Disdikpora Usul Penambahan Akses Internet di Sekolah
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung mengusulkan penambahan akses internet di sekolah-sekolah.
MANGUPURA, NusaBali
Sebab, akses internet di sekolah-sekolah melalui wifi gratis yang dipasang Pemkab Badung sangat terbatas, baik dari segi jangkauan maupun kecepatan.
Usulan penambahan akses internet ini ternyata sudah disampaikan sejak 2018 lalu. Namun, hingga kini belum ada tindaklanjut. Kabid Gedung dan Sarana Disdikpora Kabupaten Badung Putu Roby Widya Harsana menyatakan sudah berkoodinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Badung selaku leading sector. Sejauh ini, pihaknya juga masih menunggu realisasi usulan tersebut.
“Kominfo kan harus mengajukan anggaran dulu. Jadi kami masih menunggu. Totalnya kita usulkan penambahan akses jaringan itu sebanyak 249 untuk SD dan 27 SMP,” katanya, Senin (30/9).
Roby mengakui, akses internet di sekolah sempat dikeluhkan. Sebab, jaringan internet hanya dapat diakses di ruang guru saja. Hal itu karena wifi hanya memiliki jangkauan maksimal 50 meter saja.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Badung Wayan Weda Dharmaja, tak menyangkal Disdikpora telah mengusulkan penambahan akses internet. “Iya, memang ada usulan dari Disdikpora penambahan akses internet di setiap sekolah karena jaringan internet di sekolah hanya ada di satu titik,” ujarnya.
Birokrat asal Sembung, Kecamatan Mengwi ini pun mengakui sudah mengajukan permohonan anggaran, tetapi belum bisa direalisasikan. “Kita sudah usulkan tahun ini, hanya saja belum terealisasi. Kita kan tahu kondisi Badung saat ini,” katanya.
Menurut Weda Dharmaja, jaringan internet gratis di sekolah merupakan program Aksi (Akses Internet) Badung yang ditetapkan anggarannya pada 2017. Setidaknya ada 988 akses internet yang ada di Badung, sehingga dari dari ratusan itu sekolah hanya mendapat satu akses internet saja.
Lantaran akses internet ini sangat mendesak, pihaknya mengusulkan pengadaan pada 2020 mendatang. Dengan demikian, akses internet di sekolah bisa lebih maksimal.
“Walau begitu, jika sekolah memang membutuhkan akses internet yang cepat, kita bantu. Separti kemarin kita bisa melaksanakan ujian nasional secara online di seluruh sekolah di Badung,” ucapnya. *asa
Sebab, akses internet di sekolah-sekolah melalui wifi gratis yang dipasang Pemkab Badung sangat terbatas, baik dari segi jangkauan maupun kecepatan.
Usulan penambahan akses internet ini ternyata sudah disampaikan sejak 2018 lalu. Namun, hingga kini belum ada tindaklanjut. Kabid Gedung dan Sarana Disdikpora Kabupaten Badung Putu Roby Widya Harsana menyatakan sudah berkoodinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Badung selaku leading sector. Sejauh ini, pihaknya juga masih menunggu realisasi usulan tersebut.
“Kominfo kan harus mengajukan anggaran dulu. Jadi kami masih menunggu. Totalnya kita usulkan penambahan akses jaringan itu sebanyak 249 untuk SD dan 27 SMP,” katanya, Senin (30/9).
Roby mengakui, akses internet di sekolah sempat dikeluhkan. Sebab, jaringan internet hanya dapat diakses di ruang guru saja. Hal itu karena wifi hanya memiliki jangkauan maksimal 50 meter saja.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Badung Wayan Weda Dharmaja, tak menyangkal Disdikpora telah mengusulkan penambahan akses internet. “Iya, memang ada usulan dari Disdikpora penambahan akses internet di setiap sekolah karena jaringan internet di sekolah hanya ada di satu titik,” ujarnya.
Birokrat asal Sembung, Kecamatan Mengwi ini pun mengakui sudah mengajukan permohonan anggaran, tetapi belum bisa direalisasikan. “Kita sudah usulkan tahun ini, hanya saja belum terealisasi. Kita kan tahu kondisi Badung saat ini,” katanya.
Menurut Weda Dharmaja, jaringan internet gratis di sekolah merupakan program Aksi (Akses Internet) Badung yang ditetapkan anggarannya pada 2017. Setidaknya ada 988 akses internet yang ada di Badung, sehingga dari dari ratusan itu sekolah hanya mendapat satu akses internet saja.
Lantaran akses internet ini sangat mendesak, pihaknya mengusulkan pengadaan pada 2020 mendatang. Dengan demikian, akses internet di sekolah bisa lebih maksimal.
“Walau begitu, jika sekolah memang membutuhkan akses internet yang cepat, kita bantu. Separti kemarin kita bisa melaksanakan ujian nasional secara online di seluruh sekolah di Badung,” ucapnya. *asa
Komentar