Wirya Minta Skorsing Musda Dicabut
Sejumlah Ketua PK Golkar se-Tabanan merapat ke rumah Wayan Sukaja di Desa Marga Dajan Puri, Sabtu pagi
Diprotes, Jurus DPD I Golkar Tunjuk Caretaker di Tabanan
TABANAN, NusaBali
Ketua DPD II Golkar Tabanan (demisioner), Nyoman Wirya, minta DPD I Golkar Bali segera mencabut skorsing Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Tabanan. Alasannya, situasi sudah kondusif, karena dua kubu yang berseteru: Nyoman Wirya (kandidat incumbent) dan Wayan Sukaja (penantang) telah berdamai.
Nyoman Wirya mengaku sudah dua kali bertemu dan berdiskusi dengan Wayan Sukaja, mantan Sekretaris DPC PDIP Tabanan 2005-2010 yang maju sebagai penantangnya di Musada Golkar Tabanan untuk berebut kursi Ketua DPD II Golkar Tabanan 2016-2021. Pertemuan terakhir digelar di rumah Wirya kawasan Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Kamis (7/7) malam. Pertemuan malam itu dihadiri 9 dari 10 Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Golkar se-Tabanan. Yang absen hanya Ketua PK Golkar Pupuan.
Menurut Wirya, dalam pertemuan di rumahnya malam itu, semua sepakat untuk bersama-sama membesarkan Partai Golkar. “Saya mendukung apa pun nanti keputusan DPD I Golkar Bali. Sebab, bola Musda Golkar Tabanan sudah berada di provinsi,” ujar Wirya saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, Sabtu (9/7).
Wirya menegaskan, antara dirinya dan Sukaja tidak ada konflik. Dinamika politik saat Musda Golkar Tabanan, 21 Juni 2016 lalu, yang berlangsung tegang hingga deadlock alis tidak menghasilkan keputusan apa pun, itu dianggap hal normal. Sebab, semua pendukung ingin jagonya memenangkan pertarungan berebut kursi Ketua DPD II Golkar Tanbanan. “Tujuan kami sama yakni membesarkan partai,” tandas anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Tabanan dua kali periode ini.
Terkait klaim dukungan Sukaja, Wirya memberikan jawaban ’makulit’. Wirya menyebut Sukaja---mantan Sekretaris DPC PDIP Tabanan sekaligus Ketua DPRD Tabanan 2004-2009---sudah dekat dengan Ketua PK Golkar se-Tabanan. Nantinya, ketika Musda Golkar Tabanan dilanjutkan, suara para Ketua PK Golkar yang jadi penentunya. “Intinya, saat Musda kan suara PK Golkar jadi penentu. Nah, Pak Sukaja sudah dekat dengan PK Golkar,” tandas Wirya seolah setuju jika Sukaja naik ke kursi DPD II Golkar Tabanan 2016-2021, menggantikan dirinya.
Sementara, Ketua PK Golkar Kerambitan, Wayan Sunarsa, yang notabene merupakan kakak kandung Nyoman Wirya, menyatakan sangat mendukung Sukaja sebagai Ketua DPD II Golkar Tabanan 2016-2021. Sunarsa menyebutkan saat pertemuan di rumah adik kandungnya, Nyoman Wirya, para Ketua PK Golkar se-Tabanan sudah sepakat dukung Sukaja.
Sedangkan Wakil Ketua Bidang Organisasi Kekaderan dan Keanggotaan (OKK) DPD II Golkar Tabanan (demisioner), Nyoman Wedha Utama, juga mendesak skorsing Musda Golkar Tabanan segera dicabut dan Musda Golkar dilanjutkan lagi. Menurut Wedha Utama, Sukaja sudah ‘harga mati’ jadi Ketua DPD II Golkar Tabanan 2016-2021.
SELANJUTNYA . . .
TABANAN, NusaBali
Ketua DPD II Golkar Tabanan (demisioner), Nyoman Wirya, minta DPD I Golkar Bali segera mencabut skorsing Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Tabanan. Alasannya, situasi sudah kondusif, karena dua kubu yang berseteru: Nyoman Wirya (kandidat incumbent) dan Wayan Sukaja (penantang) telah berdamai.
Nyoman Wirya mengaku sudah dua kali bertemu dan berdiskusi dengan Wayan Sukaja, mantan Sekretaris DPC PDIP Tabanan 2005-2010 yang maju sebagai penantangnya di Musada Golkar Tabanan untuk berebut kursi Ketua DPD II Golkar Tabanan 2016-2021. Pertemuan terakhir digelar di rumah Wirya kawasan Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Kamis (7/7) malam. Pertemuan malam itu dihadiri 9 dari 10 Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Golkar se-Tabanan. Yang absen hanya Ketua PK Golkar Pupuan.
Menurut Wirya, dalam pertemuan di rumahnya malam itu, semua sepakat untuk bersama-sama membesarkan Partai Golkar. “Saya mendukung apa pun nanti keputusan DPD I Golkar Bali. Sebab, bola Musda Golkar Tabanan sudah berada di provinsi,” ujar Wirya saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, Sabtu (9/7).
Wirya menegaskan, antara dirinya dan Sukaja tidak ada konflik. Dinamika politik saat Musda Golkar Tabanan, 21 Juni 2016 lalu, yang berlangsung tegang hingga deadlock alis tidak menghasilkan keputusan apa pun, itu dianggap hal normal. Sebab, semua pendukung ingin jagonya memenangkan pertarungan berebut kursi Ketua DPD II Golkar Tanbanan. “Tujuan kami sama yakni membesarkan partai,” tandas anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Tabanan dua kali periode ini.
Terkait klaim dukungan Sukaja, Wirya memberikan jawaban ’makulit’. Wirya menyebut Sukaja---mantan Sekretaris DPC PDIP Tabanan sekaligus Ketua DPRD Tabanan 2004-2009---sudah dekat dengan Ketua PK Golkar se-Tabanan. Nantinya, ketika Musda Golkar Tabanan dilanjutkan, suara para Ketua PK Golkar yang jadi penentunya. “Intinya, saat Musda kan suara PK Golkar jadi penentu. Nah, Pak Sukaja sudah dekat dengan PK Golkar,” tandas Wirya seolah setuju jika Sukaja naik ke kursi DPD II Golkar Tabanan 2016-2021, menggantikan dirinya.
Sementara, Ketua PK Golkar Kerambitan, Wayan Sunarsa, yang notabene merupakan kakak kandung Nyoman Wirya, menyatakan sangat mendukung Sukaja sebagai Ketua DPD II Golkar Tabanan 2016-2021. Sunarsa menyebutkan saat pertemuan di rumah adik kandungnya, Nyoman Wirya, para Ketua PK Golkar se-Tabanan sudah sepakat dukung Sukaja.
Sedangkan Wakil Ketua Bidang Organisasi Kekaderan dan Keanggotaan (OKK) DPD II Golkar Tabanan (demisioner), Nyoman Wedha Utama, juga mendesak skorsing Musda Golkar Tabanan segera dicabut dan Musda Golkar dilanjutkan lagi. Menurut Wedha Utama, Sukaja sudah ‘harga mati’ jadi Ketua DPD II Golkar Tabanan 2016-2021.
SELANJUTNYA . . .
Komentar