Dharma Duta Shantisena AGP Bangun Jembatan Budaya dan Yoga Art
Dharma Duta Shantisena Ashram Gandhi Puri (AGP) membangun jembatan budaya lewat dialog dan Yoga Art, serangkaian memperingati 150 tahun Mahatma Gandhi, dan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-India, yang digelar 11 September hingga 5 Oktober 2019.
DENPASAR, NusaBali
Dharma Duta Shantisena Ashram Gandhi Puri melakukan lawatan ke India dipimpin Agus Indra Udayana. Melalui siaran pers yang diterima Senin, Indra Udayana mengatakan kegiatan ini bertujuan membangun jembatan budaya antar-anak muda sehingga ke depan interaksi yang terbangun melahirkan peradaban baru dalam semua bidang.
Dalam kegiatan tersebut, kata Indra udayana, juga bekerjasama dengan Dharma Duta Shantisena dengan melibatkan seniman, di antaranya I Ketut Agus Adi Saputra, Cokorde Gede Bagus Pradnyana Sanjaya, Risma Herawati, Ni Wayan Ayu Widyanita, Anak Agung Yulianti, Reny Rahmawati, Ni Putu Widianingsih, dan Diah Puspita keliling mengikuti beberapa kegiatan festival.
Kegiatan yang dilakukan mulai 11-17 September International Integration and Communal Harmony Youth Camp di Gandhi Ashram Kingsway Camp,19-20 September di Sattva Retreat Rshikesh, 21-22 September International Peace Day Satrugna Ghat, 26-28 September International Tourism Day Indonesia Exchange Program di Hans Raj Mahila Maha Vidyalaya, dan 29 September hingga 2 Oktober mengikuti Global Youth Peace Festival di Chandigarh,dan terakhir pada 3-4 Oktober di India Institute Technology New Delhi.
Menurut Indra Udayana, Chairman Indonesia-India Sanggam Initiative tujuan utama adalah memulai dengan sederhana bagi anak muda Shantisena Ashram Gandhi Puri, yakni ‘Melali, Metimpal, Melajah, dan Meyadnya’, mereka bisa tetap menjaga warisan leluhur dan mempromosikan sekaligus bisa membangun jembatan budaya antar-anak muda sehingga ke depan interaksi yang terbangun melahirkan peradaban baru dalam segala bidang.
Ia mengatakan dalam perjalanan Indonesia-India Sanggam kali ini lebih terfokus di Ashram dan kampus sehingga banyak bisa belajar bagaimana mereka melangkah maju dan juga saling berbagi. "Saya juga berusaha terutama Shantisena Ashram Gandhi Puri yang sudah mantap yang dikirim sebagai Dharma Duta sebanyak tiga orang langsung mendapatkan beasiswa penuh di Sattva Academy, Rshikesh selama sebulan mendapatkan beasiswa TTC Yoga bersama Guruji Anand Mehrotra," ujarnya.
Ini kesempatan emas, kata Indra Udayana, untuk mereka menambah pengetahuannya dan bagaimana mengembangkan sayap Ashram Gandhi Puri-Vivekananda Yoga Sanstha Institute ke depan mengelola, membuat kurikulum dan metode pelatihannya.
Ketika Shantisena menari mereka tidak hanya pentas saja, tapi bagaimana mereka berproses untuk berkolaborasi dan berdialog merupakan bagian yang utama. Di setiap acara yang diikuti selalu ada yang baru didapatkan. "Kami juga diapresiasi yang luar biasa dan menginspirasi anak muda India bagaimana cinta Tanah Air itu dalam kepribadian yang kita tanamkan dan kita ragakan," ujarnya.
Di acara Exchange program ini dengan kampus ternama Putri Hans Raj Mahila Maha Vidyalaya Jalandar Punjab selama tiga hari benar-benar padat, dari mengisi Youth Empowering Leader for better future yang disi oleh Agus Indra Udayana di hadapan 500 orang mahasiswa yang antusias berdialog.
Sedangkan Adi Saputra dan Risma Herawati mengisi International Yoga Work Shop on YogaArt and meditation, Cok De Sanjaya dan Widyanita juga sebagai Jegeg-Bagus Gianyar 2019 mengisi sesi Students Exchange Dialog Past, Present and Future Youth Movement for Peace in Action.
Mereka mengenalkan bagaimana peran pemerintah dalam menjaga alam dan peradaban Budaya Bali terjaga dengan membuat Peraturan yang menopang seperti mengurangi penggunaan plastik yang berpotensi sampah plastik terkendali, penggunaan pakaian adat dan bahasa Bali. Bahkan tradisi ini semakin menguatkan generasi muda melangkah dengan peradaban kekinian tetap bangga warisan budayanya.
Agus Indra Udayana menambahkan Indonesia-India Sanggam yang dirintisnya sejak 29 Maret 2001 sampai sekarang setiap tahun sudah mengirimkan lebih 100 Dharma Duta Shantisena Ashram Gandhi Puri Exchange Program di India ada yang mengambil Short Course, Diploma Course bahkan ada yang menyelesaikan doktoralnya di India.
Secara Intens juga tiap tahun membawa Shantisena Exchange Program sekaligus membawakan tari Bali dan Yoga Art sebagai cirinya, ini juga bagian dari tradisi menguatkan untuk menjaga anak muda tetap cinta kebudayaan lewat seni dan pendidikan kita akan membawa pada keseimbangan harmoni dalam kehidupan masyarakat.
"Pada kesempatan kali ini kita menandatangani MoU kerja sama Exchange Program untuk 1-2 bulan dengan beberapa Ashram dan kampus, sehingga bagi anak muda banyak kesempatan kalau mereka mau kreatif dan inovatif. Peluang masa depan dan ekonomi akan menjadi langkah selanjutnya,” jelasnya.
Agus Indra Udayana juga diberikan Prestigious Award Mahatma Anand Swami Award for Global Peace atas kontribusinya menjaga nilai persaudaraan, kedamaian dan aksi kemanusiaan serta aktif membangun jembatan Indonesia-India lewat pendidikan dan kebudayaannya. *ant
Dalam kegiatan tersebut, kata Indra udayana, juga bekerjasama dengan Dharma Duta Shantisena dengan melibatkan seniman, di antaranya I Ketut Agus Adi Saputra, Cokorde Gede Bagus Pradnyana Sanjaya, Risma Herawati, Ni Wayan Ayu Widyanita, Anak Agung Yulianti, Reny Rahmawati, Ni Putu Widianingsih, dan Diah Puspita keliling mengikuti beberapa kegiatan festival.
Kegiatan yang dilakukan mulai 11-17 September International Integration and Communal Harmony Youth Camp di Gandhi Ashram Kingsway Camp,19-20 September di Sattva Retreat Rshikesh, 21-22 September International Peace Day Satrugna Ghat, 26-28 September International Tourism Day Indonesia Exchange Program di Hans Raj Mahila Maha Vidyalaya, dan 29 September hingga 2 Oktober mengikuti Global Youth Peace Festival di Chandigarh,dan terakhir pada 3-4 Oktober di India Institute Technology New Delhi.
Menurut Indra Udayana, Chairman Indonesia-India Sanggam Initiative tujuan utama adalah memulai dengan sederhana bagi anak muda Shantisena Ashram Gandhi Puri, yakni ‘Melali, Metimpal, Melajah, dan Meyadnya’, mereka bisa tetap menjaga warisan leluhur dan mempromosikan sekaligus bisa membangun jembatan budaya antar-anak muda sehingga ke depan interaksi yang terbangun melahirkan peradaban baru dalam segala bidang.
Ia mengatakan dalam perjalanan Indonesia-India Sanggam kali ini lebih terfokus di Ashram dan kampus sehingga banyak bisa belajar bagaimana mereka melangkah maju dan juga saling berbagi. "Saya juga berusaha terutama Shantisena Ashram Gandhi Puri yang sudah mantap yang dikirim sebagai Dharma Duta sebanyak tiga orang langsung mendapatkan beasiswa penuh di Sattva Academy, Rshikesh selama sebulan mendapatkan beasiswa TTC Yoga bersama Guruji Anand Mehrotra," ujarnya.
Ini kesempatan emas, kata Indra Udayana, untuk mereka menambah pengetahuannya dan bagaimana mengembangkan sayap Ashram Gandhi Puri-Vivekananda Yoga Sanstha Institute ke depan mengelola, membuat kurikulum dan metode pelatihannya.
Ketika Shantisena menari mereka tidak hanya pentas saja, tapi bagaimana mereka berproses untuk berkolaborasi dan berdialog merupakan bagian yang utama. Di setiap acara yang diikuti selalu ada yang baru didapatkan. "Kami juga diapresiasi yang luar biasa dan menginspirasi anak muda India bagaimana cinta Tanah Air itu dalam kepribadian yang kita tanamkan dan kita ragakan," ujarnya.
Di acara Exchange program ini dengan kampus ternama Putri Hans Raj Mahila Maha Vidyalaya Jalandar Punjab selama tiga hari benar-benar padat, dari mengisi Youth Empowering Leader for better future yang disi oleh Agus Indra Udayana di hadapan 500 orang mahasiswa yang antusias berdialog.
Sedangkan Adi Saputra dan Risma Herawati mengisi International Yoga Work Shop on YogaArt and meditation, Cok De Sanjaya dan Widyanita juga sebagai Jegeg-Bagus Gianyar 2019 mengisi sesi Students Exchange Dialog Past, Present and Future Youth Movement for Peace in Action.
Mereka mengenalkan bagaimana peran pemerintah dalam menjaga alam dan peradaban Budaya Bali terjaga dengan membuat Peraturan yang menopang seperti mengurangi penggunaan plastik yang berpotensi sampah plastik terkendali, penggunaan pakaian adat dan bahasa Bali. Bahkan tradisi ini semakin menguatkan generasi muda melangkah dengan peradaban kekinian tetap bangga warisan budayanya.
Agus Indra Udayana menambahkan Indonesia-India Sanggam yang dirintisnya sejak 29 Maret 2001 sampai sekarang setiap tahun sudah mengirimkan lebih 100 Dharma Duta Shantisena Ashram Gandhi Puri Exchange Program di India ada yang mengambil Short Course, Diploma Course bahkan ada yang menyelesaikan doktoralnya di India.
Secara Intens juga tiap tahun membawa Shantisena Exchange Program sekaligus membawakan tari Bali dan Yoga Art sebagai cirinya, ini juga bagian dari tradisi menguatkan untuk menjaga anak muda tetap cinta kebudayaan lewat seni dan pendidikan kita akan membawa pada keseimbangan harmoni dalam kehidupan masyarakat.
"Pada kesempatan kali ini kita menandatangani MoU kerja sama Exchange Program untuk 1-2 bulan dengan beberapa Ashram dan kampus, sehingga bagi anak muda banyak kesempatan kalau mereka mau kreatif dan inovatif. Peluang masa depan dan ekonomi akan menjadi langkah selanjutnya,” jelasnya.
Agus Indra Udayana juga diberikan Prestigious Award Mahatma Anand Swami Award for Global Peace atas kontribusinya menjaga nilai persaudaraan, kedamaian dan aksi kemanusiaan serta aktif membangun jembatan Indonesia-India lewat pendidikan dan kebudayaannya. *ant
Komentar