Godel Putih di Manistutu Jadi Objek Penelitian
Keberadaan seekor anak sapi (godel) Bali yang berwarna putih milik seorang warga di Banjar Kemoning, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana, dicek jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Bali, Rabu (2/10).
NEGARA, NusaBali
Kedatangan Disnak Keswan Bali bersama jajaran ahli dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Udayana (Unud) dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali, juga sekalian mengambil sampel darah godel putih yang dijadikan objek penelitian tersebut.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana drh IGN Bagus Rai Mulyawan, yang mendampingi tim dari Disnak Keswan Bali, menyatakan godel putih tersebut menjadi perhatian ahli, terutama Guru Besar Genetika dan Reproduksi Veteriner FKH Unud Prof Dr drh I Ketut Puja MKes, yang tertarik melakukan penelitian lebih lanjut, dengan mengambil sampel darah godel putih tersebut.
Selain mengambil sampel darah, kata Rai Mulyawan, juga sempat dilakukan pemeriksaan fisik terhadap godel putih yang telah berumur 2 bulan. Meski terjadi kelainan warna, godel berjenis kelamin jantan yang sebelumnya terlahir dari hasil perkawinan sedarah, yakni perkawinan si induk dengan pejantan yang juga merupakan anaknya, itu diketahui tumbuh normal. Namun dari pihak dinas menyarankan agar godel putih yang diduga mengalami kelainan genetik, itu agar tidak dikembangbiakan. “Tadi juga dilakukan pemeriksaan terhadap induknya,” ujarnya.
Sementara Prof Puja, saat dikonfirmasi terpisah Rabu kemarin, mengaku sudah melakukan pengecekan lapangan, termasuk mewawancarai pemilik sapi tersebut. Yang jelas, anak sapi berwarna putih itu merupakan hasil perkawinan sedarah atau perkawinan inbreeding. “Kalau dilihat dari iris mata sapi itu, mendekati albino. Namun untuk memastikannya, kami ambil sampel darah untuk tes DNA. Kalau dari penampilan luar, sangat sulit kami mengatakan bukan albino. Nanti akan kami coba tes dibandingkan dengan sapi biasa,” ujarnya. *ode
Kepala Seksi Kesehatan Hewan Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana drh IGN Bagus Rai Mulyawan, yang mendampingi tim dari Disnak Keswan Bali, menyatakan godel putih tersebut menjadi perhatian ahli, terutama Guru Besar Genetika dan Reproduksi Veteriner FKH Unud Prof Dr drh I Ketut Puja MKes, yang tertarik melakukan penelitian lebih lanjut, dengan mengambil sampel darah godel putih tersebut.
Selain mengambil sampel darah, kata Rai Mulyawan, juga sempat dilakukan pemeriksaan fisik terhadap godel putih yang telah berumur 2 bulan. Meski terjadi kelainan warna, godel berjenis kelamin jantan yang sebelumnya terlahir dari hasil perkawinan sedarah, yakni perkawinan si induk dengan pejantan yang juga merupakan anaknya, itu diketahui tumbuh normal. Namun dari pihak dinas menyarankan agar godel putih yang diduga mengalami kelainan genetik, itu agar tidak dikembangbiakan. “Tadi juga dilakukan pemeriksaan terhadap induknya,” ujarnya.
Sementara Prof Puja, saat dikonfirmasi terpisah Rabu kemarin, mengaku sudah melakukan pengecekan lapangan, termasuk mewawancarai pemilik sapi tersebut. Yang jelas, anak sapi berwarna putih itu merupakan hasil perkawinan sedarah atau perkawinan inbreeding. “Kalau dilihat dari iris mata sapi itu, mendekati albino. Namun untuk memastikannya, kami ambil sampel darah untuk tes DNA. Kalau dari penampilan luar, sangat sulit kami mengatakan bukan albino. Nanti akan kami coba tes dibandingkan dengan sapi biasa,” ujarnya. *ode
Komentar