Rumahnya Dirampok, Ibu dan Anak Lompat dari Lantai II
Kawanan rampok berjumlah 5 orang bobol dua rumah berbeda di Kota Denpasar, Jumat (4/10) siang.
DENPASAR, NusaBali
Salah satunya, rumah dua lantai di Jalan Drupadi IV Denpasar Timur. Akibat aksi perampokan ini, ibu dan anak yang notabene pemilik rumah tersebut nekat melompat dari Lantai II, hingga patah tulang dan dilarikan ke RSUP Sanglah.
Informasi di lapangan, aksi perampokan pertama terjadi di sebuah rumah kawasan Jalan Badak III Nomor 6A Denpasar Timur, Jumat siang. Saat dibobol kawanan rampok bermobil berjumlah 5 orang, rumah milik keluarga Velin ini sedang dalam keadaan kosong. Sebab, Velin dan suaminya saat itu berada di kawasan wisata Kuta, Badung. Dari rumah milik perempuan asal Manado, Sulawesi Utara ini, kawanan rampok merampat sejumlah perhiasan dan laptop.
Tak lama berselang, terjadi lagi aksi perampokan di sebuah rumah dua lantai di Jalan Drupadi IV Denpasar Timur, Jumat sore pukul 15.00 Wita. Kawanan rampok yang diduga satu jaringan dengan perampok di Jalan Badak Denpasar, sempat mengancam penghuni rumah. Ketakutan, penghuni rumah pun nekat melompat dari Lantai II.
Seorang ibu yang ditemui NusaBali di lokasi TKP tadi malam, mengatakan ada dua penghuni rumah tersebut yang ditemukan terkapar di bawah tembok sebe-lah barat setinggi 2 meter. Dua orang yang masing-masing perempuan dan laki-laki itu diduga sengaja melompat dari Lantai II rumahnya saat terjadi perampokan, hingga mereka terluka.
"Ada yang bilang keduanya lompat dari Lantai II rumahnya. Yang perempuan adalah ibunya, sementara yang lelaki anaknya. Keduanya terlalu dan terlihat ketakutan, serta enggan bicara. Mereka sudah dibawa ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan perawatan," tutur ibu muda yang bekerja di kantor pos ini.
Sedangkan saksi mata lainnya, Bayu, mengatakan ada HP dan senjata samurai yang ditinggalkan kawanan perampok di rumah tersebut. Pelaku diperkirakan 4-5 orang, beraksi menggunakan mobil warna putih. Saksi Bayu pun langsung berteriak maling, setelah pelaku kabur dari TKP. "Saya tidak tahu apa yang diambil oleh kawan perampok itu," cerita Bayu.
Sementara, ibu dan anak korban perampokan di rumah Jalan Drupadi IV Denpasar Timur diketahui bernama Valentina Erma dan Ifan Prasetya. Ketika melihat perampok membobol pintu rumah, mereka sempat lari ke Lantai II. Namun, karena panik dan takut lantaran perampok membawa senjata tajam, ibu dan anak lelakinya ini langsung melompat dari Lantai II.
Akibatnya, Valentina Erma yang merupakan pemilik rumah mengalami patah kaki kanan dan dagunya. Sedangkan putranya, Ifan Prasetya, mengalami patah kaki kanan dan luka-luka di bagian wajahnya. "Kami panik, mama lompat ke bawah dari Lantai II, saya loncat ke pohon. Tapi, pohonnya nggak kuat, sehingga saya jatuh juga," cerita Ifan Prastya saat ditemui Tribun Bali di IGD RSUP Sanglah, Jumat kemarin.
Sementara itu, peristiwa perampokan dua rumah berbeda ini telah diatensi Polresta Denpasar. Kolresta Denpasar, Kombes Ruddi Setiawan, juga langsung terjun ke TKP dua perampokan tersebut, Jumat kemarin, dengan didampingi Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Wayan Artawan. Hanya saja, Kombes Ruddi enggan memberikan keterangan pers.
Sedangkan Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur, Iptu Hafidz, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dua aksi perapokan di siang bolong ini. Iptu Hafidz menduga kawanan pelaku kriminal dua dua lokasi berbeda ini masih satu jaringan.
“Mereka diduga satu jaringan. Itu kalau dilihat dari cara yang mereka lakukan dalam dalam beraksi, sama-sama menggunakan mobil. Dan, mobil yang digunakan pun sama. Ciri-ciri pelaku berdasarkan rekaman CCTV juga sama antara perampokan di Jalan Drupadi IV Denpasar dan Jalan Badak Denpasar,” ungkap Iptu Hafidz.
Di sisi lain, pemilik rumah di Jalan Badak Denpasar yang dibobol perampok, Velin, mengakui saat kejadian, dia bersama suaminya sedang berada di kawasan Kuta, Badung. Saat tiba di rumah kemarin siang pukul 14.00 Wita, Velin melihat gerbang rumahnya sedikit terbuka. Padahal, saat ditinggal keluar pagi harinya, intu gerbang telah ditutup rapat, namun tidak digembok.
Begitulah, usai memarkir mobil di depan gerbang, Velin masuk ke dalam rumah. Ternyata, pintu dalam keadaan terbuka dan terdapat bekas congkelan. Saat masuk ke dalam, ternyata seisi kamar berantakan. Sejumlah perhiasan dan sebuah laptop hilang. "Ya, anggap saja buang sial. Selama 5 tahun ngontrak di sini, baru sekarang alami kejadian seperti ini,” cerita Velin.
Kejadian itu langsung dilaporkan ke polisi. Dari pemeriksaan rekaman kamera CCTV, terlihat dua pelaku turun dari mobil warna putih. Mereka sempat nengok kiri kanan, lalu masuk ke dalam rumah. Sekitar 10 menit kemudian, kedua pelaku keluar membawa sejumlah barang berharga. Mereka langsung masuk ke mobil putih yang di dalamnya juga berisi orang. *pol
Informasi di lapangan, aksi perampokan pertama terjadi di sebuah rumah kawasan Jalan Badak III Nomor 6A Denpasar Timur, Jumat siang. Saat dibobol kawanan rampok bermobil berjumlah 5 orang, rumah milik keluarga Velin ini sedang dalam keadaan kosong. Sebab, Velin dan suaminya saat itu berada di kawasan wisata Kuta, Badung. Dari rumah milik perempuan asal Manado, Sulawesi Utara ini, kawanan rampok merampat sejumlah perhiasan dan laptop.
Tak lama berselang, terjadi lagi aksi perampokan di sebuah rumah dua lantai di Jalan Drupadi IV Denpasar Timur, Jumat sore pukul 15.00 Wita. Kawanan rampok yang diduga satu jaringan dengan perampok di Jalan Badak Denpasar, sempat mengancam penghuni rumah. Ketakutan, penghuni rumah pun nekat melompat dari Lantai II.
Seorang ibu yang ditemui NusaBali di lokasi TKP tadi malam, mengatakan ada dua penghuni rumah tersebut yang ditemukan terkapar di bawah tembok sebe-lah barat setinggi 2 meter. Dua orang yang masing-masing perempuan dan laki-laki itu diduga sengaja melompat dari Lantai II rumahnya saat terjadi perampokan, hingga mereka terluka.
"Ada yang bilang keduanya lompat dari Lantai II rumahnya. Yang perempuan adalah ibunya, sementara yang lelaki anaknya. Keduanya terlalu dan terlihat ketakutan, serta enggan bicara. Mereka sudah dibawa ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan perawatan," tutur ibu muda yang bekerja di kantor pos ini.
Sedangkan saksi mata lainnya, Bayu, mengatakan ada HP dan senjata samurai yang ditinggalkan kawanan perampok di rumah tersebut. Pelaku diperkirakan 4-5 orang, beraksi menggunakan mobil warna putih. Saksi Bayu pun langsung berteriak maling, setelah pelaku kabur dari TKP. "Saya tidak tahu apa yang diambil oleh kawan perampok itu," cerita Bayu.
Sementara, ibu dan anak korban perampokan di rumah Jalan Drupadi IV Denpasar Timur diketahui bernama Valentina Erma dan Ifan Prasetya. Ketika melihat perampok membobol pintu rumah, mereka sempat lari ke Lantai II. Namun, karena panik dan takut lantaran perampok membawa senjata tajam, ibu dan anak lelakinya ini langsung melompat dari Lantai II.
Akibatnya, Valentina Erma yang merupakan pemilik rumah mengalami patah kaki kanan dan dagunya. Sedangkan putranya, Ifan Prasetya, mengalami patah kaki kanan dan luka-luka di bagian wajahnya. "Kami panik, mama lompat ke bawah dari Lantai II, saya loncat ke pohon. Tapi, pohonnya nggak kuat, sehingga saya jatuh juga," cerita Ifan Prastya saat ditemui Tribun Bali di IGD RSUP Sanglah, Jumat kemarin.
Sementara itu, peristiwa perampokan dua rumah berbeda ini telah diatensi Polresta Denpasar. Kolresta Denpasar, Kombes Ruddi Setiawan, juga langsung terjun ke TKP dua perampokan tersebut, Jumat kemarin, dengan didampingi Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Wayan Artawan. Hanya saja, Kombes Ruddi enggan memberikan keterangan pers.
Sedangkan Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur, Iptu Hafidz, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dua aksi perapokan di siang bolong ini. Iptu Hafidz menduga kawanan pelaku kriminal dua dua lokasi berbeda ini masih satu jaringan.
“Mereka diduga satu jaringan. Itu kalau dilihat dari cara yang mereka lakukan dalam dalam beraksi, sama-sama menggunakan mobil. Dan, mobil yang digunakan pun sama. Ciri-ciri pelaku berdasarkan rekaman CCTV juga sama antara perampokan di Jalan Drupadi IV Denpasar dan Jalan Badak Denpasar,” ungkap Iptu Hafidz.
Di sisi lain, pemilik rumah di Jalan Badak Denpasar yang dibobol perampok, Velin, mengakui saat kejadian, dia bersama suaminya sedang berada di kawasan Kuta, Badung. Saat tiba di rumah kemarin siang pukul 14.00 Wita, Velin melihat gerbang rumahnya sedikit terbuka. Padahal, saat ditinggal keluar pagi harinya, intu gerbang telah ditutup rapat, namun tidak digembok.
Begitulah, usai memarkir mobil di depan gerbang, Velin masuk ke dalam rumah. Ternyata, pintu dalam keadaan terbuka dan terdapat bekas congkelan. Saat masuk ke dalam, ternyata seisi kamar berantakan. Sejumlah perhiasan dan sebuah laptop hilang. "Ya, anggap saja buang sial. Selama 5 tahun ngontrak di sini, baru sekarang alami kejadian seperti ini,” cerita Velin.
Kejadian itu langsung dilaporkan ke polisi. Dari pemeriksaan rekaman kamera CCTV, terlihat dua pelaku turun dari mobil warna putih. Mereka sempat nengok kiri kanan, lalu masuk ke dalam rumah. Sekitar 10 menit kemudian, kedua pelaku keluar membawa sejumlah barang berharga. Mereka langsung masuk ke mobil putih yang di dalamnya juga berisi orang. *pol
1
Komentar