Kembang.
Ketua MDA Kabupaten Jembrana I Nengah Subagia, menjelaskan upacara ngaben massal ini diselenggarakan untuk meringankan beban umat, karena banyak yang sudah bertahun-tahun belum bisa mengabenkan leluhurnya. “Upacara ini sepenuhnya gratis, karena disubsidi Pemkab Jembrana. Jadi krama peserta tidak dikenai biaya sepeser pun. Semua pembiayaan, baik upacara, upakara sudah termasuk dari dana yang dibantu pemkab sebesar Rp 200 juta per kecamatan,” ujarnya.
Prosesi ngaben massal di Kecamatan Pekutatan dimulai sejak 4 September lalu, dan akan berakhir pada 2 Oktober nanti. Selain upacara ngaben massal, juga dilaksanakan upacara metatah (potong gigi) massal dan mapetik massal. Khusus ngaben massal di Kecamatan Pekutatan diikuti 118 peserta, yang terdiri dari 49 peserta ngaben, 29 peserta mamukur, dan 40 peserta ngelungah. *ode
1
Komentar