Ketut Ariana Tak Khawatir Virus Zika
Adanya virus Zika di Brasil membuat sejumlah atlet kenamaan berpikir ulang untuk berangkat ke Olimpiade Rio de Janeiro yang berlangsung Agustus mendatang.
JAKARTA, NusaBali
Bahkan, beberapa atlet ada yang mengundurkan diri lantaran virus dari gigitan nyamuk itu dinilai membahayakan. Atlet angkat besi asal Bali yang menjadi salah satu bagian tim Indonesia, Ketut Ariana tidak terlalu khawatir mengenai virus tersebut. Terlebih ia belum memperoleh informasi tersebut. "Saya belum mendapat informasi mengenai itu. Takut juga sih, tetapi sebisa mungkin saya menjaga kesehatan," ujar Ariana kepada NusaBali melalui pesan singkatnya, Sabtu (9/6). Caranya, lanjut Ariana, dengan mengonsumsi vitamin yang selalu dibawa. Kemudian menggunakan obat nyamuk saat di Rio de Janeiro nanti. "Kalau obat nyamuk saya beli di Rio saja," katanya.
Tim angkat besi Merah Putih sendiri berisikan lima atlet pria dan dua atlet putri. Mereka didamping oleh empat orang pelatih. Sebelum berlaga di Olimpiade, atlet angkat besi menjalani training camp selama tiga minggu di Cape Town, Afrika Selatan. Mereka telah berangkat, Jumat (8/7) kemarin, setelah mendapat jatah libur Idul Fitri selama dua hari.
Ariana tak pulang ke Bali, ia tetap berada di Jakarta lantaran libur tidak banyak. Meski begitu, Ariana sudah menghubungi keluarga di Pulau Dewata. Mereka, terang Ariana, sangat mendukung kiprahnya di ajang internasional tersebut. Mereka juga berharap Ariana dapat menuai hasil bagus, jika bisa mempersembahkan medali bagi Indonesia. "Saya sempat hubungi keluarga di Bali. Mereka memberikan support kepada saya agar sukses di Olimpiade," katanya.
Ariana sendiri menyatakan kesiapannya berlaga di Olimpiade. Apalagi ia bakal menjalani latihan di Cape Town yang merupakan tempat latihan timnas angkat besi Afrika Selatan sehingga bisa memetik banyak pengetahuan dari mereka. "Semoga saya nanti bisa mendapatkan hasil bagus di Olimpiade," imbuh adik dari Putu Yuniarti dan Komang Ariawan ini.
Untuk bisa menjadi bagian tim Indonesia, Ariana terlebih dahulu mengikuti seleksi pada 4 Juni lalu. Kala itu, ia turun di kelas 69 kg dan bersaing dengan Deni serta Triyatno. Ariana menjadi yang terbaik di kelas tersebut. Total angkatan Ariana 325 kg, Triyatno 318 kg dan Deni 315 kg. k22
Bahkan, beberapa atlet ada yang mengundurkan diri lantaran virus dari gigitan nyamuk itu dinilai membahayakan. Atlet angkat besi asal Bali yang menjadi salah satu bagian tim Indonesia, Ketut Ariana tidak terlalu khawatir mengenai virus tersebut. Terlebih ia belum memperoleh informasi tersebut. "Saya belum mendapat informasi mengenai itu. Takut juga sih, tetapi sebisa mungkin saya menjaga kesehatan," ujar Ariana kepada NusaBali melalui pesan singkatnya, Sabtu (9/6). Caranya, lanjut Ariana, dengan mengonsumsi vitamin yang selalu dibawa. Kemudian menggunakan obat nyamuk saat di Rio de Janeiro nanti. "Kalau obat nyamuk saya beli di Rio saja," katanya.
Tim angkat besi Merah Putih sendiri berisikan lima atlet pria dan dua atlet putri. Mereka didamping oleh empat orang pelatih. Sebelum berlaga di Olimpiade, atlet angkat besi menjalani training camp selama tiga minggu di Cape Town, Afrika Selatan. Mereka telah berangkat, Jumat (8/7) kemarin, setelah mendapat jatah libur Idul Fitri selama dua hari.
Ariana tak pulang ke Bali, ia tetap berada di Jakarta lantaran libur tidak banyak. Meski begitu, Ariana sudah menghubungi keluarga di Pulau Dewata. Mereka, terang Ariana, sangat mendukung kiprahnya di ajang internasional tersebut. Mereka juga berharap Ariana dapat menuai hasil bagus, jika bisa mempersembahkan medali bagi Indonesia. "Saya sempat hubungi keluarga di Bali. Mereka memberikan support kepada saya agar sukses di Olimpiade," katanya.
Ariana sendiri menyatakan kesiapannya berlaga di Olimpiade. Apalagi ia bakal menjalani latihan di Cape Town yang merupakan tempat latihan timnas angkat besi Afrika Selatan sehingga bisa memetik banyak pengetahuan dari mereka. "Semoga saya nanti bisa mendapatkan hasil bagus di Olimpiade," imbuh adik dari Putu Yuniarti dan Komang Ariawan ini.
Untuk bisa menjadi bagian tim Indonesia, Ariana terlebih dahulu mengikuti seleksi pada 4 Juni lalu. Kala itu, ia turun di kelas 69 kg dan bersaing dengan Deni serta Triyatno. Ariana menjadi yang terbaik di kelas tersebut. Total angkatan Ariana 325 kg, Triyatno 318 kg dan Deni 315 kg. k22
Komentar