Bali Loloskan 8 Atlet Panjat Tebing ke PON Papua
Pengprov Federasi Panjat Tebing (FPTI) Bali berhasil meloloskan delapan atletnya meraih tiket PON Papua XX/2020 mendatang.
DENPASAR, NusaBali
Kuota delapan atlet didapat dari hasil Pra PON di Lapangan KONI Surabaya, Jawa Timur yang berakhir Selasa (1/10) sore. Kuota delapan atlet didapat setelah meraih 1 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu. "Kami hanya mampu meloloskan delapan atlet. Tapi ini patut disyukuri di tengah rivalitas ketat di ajang Pra PON," ucap Manajer Pra PON Bali, Made Langgeng.
Pada Pra PON Panjat Tebing yang dimulai sejak 27 September yang lalu, kuota paling banyak didapatkan FPTI Jawa Timur dengan 15 atlet, selanjutnya Jawa Barat dengan 11 atlet, kemudian Jawa Tengah dengan 10 atlet. Bali masuk peringkat 4 besar dari sisi kuota atlet. Selanjutnya ada DKI Jakarta dengan 7 atlet, Jogjakarta 7 atlet, dan Provinsi Banten kebagian 2 atlet. Sehingga akumulatif di Zona Bali terbagi total 60 orang atlet. Sementara untuk delapan atlet Bali yang berhak tampil di PON Papua, yakni, Nadya Putri Virgita, Desak Made Rita Kusuma, Temi Teli Lassa, I Made Wisnu Yasa, Danes Devrian Sandehang, Ponti Hardiyanto, Julianto Prastyawan, Rivaldi Ode Ridjaya. "Dari 8 yang lolos itu, 2 putri, 6 putra," tegas Langgeng.
Ketua Umum Pengprov FPTI Bali, Putu Yudi Atmika menambahkan, di Pra PON Surabaya, Bali menerjunkan 18 atlet dengan rincian 10 atlet putra dan 8 atlet putri. Bali sendiri masuk wilayah II meliputi Jabar, Banten, DKI Jakarta, Jateng, Jatim, Jogjakarta dan Bali. "Kuotanya lolos PON memang lebih banyak, tapi ini masuk grup neraka," tegas Yudi Atmika.
Soal sistem kelolosan kata dia menggunakan sistem by name untuk kuota. Untuk perorangan yang lolos yakni peringkat 1, 2 dan 3. Sementara beregu kuota lolos yakni peringkat 1 saja. Jika ada sisa kuota akan dibalik lagi perebutan kuotanya.
Sementara Zona 1 yakni kepulauan Sumatera. Zona II kepulauan Jawa Dan Bali. Sementara Zona III meliputi kepulauan Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia bagian timur. "Pra PON di Surabaya, pesaing kita berat- berat sekali. Masuk kepulauan Jawa yang memang banyak dihuni juara nasional," papar Yudi Atmika.
Pra PON Panjat Tebing mempertandingkan 14 nomor. Dimana kuota Zona II dapat kuota paling banyak 50 persen dari 120 atlet secara keseluruhan. Sementara Zona I dan III kuotanya masing-masing 25 persen. Untuk nomor yang dipertandingkan di antaranya lead perorangan putra putri, lead tim putra putri, boulder perorangan putra putri, boulder tim putra putri, speed world record perorangan putra putri, dan speed relay putra putri. Perlu diketahui 18 atlet yang diturunkan di event Pra PON yakni Temi Teli Lasa, Danes Devrian Sandehang, Rifaldi Ode Ridjaya, Ponti Hardiyanto, Julianto Prastyawan, I Gusti Ngurah Bayu Segara, I Putu Iwan Putra, Erwin Irianto Nasucha, Michael Adi Nugraha, dan Made Wisnuyasa. Sedangkan atlet Putri Nadya Putri Virgita, Desak Made Rita Kusuma Dewi, Ni Komang Ayu Suartini, Badi'ul Lailatun Nazzah, Ni Putu Eka Ariyantini, Ni Kadek Ayu Herlina Santika Putri, Farina Handayani dan Dwi Novitasari.*dek
Pada Pra PON Panjat Tebing yang dimulai sejak 27 September yang lalu, kuota paling banyak didapatkan FPTI Jawa Timur dengan 15 atlet, selanjutnya Jawa Barat dengan 11 atlet, kemudian Jawa Tengah dengan 10 atlet. Bali masuk peringkat 4 besar dari sisi kuota atlet. Selanjutnya ada DKI Jakarta dengan 7 atlet, Jogjakarta 7 atlet, dan Provinsi Banten kebagian 2 atlet. Sehingga akumulatif di Zona Bali terbagi total 60 orang atlet. Sementara untuk delapan atlet Bali yang berhak tampil di PON Papua, yakni, Nadya Putri Virgita, Desak Made Rita Kusuma, Temi Teli Lassa, I Made Wisnu Yasa, Danes Devrian Sandehang, Ponti Hardiyanto, Julianto Prastyawan, Rivaldi Ode Ridjaya. "Dari 8 yang lolos itu, 2 putri, 6 putra," tegas Langgeng.
Ketua Umum Pengprov FPTI Bali, Putu Yudi Atmika menambahkan, di Pra PON Surabaya, Bali menerjunkan 18 atlet dengan rincian 10 atlet putra dan 8 atlet putri. Bali sendiri masuk wilayah II meliputi Jabar, Banten, DKI Jakarta, Jateng, Jatim, Jogjakarta dan Bali. "Kuotanya lolos PON memang lebih banyak, tapi ini masuk grup neraka," tegas Yudi Atmika.
Soal sistem kelolosan kata dia menggunakan sistem by name untuk kuota. Untuk perorangan yang lolos yakni peringkat 1, 2 dan 3. Sementara beregu kuota lolos yakni peringkat 1 saja. Jika ada sisa kuota akan dibalik lagi perebutan kuotanya.
Sementara Zona 1 yakni kepulauan Sumatera. Zona II kepulauan Jawa Dan Bali. Sementara Zona III meliputi kepulauan Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia bagian timur. "Pra PON di Surabaya, pesaing kita berat- berat sekali. Masuk kepulauan Jawa yang memang banyak dihuni juara nasional," papar Yudi Atmika.
Pra PON Panjat Tebing mempertandingkan 14 nomor. Dimana kuota Zona II dapat kuota paling banyak 50 persen dari 120 atlet secara keseluruhan. Sementara Zona I dan III kuotanya masing-masing 25 persen. Untuk nomor yang dipertandingkan di antaranya lead perorangan putra putri, lead tim putra putri, boulder perorangan putra putri, boulder tim putra putri, speed world record perorangan putra putri, dan speed relay putra putri. Perlu diketahui 18 atlet yang diturunkan di event Pra PON yakni Temi Teli Lasa, Danes Devrian Sandehang, Rifaldi Ode Ridjaya, Ponti Hardiyanto, Julianto Prastyawan, I Gusti Ngurah Bayu Segara, I Putu Iwan Putra, Erwin Irianto Nasucha, Michael Adi Nugraha, dan Made Wisnuyasa. Sedangkan atlet Putri Nadya Putri Virgita, Desak Made Rita Kusuma Dewi, Ni Komang Ayu Suartini, Badi'ul Lailatun Nazzah, Ni Putu Eka Ariyantini, Ni Kadek Ayu Herlina Santika Putri, Farina Handayani dan Dwi Novitasari.*dek
1
Komentar