PDIP Tutup Pintu Non Kader
Wayan Koster ingatkan seluruh jajaran DPC PDIP se-Bali harus kerja keras mulai sekarang, demi menangkan Pilgub 2018
(Koster Bali Satu) Menggema di Arena Rakercabus PDIP Badung dan Tabanan
DENPASAR, NusaBali
PDIP tidak mau kecele lagi dalam Pilgub Bali 2018 mendatang. PDIP pun pastikan akan usung kader sendiri di Pilgub Bali 2018. Kader yang kemungki n an besar akan diusung sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali di Pilgub 2018 mengarah ke Ketua DPD PDIP Bali, Dr Ir Wayan Koster. Bahkan, aspirasi dukung KBS (Ko s ter Bali Satu) sudah menggema di Rakercab PDIP sejumlah daerah.
Kepastian akan usung kader sendiri ke Pilgub Bali 2018 tersebut disampaikan lang sung Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) DPC PDIP Denpasar di Jalan Tukad Bilok Gang Banteng Denpasar Selatan, Mi ng gu (10/7) malam. Koster menegaskan tidak ada lagi istilah non kader untuk Pilgub Ba li 2018. “Yang jelas, kita akan usung kader sendiri sebagai Calon Gubernur di Pilgub Bali 2018 mendatang. Tidak ada istilah lain, nggak ada itu,” ujar Koster dalam pidato politiknya di hadapan sekitar 500 kader dari unsur Ran ting PDIP, Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP, Pengurus DPC PDIP, dan anggota Fraksi PDIP DPRD Den pasar dalam Rakercab semalam.
Menurut Koster, Pilgub Bali 2018 nanti sudah terpetakan dengan baik oleh DPD PDIP Bali. Dari hitung-hitungan sementara, kata Koster, kekuatan PDIP untuk me menangkan Pilgub Bali 2018 terbuka lebar. Koster pun meminta kader-kader di ja jaran DPC PDIP untuk merebut kelompok-kelompok dan kantong suara sejak se karang. “Dengan pendekatan-pendekatan sosial, kita mulai kerja untuk menyukseskan ka der partai. Nggak ada istilah non kader di Pilgub Bali 2018 nanti,” tegas Koster yang semalam hadir dalam Rakercab PDIP Denpasar dengan didampingi Sekretaris DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Koster mengingatkan, untuk mencapai kemenangan Pilgub Bali 2018, seluruh ja jaran DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Bali harus kerja keras mulai sekarang. PDIP harus merebut dua kabupaten lagi yang kepala daerahnya berasal dari partai lain, Klu ngkung dan Karangasem, supaya bisa merah. Untuk Klungkung, harus direbut PDIP dalam Pilkada Klungkung 2018 nanti. Sedangkan untuk Karangasem, harus menunggu sampai Pilkada Karangasem 2020 mendatang.
“Kita sekarang baru memimpin di 7 Kabupaten/Kota di Bali. Kita kurang di dua kabupaten lagi, yakni Karangasem dan Klungkung,” ujar politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga anggota Komisi X DPR RI (membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwi sata) ini.
Karena itu, kader PDIP diingatkan Koster harus kompak. Karena hanya dengan ke kompakanlah PDIP bisa memenangkan persaingan di event politik. Dalam menjaga kekompakan, ada hal-hal penting yang harus diutamakan, sementara hal-hal tidak penting yang urusan pribadi mesti dikesampingkan.”Kalau ada kader tidak senang dengan temannya, malah buat gara- gara, laporkan teman ke penegak hukum. Jang an begitulah, nanti kena hukum karma juga,” tandas Koster.
Terkait soliditas ini, Koster mencontohkan kasus Pilkada Badung 2015 di mana ada ka der PDIP yang membelot dari kebijakan partai. “Di Badung itu ada yang menco ba keluar dari kebijakan partai. Kita ajak bicara dari hati ke hati, tapi tetap saja me mbelot. Ya, partai ambil sanksi tegas. Makanya, kepentingan partai harus diutama kan,” tegas mantan Ketua Tim Kampanye Jokowi-JK Provinsi Bali dalam Pilpres 2014 ini.
Pada hari yang sama, Minggu kemarin, juga digelar Rakercab PDIP Badung. Da lam Rakercab PDIP tersebut dibahas berbagai program partai, sesuai dengan selu ruh kebijakan dan ketetapan Kongres IV PDIP, Rakernas I PDIP, dan Rakerda PD IP Bali.
Yang paling utama dibahas mendalam dalam Rakercab PDIP kemarin adalah Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB). Selain itu, kegiatan Raker cab juga menjabarkan seluruh kebijakan partai yang ditugaskan melalui tiga pilar yakni eksekutif, legislatif, dan struktur partai. Bukan hanya itu, Rakercab PDIP ju ga membahas dan mengevaluasi kebijakan pemerintah daerah di level Kabupa ten /Kota.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster semakin santer diwacanakan akan diusung sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018 mendatang. Salah satu indikasi nya, ‘Koster Bali Satu (KBS)’ menggema jelang Rakercab PDIP Tabanan di Sekre tariat DPC PDIP Tabanan, Jalan Yeh Gangga Desa Gubuh, Kecamatan Tabanan, Senin (11/7) ini. Wayan Koster akan didukung secara resmi sebagai Cagub Bali 2018, sesuai instruksi induk partai.
Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, juga tidak menampik jika Wa yan Koster akan disepakati sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018 melalui Raker cab, hari ini. Alasannya, rekomendasi dari DPP PDIP sudah mengarah ke Koster untuk diusung sebagai Calon Bali 1. “Aspirasi mengarah ke Pak Wayan Koster untuk Calon Gubernur Bali,” tandas IKG Sanjaya saat dikonfirmasi NusaBali di sela Pra Rakercab PDIP Tabanan, Minggu kemarin.
Gema KBS (Koster Bali Satu) juga bergaung dalam Rakercab PDIP Badung, Mi ng gu kemarin. Ketua DPC PDIP Badung, Nyoman Giri Prasta, menyatakan aspira si mendukung KBS ini merupakan aspirasi dari kader Banteng Moncong Putih di Gumi Keris. “KBS Ini adalah aspirasi kader. Kami ingin Pak Koster sebagai Gu ber nur Bali,” tegas Giri Prasta seusai acara pembukaan Rakercab PDIP Badung kemarin.
Apakah aspirasi dukung KBS ini hasil Rakercab PDIP Badung? “Yang jelas, aspi ra si KBS di luar pembahasan Rakercab. Tapi, para kader ingin Pak Koster maju untuk Bali 1. Untuk urusan wakilnya, kita serahkan ke DPP PDIP,” jelas Giri Pras ta yang juga Bupati Badung 2016-2021.
Sementara, terkait Pilgub Bali 2018, sejauh ini ada dua nakhoda partai politik yang diprediksi bakal bertarung head to head, yakni Wayan Koster (PDIP) dan Ketut Su dikerta (Golkar). Jika Koster diusung PDIP, Sudikerta diwacanakan akan diu sung Koalisi Bali Mandara yang dimotori Golkar-Demokrat.
Berdasarkan hasil Pileg 2014, hanya dua parpol yang berhak mengusung paket ca lon secara mandiri alias tanpa berkoalisi di Pilgub Bali 2018. Pertama, PDIP yang mendominasi 24 dari total 55 kursi DPRD Bali 2014-2019 (kuasai 43,64 persen su ara parlemen). Kedua, Golkar yang punya 11 kursi DPRD Bali (kuasai 20,00 per sen su ara parlemen).
Sedangkan Demokrat hanya memiliki 8 kursi DPRD Bali (kuasai 14,54 persen su ara parlemen), sementara Gerindra punya 7 kursi DPRD Bali (kuasai 12,72 persen suara parlemen). Sebaliknya, 4 parpol parlemen lainnya hanya memiliki total 5 ku r si DPRD Bali (kuasai 9,10 persen suara parlemen).
Keempat parpol yang tergabung dalam Fraksi Panca Bayu DPRD Bali tersebut ma sing-masing NasDem (punya 2 kursi DPRD Bali atau kuasai 3,64 persen suara par lemen), Hanura (mempunyai 1 kursi DPRD Bali atau kuasai 1,82 persen suara par le men), PAN (punya 1 kursi DPRD Bali atau kuasai 1,82 persen suara parle men), dan PKPI (punya 1 kursi DPRD Bali atau kuasai 1,82 persen suara parle men). 7 nat,k21,asa
DENPASAR, NusaBali
PDIP tidak mau kecele lagi dalam Pilgub Bali 2018 mendatang. PDIP pun pastikan akan usung kader sendiri di Pilgub Bali 2018. Kader yang kemungki n an besar akan diusung sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali di Pilgub 2018 mengarah ke Ketua DPD PDIP Bali, Dr Ir Wayan Koster. Bahkan, aspirasi dukung KBS (Ko s ter Bali Satu) sudah menggema di Rakercab PDIP sejumlah daerah.
Kepastian akan usung kader sendiri ke Pilgub Bali 2018 tersebut disampaikan lang sung Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) DPC PDIP Denpasar di Jalan Tukad Bilok Gang Banteng Denpasar Selatan, Mi ng gu (10/7) malam. Koster menegaskan tidak ada lagi istilah non kader untuk Pilgub Ba li 2018. “Yang jelas, kita akan usung kader sendiri sebagai Calon Gubernur di Pilgub Bali 2018 mendatang. Tidak ada istilah lain, nggak ada itu,” ujar Koster dalam pidato politiknya di hadapan sekitar 500 kader dari unsur Ran ting PDIP, Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP, Pengurus DPC PDIP, dan anggota Fraksi PDIP DPRD Den pasar dalam Rakercab semalam.
Menurut Koster, Pilgub Bali 2018 nanti sudah terpetakan dengan baik oleh DPD PDIP Bali. Dari hitung-hitungan sementara, kata Koster, kekuatan PDIP untuk me menangkan Pilgub Bali 2018 terbuka lebar. Koster pun meminta kader-kader di ja jaran DPC PDIP untuk merebut kelompok-kelompok dan kantong suara sejak se karang. “Dengan pendekatan-pendekatan sosial, kita mulai kerja untuk menyukseskan ka der partai. Nggak ada istilah non kader di Pilgub Bali 2018 nanti,” tegas Koster yang semalam hadir dalam Rakercab PDIP Denpasar dengan didampingi Sekretaris DPD PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Koster mengingatkan, untuk mencapai kemenangan Pilgub Bali 2018, seluruh ja jaran DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Bali harus kerja keras mulai sekarang. PDIP harus merebut dua kabupaten lagi yang kepala daerahnya berasal dari partai lain, Klu ngkung dan Karangasem, supaya bisa merah. Untuk Klungkung, harus direbut PDIP dalam Pilkada Klungkung 2018 nanti. Sedangkan untuk Karangasem, harus menunggu sampai Pilkada Karangasem 2020 mendatang.
“Kita sekarang baru memimpin di 7 Kabupaten/Kota di Bali. Kita kurang di dua kabupaten lagi, yakni Karangasem dan Klungkung,” ujar politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga anggota Komisi X DPR RI (membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwi sata) ini.
Karena itu, kader PDIP diingatkan Koster harus kompak. Karena hanya dengan ke kompakanlah PDIP bisa memenangkan persaingan di event politik. Dalam menjaga kekompakan, ada hal-hal penting yang harus diutamakan, sementara hal-hal tidak penting yang urusan pribadi mesti dikesampingkan.”Kalau ada kader tidak senang dengan temannya, malah buat gara- gara, laporkan teman ke penegak hukum. Jang an begitulah, nanti kena hukum karma juga,” tandas Koster.
Terkait soliditas ini, Koster mencontohkan kasus Pilkada Badung 2015 di mana ada ka der PDIP yang membelot dari kebijakan partai. “Di Badung itu ada yang menco ba keluar dari kebijakan partai. Kita ajak bicara dari hati ke hati, tapi tetap saja me mbelot. Ya, partai ambil sanksi tegas. Makanya, kepentingan partai harus diutama kan,” tegas mantan Ketua Tim Kampanye Jokowi-JK Provinsi Bali dalam Pilpres 2014 ini.
Pada hari yang sama, Minggu kemarin, juga digelar Rakercab PDIP Badung. Da lam Rakercab PDIP tersebut dibahas berbagai program partai, sesuai dengan selu ruh kebijakan dan ketetapan Kongres IV PDIP, Rakernas I PDIP, dan Rakerda PD IP Bali.
Yang paling utama dibahas mendalam dalam Rakercab PDIP kemarin adalah Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB). Selain itu, kegiatan Raker cab juga menjabarkan seluruh kebijakan partai yang ditugaskan melalui tiga pilar yakni eksekutif, legislatif, dan struktur partai. Bukan hanya itu, Rakercab PDIP ju ga membahas dan mengevaluasi kebijakan pemerintah daerah di level Kabupa ten /Kota.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster semakin santer diwacanakan akan diusung sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018 mendatang. Salah satu indikasi nya, ‘Koster Bali Satu (KBS)’ menggema jelang Rakercab PDIP Tabanan di Sekre tariat DPC PDIP Tabanan, Jalan Yeh Gangga Desa Gubuh, Kecamatan Tabanan, Senin (11/7) ini. Wayan Koster akan didukung secara resmi sebagai Cagub Bali 2018, sesuai instruksi induk partai.
Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, juga tidak menampik jika Wa yan Koster akan disepakati sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018 melalui Raker cab, hari ini. Alasannya, rekomendasi dari DPP PDIP sudah mengarah ke Koster untuk diusung sebagai Calon Bali 1. “Aspirasi mengarah ke Pak Wayan Koster untuk Calon Gubernur Bali,” tandas IKG Sanjaya saat dikonfirmasi NusaBali di sela Pra Rakercab PDIP Tabanan, Minggu kemarin.
Gema KBS (Koster Bali Satu) juga bergaung dalam Rakercab PDIP Badung, Mi ng gu kemarin. Ketua DPC PDIP Badung, Nyoman Giri Prasta, menyatakan aspira si mendukung KBS ini merupakan aspirasi dari kader Banteng Moncong Putih di Gumi Keris. “KBS Ini adalah aspirasi kader. Kami ingin Pak Koster sebagai Gu ber nur Bali,” tegas Giri Prasta seusai acara pembukaan Rakercab PDIP Badung kemarin.
Apakah aspirasi dukung KBS ini hasil Rakercab PDIP Badung? “Yang jelas, aspi ra si KBS di luar pembahasan Rakercab. Tapi, para kader ingin Pak Koster maju untuk Bali 1. Untuk urusan wakilnya, kita serahkan ke DPP PDIP,” jelas Giri Pras ta yang juga Bupati Badung 2016-2021.
Sementara, terkait Pilgub Bali 2018, sejauh ini ada dua nakhoda partai politik yang diprediksi bakal bertarung head to head, yakni Wayan Koster (PDIP) dan Ketut Su dikerta (Golkar). Jika Koster diusung PDIP, Sudikerta diwacanakan akan diu sung Koalisi Bali Mandara yang dimotori Golkar-Demokrat.
Berdasarkan hasil Pileg 2014, hanya dua parpol yang berhak mengusung paket ca lon secara mandiri alias tanpa berkoalisi di Pilgub Bali 2018. Pertama, PDIP yang mendominasi 24 dari total 55 kursi DPRD Bali 2014-2019 (kuasai 43,64 persen su ara parlemen). Kedua, Golkar yang punya 11 kursi DPRD Bali (kuasai 20,00 per sen su ara parlemen).
Sedangkan Demokrat hanya memiliki 8 kursi DPRD Bali (kuasai 14,54 persen su ara parlemen), sementara Gerindra punya 7 kursi DPRD Bali (kuasai 12,72 persen suara parlemen). Sebaliknya, 4 parpol parlemen lainnya hanya memiliki total 5 ku r si DPRD Bali (kuasai 9,10 persen suara parlemen).
Keempat parpol yang tergabung dalam Fraksi Panca Bayu DPRD Bali tersebut ma sing-masing NasDem (punya 2 kursi DPRD Bali atau kuasai 3,64 persen suara par lemen), Hanura (mempunyai 1 kursi DPRD Bali atau kuasai 1,82 persen suara par le men), PAN (punya 1 kursi DPRD Bali atau kuasai 1,82 persen suara parle men), dan PKPI (punya 1 kursi DPRD Bali atau kuasai 1,82 persen suara parle men). 7 nat,k21,asa
Komentar