Kejari Badung Bidik Gedung Bumdes Sembung
Diam-diam, Kejari Badung sedang membidik kasus dugaan korupsi dalam Pembangunan gedung Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Desa Sembung, Mengwi, Badung. Dalam kasus ini diduga ada penyelewenangan anggaran sehingga proyek mangkrak.
DENPASAR, NusaBali
Kasi Intel dan Humas Kejari Badung, Waher Tulus Jaya tidak membantah terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi pembangunan gedung Bumdes di Sembung ini. Namun ia enggan berkomentar banyak dan minta wartawan datang langsung. “Besok saja langsung ke kantor ya,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Sementara itu, informasi lainnya menyebutkan sudah ada Tim Kejari Badung yang turun melakukan Pulbaket (Pengumpulan Bahan Keterangan) dan Puldata (Pengumpulan Data). Selain itu, beberapa pihak yang terlibat juga sudah diklarifikasi terkait dugaan korupsi tersebut. Namun tidak disebutkan siapa saja yang sudah menjalani pemeriksaan tersebut.
Seperti diketahui, proyek ini berawal dari rencana pembangunan gedung Bumdes Sembung pada 2018 lalu. Awalnya dana yang akan dicairkan untuk proyek ini adalah Rp 1,4 miliar. Tahap awal dengan anggaran sebesar Rp1,4 miliar hanya sampai pada dak beton dari dua lantai yang dirancang. Namun, dalam perjalannya kembali ada evaluasi karena anggaran tak cair seluruhnya, sehingga dengan dana Rp 800 juta tersebut perencanaan proyek kembali mengalami perubahan. Yakni dari awalnya sampai dak beton, kini hanya sampai pondasi dan tiang.
Dalam perjalanan memang ada evaluasi dan perubahan. Salah satunya karena terjadi defisit di Kabupaten, sehingga dana tidak keluar semua dari kabupaten. Berdasarkan hitung-hitungan, dengan anggaran yang sudah cair memang hanya cukup untuk pembangunan pondasi dan tiang beton saja. Tidak sampai dak beton yang dirancang awal. *rez
Kasi Intel dan Humas Kejari Badung, Waher Tulus Jaya tidak membantah terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi pembangunan gedung Bumdes di Sembung ini. Namun ia enggan berkomentar banyak dan minta wartawan datang langsung. “Besok saja langsung ke kantor ya,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Sementara itu, informasi lainnya menyebutkan sudah ada Tim Kejari Badung yang turun melakukan Pulbaket (Pengumpulan Bahan Keterangan) dan Puldata (Pengumpulan Data). Selain itu, beberapa pihak yang terlibat juga sudah diklarifikasi terkait dugaan korupsi tersebut. Namun tidak disebutkan siapa saja yang sudah menjalani pemeriksaan tersebut.
Seperti diketahui, proyek ini berawal dari rencana pembangunan gedung Bumdes Sembung pada 2018 lalu. Awalnya dana yang akan dicairkan untuk proyek ini adalah Rp 1,4 miliar. Tahap awal dengan anggaran sebesar Rp1,4 miliar hanya sampai pada dak beton dari dua lantai yang dirancang. Namun, dalam perjalannya kembali ada evaluasi karena anggaran tak cair seluruhnya, sehingga dengan dana Rp 800 juta tersebut perencanaan proyek kembali mengalami perubahan. Yakni dari awalnya sampai dak beton, kini hanya sampai pondasi dan tiang.
Dalam perjalanan memang ada evaluasi dan perubahan. Salah satunya karena terjadi defisit di Kabupaten, sehingga dana tidak keluar semua dari kabupaten. Berdasarkan hitung-hitungan, dengan anggaran yang sudah cair memang hanya cukup untuk pembangunan pondasi dan tiang beton saja. Tidak sampai dak beton yang dirancang awal. *rez
1
Komentar