Taman Kota Tabanan Diajukan Menjadi UPT
Areal Taman Kota Tabanan, meliputi Gedung Maria, panggung Garuda Wisnu Serasi (GWS), dan Museum Sagung Wah, rencananya akan berada dalam satu wadah, yakni Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya di bawah Dinas Kebudayaan Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Sebab hal tersebut akan menjadi areal yang rencananya ada agenda kegiatan rutin, tidak hanya saat ada event. Konsepnya mirip art center.
Informasi yang diperoleh, saat ini pembentukan UPT Taman Budaya ini sedang dalam tahap proses. Dinas Kebudayaan Tabanan sudah mengajukan hal tersebut ke Pemprov Bali sejak Juni lalu. Kemudian pihak pemprov menyetujui usulan tersebut dan tinggal membentuk Peraturan Bupati (Perbup) Tabanan tentang pembentukan UPT yang saat ini masih dikawal Bagian Organisasi Tata Laksana.
“Iya sudah diajukan sejak bulan Juni lalu ke pemprov, kemudian pemprov meninjau dan disetujui untuk pembentukan UPT dalam bentuk rekomendasi. Saat ini di Tabanan sedang proses perancangan Perbup-nya,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan I Gusti Ngurah Supanji, Rabu (2/10).
Dikatakannya, pihaknya sudah mengajukan telaahan ke pimpinan untuk areal taman kota menjadi UPT Taman Budaya. Sehingga, nanti posisinya akan berada di bawah Dinas Kebudayaan. UPT Taman Budaya nantinya meliputi Gedung Mario, panggung GWS, dan Museum Sagung Wah.
“Yang kita usulkan kan UPT, tidak tertutup kemungkinan ada kerjasama dengan berbagai pihak termasuk salah satunya desa pakraman. Sekarang hanya untuk memperjelas di kawasan ini segala bentuk kegiatan, akan menjadi wewenang UPT. Terkait juga apakah nanti ada kerjasama dengan pihak ketiga, yang jelas kita bentuk UPT dulu,” ungkapnya.
Supanji menuturkan setelah terbentuk diharapkan bisa mengobati dahaga para penggiat seni. Artinya kawasan tersebut dijadikan nafas budaya. Sehingga melibatkan berbagai komunitas bisa saling menjaga keasrian kawasan tersebut. “Dan semoga dengan kita melibatkan atau kerjasama dengan pihak ketiga, seluruh komunitas bisa memanfaatkan fasilitas ini dengan baik,” harapnya.
Menurut Supanji, sekarang ini areal tersebut kewenangannya masih di Dinas LH dan Dinas PUPRPKP. Apabila nanti sudah menjadi UPT, segala aset akan diserahkan ke Dinas Kebudayaan. “Kegiatan rutin disebutkan adalah kesenian beragam, misalnya bulan Januari dikonsep seni rupa, di bulan berikutnya Februari ada seni teater,” tandasnya. *des
Informasi yang diperoleh, saat ini pembentukan UPT Taman Budaya ini sedang dalam tahap proses. Dinas Kebudayaan Tabanan sudah mengajukan hal tersebut ke Pemprov Bali sejak Juni lalu. Kemudian pihak pemprov menyetujui usulan tersebut dan tinggal membentuk Peraturan Bupati (Perbup) Tabanan tentang pembentukan UPT yang saat ini masih dikawal Bagian Organisasi Tata Laksana.
“Iya sudah diajukan sejak bulan Juni lalu ke pemprov, kemudian pemprov meninjau dan disetujui untuk pembentukan UPT dalam bentuk rekomendasi. Saat ini di Tabanan sedang proses perancangan Perbup-nya,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan I Gusti Ngurah Supanji, Rabu (2/10).
Dikatakannya, pihaknya sudah mengajukan telaahan ke pimpinan untuk areal taman kota menjadi UPT Taman Budaya. Sehingga, nanti posisinya akan berada di bawah Dinas Kebudayaan. UPT Taman Budaya nantinya meliputi Gedung Mario, panggung GWS, dan Museum Sagung Wah.
“Yang kita usulkan kan UPT, tidak tertutup kemungkinan ada kerjasama dengan berbagai pihak termasuk salah satunya desa pakraman. Sekarang hanya untuk memperjelas di kawasan ini segala bentuk kegiatan, akan menjadi wewenang UPT. Terkait juga apakah nanti ada kerjasama dengan pihak ketiga, yang jelas kita bentuk UPT dulu,” ungkapnya.
Supanji menuturkan setelah terbentuk diharapkan bisa mengobati dahaga para penggiat seni. Artinya kawasan tersebut dijadikan nafas budaya. Sehingga melibatkan berbagai komunitas bisa saling menjaga keasrian kawasan tersebut. “Dan semoga dengan kita melibatkan atau kerjasama dengan pihak ketiga, seluruh komunitas bisa memanfaatkan fasilitas ini dengan baik,” harapnya.
Menurut Supanji, sekarang ini areal tersebut kewenangannya masih di Dinas LH dan Dinas PUPRPKP. Apabila nanti sudah menjadi UPT, segala aset akan diserahkan ke Dinas Kebudayaan. “Kegiatan rutin disebutkan adalah kesenian beragam, misalnya bulan Januari dikonsep seni rupa, di bulan berikutnya Februari ada seni teater,” tandasnya. *des
Komentar