Areal Eks Gedung Bioskop Jadi Tempat Favorit 'Mesum'
Areal eks gedung bioskop aset Pemkab Tabanan di kompleks Pasar Tabanan kondisinya memprihatinkan.
TABANAN, NusaBali
Tempat yang dulunya mall favorit di era 90-an bagi masyarakat Tabanan kini menjadi kumuh dan bau pesing. Bahkan mirisnya areal tersebut terutama dilantai 2 dan 3 kerap kali menjadi tempat favorit ‘esek-esek’ atau mesum.
Pantauan di lapangan, areal tersebut kondisinya gelap. Di lantai 2 banyak kios tutup. Sementara kondisi eks gedung bioskop terkesan seram dan tak terurus. Dinding bioskop banyak coretan dan bagian tempat duduk untuk menonton kondisinya sudah hancur.
“Gedung bioskop sudah lama tak berfungsi, sudah ditutup sekitar tahun 2001,” ujar salah satu pedagang yang menolak namanya dikorankan.
Menurutnya semenjak dia berjualan mulai tahun 1991-an areal bioskop selalu ramai. Selain itu kios di lantai dua seluruhnya buka, bahkan dilengkapi permainan anak-anak dan tempat bilyard. “Seperti swalayan dulu ini, selalu ramai,” sebutnya.
Kini semenjak ditutup karena sepi, tempat bioskop digunakan menaruh besi-besi milik pedagang di pasar senggol Tabanan. Bahkan yang paling miris khususnya di lantai 2 dan 3 terutama sebelah utara seringkali dijadikan tempat mesum. “Wah sering saya lihat terutama jam istirahat dan sore hari menjelang malam. Karena saya jualan sampai pukul 24.00 Wita. Tapi itu urusan mereka, saya malu kalau menegur,” katanya.
Dan menurut dia, yang sering melakukan perbuatan tersebut adalah orang dewasa. Anak remaja jarang. Bahkan yang kerap kali datang sering dilihat masih mengenakan pakaian kerja. “Terutama itu di pintu putih utara itu, sering di sana karena jalan masuk ke sana bisa lewat mana saja. Seperti bypass lah di sini, tempatnya saru dan sepi,” tuturnya sembari menunjuk pintu yang menjadi lokasi favorit untuk melakukan hal tak senonoh tersebut.
Meskipun demikian dia menyebutkan orang-orang yang mempergunakan tempat tersebut untuk kegiatan asusila sudah sedikit, karena sudah ada petugas keamanan. “Tetapi tetap masih ada, ini serius karena saya jualan sampai malam,” tegasnya.
Terkait hal tersebut, Kasi Bina Usaha Sarana Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Ketut Wirawan, mengatakan areal gedung bioskop dan sejumlah toko tersebut memang merupakan aset Pemkab Tabanan di bawah kelola Dinas Perdagangan.
Dikatakannya, rencananya areal tersebut akan dibenahi. Sesuai pembahasan dengan Sekda Tabanan sekitar 5 bulan lalu, sejumlah toko akan diaktifkan. Dan areal tersebut juga akan digunakan kantor instansi bagi kantor yang sekarang masih menyewa. “Waktu itu diminta disegerakan oleh Pak Sekda,” tegasnya.
Namun Wirawan belum mengetahui kapan akan terealisasi. Sepengetahuannya di PUPRPKP sudah ada gambar. Yang diutamakan adalah pengaktifkan kios, sedangkan untuk bioskop belakangan. “Akan ada pembongkaran, tetapi kapan mulainya saya juga belum tahu. Karena itu terkait dengan anggaran,” tandasnya. *des
Pantauan di lapangan, areal tersebut kondisinya gelap. Di lantai 2 banyak kios tutup. Sementara kondisi eks gedung bioskop terkesan seram dan tak terurus. Dinding bioskop banyak coretan dan bagian tempat duduk untuk menonton kondisinya sudah hancur.
“Gedung bioskop sudah lama tak berfungsi, sudah ditutup sekitar tahun 2001,” ujar salah satu pedagang yang menolak namanya dikorankan.
Menurutnya semenjak dia berjualan mulai tahun 1991-an areal bioskop selalu ramai. Selain itu kios di lantai dua seluruhnya buka, bahkan dilengkapi permainan anak-anak dan tempat bilyard. “Seperti swalayan dulu ini, selalu ramai,” sebutnya.
Kini semenjak ditutup karena sepi, tempat bioskop digunakan menaruh besi-besi milik pedagang di pasar senggol Tabanan. Bahkan yang paling miris khususnya di lantai 2 dan 3 terutama sebelah utara seringkali dijadikan tempat mesum. “Wah sering saya lihat terutama jam istirahat dan sore hari menjelang malam. Karena saya jualan sampai pukul 24.00 Wita. Tapi itu urusan mereka, saya malu kalau menegur,” katanya.
Dan menurut dia, yang sering melakukan perbuatan tersebut adalah orang dewasa. Anak remaja jarang. Bahkan yang kerap kali datang sering dilihat masih mengenakan pakaian kerja. “Terutama itu di pintu putih utara itu, sering di sana karena jalan masuk ke sana bisa lewat mana saja. Seperti bypass lah di sini, tempatnya saru dan sepi,” tuturnya sembari menunjuk pintu yang menjadi lokasi favorit untuk melakukan hal tak senonoh tersebut.
Meskipun demikian dia menyebutkan orang-orang yang mempergunakan tempat tersebut untuk kegiatan asusila sudah sedikit, karena sudah ada petugas keamanan. “Tetapi tetap masih ada, ini serius karena saya jualan sampai malam,” tegasnya.
Terkait hal tersebut, Kasi Bina Usaha Sarana Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Ketut Wirawan, mengatakan areal gedung bioskop dan sejumlah toko tersebut memang merupakan aset Pemkab Tabanan di bawah kelola Dinas Perdagangan.
Dikatakannya, rencananya areal tersebut akan dibenahi. Sesuai pembahasan dengan Sekda Tabanan sekitar 5 bulan lalu, sejumlah toko akan diaktifkan. Dan areal tersebut juga akan digunakan kantor instansi bagi kantor yang sekarang masih menyewa. “Waktu itu diminta disegerakan oleh Pak Sekda,” tegasnya.
Namun Wirawan belum mengetahui kapan akan terealisasi. Sepengetahuannya di PUPRPKP sudah ada gambar. Yang diutamakan adalah pengaktifkan kios, sedangkan untuk bioskop belakangan. “Akan ada pembongkaran, tetapi kapan mulainya saya juga belum tahu. Karena itu terkait dengan anggaran,” tandasnya. *des
Komentar