Tanpa KTP, Lima Duktang Dipulangkan
Ada duktang mampu tunjukkan KTP, namun tidak hapal alamat, tanggal lahir, maupun pekerjaannya sesuai kartu identitas diri.
NEGARA, NusaBali
Dinas Pendaftaran dan Pencatatan Sipil (Dafdukcapil) Jembrana pulangkan lima penduduk pendatang (duktang) saat turun di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana. Kelima duktang itu dipulangkan ke tempat asalnya karena tak mampu tunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dari kelima duktang itu, salah satu di antaranya bawa KTP namun keasliannya diragukan.
Kepala Dinas Dafcukcapil Jembrana, I Ketut Wiaspada, mengatakan kelima duktang itu dipulangkan sejak H2 lebaran hingga H+2 lebaran, Minggu (10/7). “Mereka kita seberangkan kembali ke Pelabuhan Ketapang karena tak mampu tunjukkan KTP,” ungkap Wiaspada, kemarin. Duktang yang dipulangkan masing-masing atas nama Kapi Arianto, asal Solo, Jawa Tengah, Helmi dan Diki Wahyudi keduanya dari Banyuwangi Jawa Timur, Rasimin asal Sidoarjo Jawa Timur, dan Andi Purwanto asal Jember Jawa Timur.
Wiaspada mengatakan, kelima duktang yang dipulangkan selama empat hari itu memiliki alasan bermacam-macam. Ada yang bilang mau ke Denpasar untuk silaturahmi, ngantar saudara, kerja sebagai buruh proyek hingga mahasiswa. Apa pun alasannya, selama tidak memiliki KTP tetap tidak dapat diterima. Diterangkan, dari kelima duktang itu, satu di antaranya mampu tunjukkan KTP namun keasliannya diragukan. Sebab yang bersangkutan tak hapal alamat di dalam kartu identitas diri itu.
Diakui, selama kepadatan arus balik lebaran banyak menemukan KTP duktang yang telah habis masa berlakunya. Khusus dengan KTP mati, katanya, masih bisa ditoleransi asalkan jelas tujuan dan ada penanggungjawabnya. Contoh ketika sebut bersilaturahmi, duktang bersangkutan diminta menelepon keluarga yang akan ditujunya. “Kami catat tujuannya dan penanggungjawabnya. Jika sama sekali tidak ada KTP, tidak ada toleransi,” imbuh Wiaspada.
Berdasar data penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, terjadi peningkatan penumpang sejak H2 lebaran. Pada Kamis (7/7) pukul 09.00 Wita hingga Jumat (8/7) pukul 09.00 Wita jumlah penumpang mencapai 29.730 orang dengan 3.263 unit roda dua, dan 3.711 unit roda empat. Pada Jumat (8/7) pukul 09.00 Wita hingga Sabtu (9/7) pukul 09.00 Wita, tercatat sebanyak 39.936 penumpang dengan 5.175 unit roda dua, dan 4.908 unit roda empat.
Selanjutnya pada Sabtu (9/7) pukul 09.00 Wita hingga Minggu (10/7) pukul 09.00 Wita, yang diperkirakan menjadi puncak arus balik Lebaran, jumlah penumpang sebanyak 49.280 orang dengan 7.312 unit roda dua, dan 5.722 unit roda empat. 7 ode
Kepala Dinas Dafcukcapil Jembrana, I Ketut Wiaspada, mengatakan kelima duktang itu dipulangkan sejak H2 lebaran hingga H+2 lebaran, Minggu (10/7). “Mereka kita seberangkan kembali ke Pelabuhan Ketapang karena tak mampu tunjukkan KTP,” ungkap Wiaspada, kemarin. Duktang yang dipulangkan masing-masing atas nama Kapi Arianto, asal Solo, Jawa Tengah, Helmi dan Diki Wahyudi keduanya dari Banyuwangi Jawa Timur, Rasimin asal Sidoarjo Jawa Timur, dan Andi Purwanto asal Jember Jawa Timur.
Wiaspada mengatakan, kelima duktang yang dipulangkan selama empat hari itu memiliki alasan bermacam-macam. Ada yang bilang mau ke Denpasar untuk silaturahmi, ngantar saudara, kerja sebagai buruh proyek hingga mahasiswa. Apa pun alasannya, selama tidak memiliki KTP tetap tidak dapat diterima. Diterangkan, dari kelima duktang itu, satu di antaranya mampu tunjukkan KTP namun keasliannya diragukan. Sebab yang bersangkutan tak hapal alamat di dalam kartu identitas diri itu.
Diakui, selama kepadatan arus balik lebaran banyak menemukan KTP duktang yang telah habis masa berlakunya. Khusus dengan KTP mati, katanya, masih bisa ditoleransi asalkan jelas tujuan dan ada penanggungjawabnya. Contoh ketika sebut bersilaturahmi, duktang bersangkutan diminta menelepon keluarga yang akan ditujunya. “Kami catat tujuannya dan penanggungjawabnya. Jika sama sekali tidak ada KTP, tidak ada toleransi,” imbuh Wiaspada.
Berdasar data penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, terjadi peningkatan penumpang sejak H2 lebaran. Pada Kamis (7/7) pukul 09.00 Wita hingga Jumat (8/7) pukul 09.00 Wita jumlah penumpang mencapai 29.730 orang dengan 3.263 unit roda dua, dan 3.711 unit roda empat. Pada Jumat (8/7) pukul 09.00 Wita hingga Sabtu (9/7) pukul 09.00 Wita, tercatat sebanyak 39.936 penumpang dengan 5.175 unit roda dua, dan 4.908 unit roda empat.
Selanjutnya pada Sabtu (9/7) pukul 09.00 Wita hingga Minggu (10/7) pukul 09.00 Wita, yang diperkirakan menjadi puncak arus balik Lebaran, jumlah penumpang sebanyak 49.280 orang dengan 7.312 unit roda dua, dan 5.722 unit roda empat. 7 ode
1
Komentar