Cegah Kumuh, Eks Pasar Banyuasri Dibersihkan
Demi menjaga wajah kota, bangunan yang ditinggalkan pedagang eks Pasar Banyuasri dirapikan.
SINGARAJA, NusaBali
Bangunan Pasar Banyuasri, di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, kini terkesan kumuh. Material bekas bongkaran ruko (rumah toko) berserakan, pasca seluruh pedagang direlokasi ke tempat lain. Selain bekas bongkaran ruko, sampah sisa pedagang juga bertebaran di dalam pasar.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, menggerakkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Buleleng, guna membersihkan sampah bertebaran di areal bangunan Pasar Banyuasri, Jumat (4/10/2019). Aksi bersih-bersih itu pun dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra.
Kepala Dinas Dagperin Buleleng, Ketut Suparto di sela kegiatan menjelaskan, pemindahan seluruh pedagang di Pasar Bayuasri telah dimulai sejak 15 Agustus 2019 lalu. Para pedagang dipindah ke areal Terminal Banyuasri dan sekitarnya yang masih berada di dekat bangunan Pasar Banyuasri. Diakui setelah pemindahan, para pedagang membongkar kios maupun barang-barang seperti trali besi di masing-masing ruko. Akibat sisa bongkaran itu, lingkungan di bangunan pasar terlihat agar kumuh. “Kami dari Disdagperin berkoordinasi dengan DLH melaksanakan bersih-bersih di sekitar lingkungan bangunan pasar,” jelasnya.
Di tempat sama, Kepala DLH Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, mengungkapkan kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas antar SKPD di Kabupaten Buleleng untuk mendukung program pemerintah dalam upaya pembangunan. Ke depan, setelah revitalisasi pasar selesai, para pedagang yang menempati tempat baru serta pengelola pasar nantinya diharapkan untuk dapat menyediakan tempat penampungan sampah sementara serta memilah sampah antara sampah basah dan kering. Sampah basah dapat dimanfaatkan untuk kompos, dan sampah kering juga dipilah dan dikumpulkan lalu dikerjasamakan dengan bank sampah sehingga mempunyai nilai ekonomi. “Penanganan masalah sampah di pasar adalah tanggung jawab pengelola pasar, kami dari DLH hanya membantu mengangkut sampah residu untuk dibawa ke TPA Bengkala,” katanya.
Sementara, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Buleleng, I Putu Adiptha Ekaputra memperkirakan, pengumuman pemenang lelang atas proyek bangunan Pasar Banyuasri pada tanggal 13 November 2019. Setelah penetapan dilanjutkan dengan penandatangan kontrak kerja hingga langsung pengerjaan.
Dikatakan pula, dari delapan calon penyedia, ada empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan empat perusahaan swasta nasional yang lolos tahap kualifikasi. Delapan calon penyedia tersebut akan bersaing menjadi yang terbaik sesuai kriteria teknis dan aspek harga. Sehingga yang paling bagus akan dinilai sesuai waktu yang ada di lapangan. Hal ini dilakukan mengingat paket pekerjaan ini berat. “Penyedia akan bekerja dua shift siang dan malam untuk mengejar waktu yang telah ditentukan sampai dengan akhir tahun 2020 sebanyak 400 hari,” terangnya.
Mengenai pagu anggaran paket ini, Adiptha menambahkan DPUPR telah menghitung bahwa besaran yang dipasang adalah kurang lebih Rp 180 Milyar. Namun, setelah dilakukan evaluasi dan penyesuaian Harga Perkiraan Sendiri (HPS) nilainya terkoreksi menjadi Rp 179.283.000,-. Besaran ini yang akan menjadi pagu anggaran untuk paket pengerjaan revitalisasi Pasar Banyuasri. *k19
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, menggerakkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Buleleng, guna membersihkan sampah bertebaran di areal bangunan Pasar Banyuasri, Jumat (4/10/2019). Aksi bersih-bersih itu pun dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra.
Kepala Dinas Dagperin Buleleng, Ketut Suparto di sela kegiatan menjelaskan, pemindahan seluruh pedagang di Pasar Bayuasri telah dimulai sejak 15 Agustus 2019 lalu. Para pedagang dipindah ke areal Terminal Banyuasri dan sekitarnya yang masih berada di dekat bangunan Pasar Banyuasri. Diakui setelah pemindahan, para pedagang membongkar kios maupun barang-barang seperti trali besi di masing-masing ruko. Akibat sisa bongkaran itu, lingkungan di bangunan pasar terlihat agar kumuh. “Kami dari Disdagperin berkoordinasi dengan DLH melaksanakan bersih-bersih di sekitar lingkungan bangunan pasar,” jelasnya.
Di tempat sama, Kepala DLH Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, mengungkapkan kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas antar SKPD di Kabupaten Buleleng untuk mendukung program pemerintah dalam upaya pembangunan. Ke depan, setelah revitalisasi pasar selesai, para pedagang yang menempati tempat baru serta pengelola pasar nantinya diharapkan untuk dapat menyediakan tempat penampungan sampah sementara serta memilah sampah antara sampah basah dan kering. Sampah basah dapat dimanfaatkan untuk kompos, dan sampah kering juga dipilah dan dikumpulkan lalu dikerjasamakan dengan bank sampah sehingga mempunyai nilai ekonomi. “Penanganan masalah sampah di pasar adalah tanggung jawab pengelola pasar, kami dari DLH hanya membantu mengangkut sampah residu untuk dibawa ke TPA Bengkala,” katanya.
Sementara, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Buleleng, I Putu Adiptha Ekaputra memperkirakan, pengumuman pemenang lelang atas proyek bangunan Pasar Banyuasri pada tanggal 13 November 2019. Setelah penetapan dilanjutkan dengan penandatangan kontrak kerja hingga langsung pengerjaan.
Dikatakan pula, dari delapan calon penyedia, ada empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan empat perusahaan swasta nasional yang lolos tahap kualifikasi. Delapan calon penyedia tersebut akan bersaing menjadi yang terbaik sesuai kriteria teknis dan aspek harga. Sehingga yang paling bagus akan dinilai sesuai waktu yang ada di lapangan. Hal ini dilakukan mengingat paket pekerjaan ini berat. “Penyedia akan bekerja dua shift siang dan malam untuk mengejar waktu yang telah ditentukan sampai dengan akhir tahun 2020 sebanyak 400 hari,” terangnya.
Mengenai pagu anggaran paket ini, Adiptha menambahkan DPUPR telah menghitung bahwa besaran yang dipasang adalah kurang lebih Rp 180 Milyar. Namun, setelah dilakukan evaluasi dan penyesuaian Harga Perkiraan Sendiri (HPS) nilainya terkoreksi menjadi Rp 179.283.000,-. Besaran ini yang akan menjadi pagu anggaran untuk paket pengerjaan revitalisasi Pasar Banyuasri. *k19
Komentar