53 Bank Sampah Siap Diluncurkan di Wilayah Kecamatan Kuta Selatan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung dalam waktu dekat akan meluncurkan sebanyak 53 bank sampah di wilayah Kecamatan Kuta Selatan.
MANGUPURA, NusaBali
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, menerangkan upaya yang sedang digodok oleh Dinas LHK adalah membangun bank sampah di setiap banjar di wilayah Kecamatan Kuta Selatan. “Upaya ini sudah berjalan, dan semuanya sepakat untuk membangun bank sampah. Total bank sampah untuk Kuta Selatan sebanyak 53 unit, di setiap banjar. Nah, sekarang ini tinggal peluncuran pada Selasa (8/10) mendatang,” ungkap Merthawan yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (3/10) sore.
Diakuinya, penanganan masalah sampah ini ditargetkan tuntas pada 2021 mendatang. Sehingga, wilayah Kuta Selatan yang merupakan destinasi wisata benar-benar bebas dari persoalan klasik itu. Proses penanganan sampah setelah ada bank sampah yang dikelola PKK nanti, warga akan membawa sampah ke banjar, dan tim Dinas LHK yang akan mengambil sampah tersebut dan dibawa ke tempat pengolahan. Sehingga, prosesnya tidak rumit dan tidak perlu membangun infrastruktur.
“Dengan adanya sinergi dengan masyarakat, sampah-sampah yang dihasilkan dari rumah tangga akan dibawa ke balai banjar, dan di sana akan ada tim yang mengambilnya. Kesadaran masyarakat ini yang kita dorong untuk membawa sampah itu,” tuturnya.
Guna menyukseskan program itu, Dinas LHK sudah membentuk tim khusus dalam melakukan pengawasan dan mengaudit proses bank sampah itu. Tim ini nantinya akan turun setiap bulan ke banjar- banjar. Kalau belum maksimal, Dinas LHK akan melakukan pembinaan lagi untuk menjadi lebih baik.
“Fokus kita memang pengurangan sampah, tentu kita harapkan pada tahun 2021 Badung mandiri pengelolaan sampah. Namun, untuk jangka pendeknya pada 2019, mempunyai 1.000 bank sampah yang sudah tersebar di seluruh Badung,” tandas Merthawan.
Selain gencarnya penanganan di tengah masyarakat, pihaknya juga berharap peran serta dari pendukung jasa pariwisata seperti hotel untuk berperan aktif mengkampanyekan persoalan sampah. Selain itu, Dinas LHK juga masuk ke sekolah-sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA di Kuta Selatan.
“Kami juga sudah masuk ke hotel selaku pendukung jasa pariwisata untuk melakukan pengolahan sampah dengan baik. Selain itu, di sekolah juga kita sudah masuk. Tentu harapan kita supaya 2021 itu Badung bebas sampah,” kata Merthawan. *dar
Diakuinya, penanganan masalah sampah ini ditargetkan tuntas pada 2021 mendatang. Sehingga, wilayah Kuta Selatan yang merupakan destinasi wisata benar-benar bebas dari persoalan klasik itu. Proses penanganan sampah setelah ada bank sampah yang dikelola PKK nanti, warga akan membawa sampah ke banjar, dan tim Dinas LHK yang akan mengambil sampah tersebut dan dibawa ke tempat pengolahan. Sehingga, prosesnya tidak rumit dan tidak perlu membangun infrastruktur.
“Dengan adanya sinergi dengan masyarakat, sampah-sampah yang dihasilkan dari rumah tangga akan dibawa ke balai banjar, dan di sana akan ada tim yang mengambilnya. Kesadaran masyarakat ini yang kita dorong untuk membawa sampah itu,” tuturnya.
Guna menyukseskan program itu, Dinas LHK sudah membentuk tim khusus dalam melakukan pengawasan dan mengaudit proses bank sampah itu. Tim ini nantinya akan turun setiap bulan ke banjar- banjar. Kalau belum maksimal, Dinas LHK akan melakukan pembinaan lagi untuk menjadi lebih baik.
“Fokus kita memang pengurangan sampah, tentu kita harapkan pada tahun 2021 Badung mandiri pengelolaan sampah. Namun, untuk jangka pendeknya pada 2019, mempunyai 1.000 bank sampah yang sudah tersebar di seluruh Badung,” tandas Merthawan.
Selain gencarnya penanganan di tengah masyarakat, pihaknya juga berharap peran serta dari pendukung jasa pariwisata seperti hotel untuk berperan aktif mengkampanyekan persoalan sampah. Selain itu, Dinas LHK juga masuk ke sekolah-sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA di Kuta Selatan.
“Kami juga sudah masuk ke hotel selaku pendukung jasa pariwisata untuk melakukan pengolahan sampah dengan baik. Selain itu, di sekolah juga kita sudah masuk. Tentu harapan kita supaya 2021 itu Badung bebas sampah,” kata Merthawan. *dar
Komentar