Asuransi Kesehatan, Bayar Premi Pakai Sampah
Sahabat Bumi Rintis punya misi menyelamatkan Bali dari sampah plastik sekaligus membantu orang tak mampu mengakses kesehatan.
SINGARAJA, NusaBali
Pemuda Buleleng yang terhimpun dalam Yayasan Sahabat Bumi, kembali menginovasikan pengolahan sampah yang bernilai ekonomis. Yayasan yang bergerak di bidang lingkungan ini pun mulai merintis asuransi kesehatan dengan premi sampah yang disetor setiap minggunya. Idealisme ini muncul dengan misi ikut menyelamatkan Bali dari sampah plastik dan membantu keluarga yang kurang mampu untuk mendapatkan tanggungan kesehatan.
Penggagas asuransi kesehatan, Gede Praja Mahardika, Kamis (3/10) , mengatakan idenya untuk merintis asuransi kesehatan berpremi sampah itu karena melihat sejumlah kasus masyarakat kurang mampu yang belum memiliki jaminan kesehatan tidak bisa berobat saat sakit. Sebagian juga ada yang berakhir tragis dengan kematian akibat keterbatasan ekonomi mereka. Hal tersebut membuatnya terketuk dan memikirkan bantuan yang tepat dengan cara mudah yakni dengan mengumpulkan sampah plastik.
“Program ini kami baru jalankan dua bulan terakhir, sistem kerjanya, yakni, peserta menyetorkan sampah kepada kami setiap minggunya, nanti akan dibuka di titik-titik penyetoran. Lalu sampah itu akan dikalkulasi selama sebulan, minimal sebesar Rp 5 ribu untuk pembayaran preminya, nanti tabungan mereka akan kami kelola,” jelas Gede Praja.
Peserta yang rutin menyetorkan sampah setiap minggunya minimal dalam sebulan dapat memenuhi biaya iuran BPJS kelas III sebesar Rp 25.500. Sehingga ketika mereka mengalami risiko sakit dan harus dirawat di rumah sakit, tak usah khawatir memikirkan biaya kesehatan. Rintisan programnya ini pun disebut Gede Praja juga akan mendapatkan layanan pengecekan kesehatan gratis seperti cek tensi.
Kegiatan layanan kesehatan gratis ini disebutnya akan menggandeng mahasiswa kesehatan di Buleleng dan PMI Kabupaten Buleleng. “Sasaran kami ke depan memang keluarga kurang mampu yang belum memiliki jaminan kesehatan itu yang utama, tetapi tidak menutup kemungkinan yang di luar itu juga bisa ikut termasuk anak-anak,” imbuh dia. Dalam menjalankan misinya dia pun menggandeng bank sampah yang ada di Buleleng yang kini sedang penjajagan. Selain itu juga sedang melakukan pendekatan dengan BPJS sebagai penjamin kesehatan termasuk Rumah Sakit Bali Med.
Dua bulan berjalan, Praja yang juga aktivis lingkungan ini mengklaim sudah ada 20 orang peserta, namun dimulai dari teman-teman dekatnya sesama peduli lingkungan. Seiring berjalannya wkatu dia pu mengaku masih terus melakukan penyempurnaan dan kerjasama lintas terkait, sehingga programnya dapat terlaksana secra berkesinambungan dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu selain misi kesehatan, program asuransi kesehatan dengan premi sampah itu juga disebutnya merupakan upaya generasi muda membantu pemerintah mengurasi sampah plastik. Dengan program inovasi ini diharapkan kesadaran masyarakat untuk mengolah dan memilah sampah bernilai ekonomi semakin tinggi sehingga semakin banyak orang bergerak untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat terbebas dari polusi sampah plastik.*k23
Pemuda Buleleng yang terhimpun dalam Yayasan Sahabat Bumi, kembali menginovasikan pengolahan sampah yang bernilai ekonomis. Yayasan yang bergerak di bidang lingkungan ini pun mulai merintis asuransi kesehatan dengan premi sampah yang disetor setiap minggunya. Idealisme ini muncul dengan misi ikut menyelamatkan Bali dari sampah plastik dan membantu keluarga yang kurang mampu untuk mendapatkan tanggungan kesehatan.
Penggagas asuransi kesehatan, Gede Praja Mahardika, Kamis (3/10) , mengatakan idenya untuk merintis asuransi kesehatan berpremi sampah itu karena melihat sejumlah kasus masyarakat kurang mampu yang belum memiliki jaminan kesehatan tidak bisa berobat saat sakit. Sebagian juga ada yang berakhir tragis dengan kematian akibat keterbatasan ekonomi mereka. Hal tersebut membuatnya terketuk dan memikirkan bantuan yang tepat dengan cara mudah yakni dengan mengumpulkan sampah plastik.
“Program ini kami baru jalankan dua bulan terakhir, sistem kerjanya, yakni, peserta menyetorkan sampah kepada kami setiap minggunya, nanti akan dibuka di titik-titik penyetoran. Lalu sampah itu akan dikalkulasi selama sebulan, minimal sebesar Rp 5 ribu untuk pembayaran preminya, nanti tabungan mereka akan kami kelola,” jelas Gede Praja.
Peserta yang rutin menyetorkan sampah setiap minggunya minimal dalam sebulan dapat memenuhi biaya iuran BPJS kelas III sebesar Rp 25.500. Sehingga ketika mereka mengalami risiko sakit dan harus dirawat di rumah sakit, tak usah khawatir memikirkan biaya kesehatan. Rintisan programnya ini pun disebut Gede Praja juga akan mendapatkan layanan pengecekan kesehatan gratis seperti cek tensi.
Kegiatan layanan kesehatan gratis ini disebutnya akan menggandeng mahasiswa kesehatan di Buleleng dan PMI Kabupaten Buleleng. “Sasaran kami ke depan memang keluarga kurang mampu yang belum memiliki jaminan kesehatan itu yang utama, tetapi tidak menutup kemungkinan yang di luar itu juga bisa ikut termasuk anak-anak,” imbuh dia. Dalam menjalankan misinya dia pun menggandeng bank sampah yang ada di Buleleng yang kini sedang penjajagan. Selain itu juga sedang melakukan pendekatan dengan BPJS sebagai penjamin kesehatan termasuk Rumah Sakit Bali Med.
Dua bulan berjalan, Praja yang juga aktivis lingkungan ini mengklaim sudah ada 20 orang peserta, namun dimulai dari teman-teman dekatnya sesama peduli lingkungan. Seiring berjalannya wkatu dia pu mengaku masih terus melakukan penyempurnaan dan kerjasama lintas terkait, sehingga programnya dapat terlaksana secra berkesinambungan dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu selain misi kesehatan, program asuransi kesehatan dengan premi sampah itu juga disebutnya merupakan upaya generasi muda membantu pemerintah mengurasi sampah plastik. Dengan program inovasi ini diharapkan kesadaran masyarakat untuk mengolah dan memilah sampah bernilai ekonomi semakin tinggi sehingga semakin banyak orang bergerak untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat terbebas dari polusi sampah plastik.*k23
1
Komentar