Marquez Menatap Gelar Juara
Rider Spanyol itu unggul 98 poin atas Andrea Dovizioso di posisi kedua. Dengan tinggal lima balapan lagi, termasuk di MotoGP Thailand, Marquez kian dekat dengan gelar juara dunia MotoGP keenamnya.
BANGKOK, NusaBali
Marc Marquez hanya butuh satu kemenangan untuk menjuarai MotoGP 2019. Marquez memiliki peluang sangat besar. Betapa tidak, usai kecelakaan hebat pada latihan bebas pertama, Jumat (4/10), The Baby Alien selamat dan tetap bugar untuk melanjutkan balapan. Hal itu mengingatkan, pemenang selalu dinaungi keberuntungan.
Usai kemenangan di Aragon dua pekan lalu, Marquez unggul 98 poin atas Andrea Dovizioso di posisi kedua. Dengan tinggal lima balapan lagi, termasuk di MotoGP Thailand, Marquez kian dekat dengan gelar juara dunia MotoGP keenamnya.
Pada balapan di Buriram International Circuit, Minggu (6/10) siang WITA, Marquez punya bekal bagus. Pasalnya, pebalap asal Spanyol . juga juara pada musim lalu. Meski gagal memimpin kualifikasi tahun ini, Marquez diprediksi tetap melaju tak tertandingi.
Hasil kualifikasi menempatkan Fabio Quartararo dan Maverick Vinales di dua barisan terdepan, sedangkan Marquez di posisi ketiga. Situasi ini, Marquez harus waspada penuh. Namun kecelakaan pada FP1 diyakini akan membuat Marquez makin berhati-hati. Marquez pun mengakui insiden itu akibat kesalahannya sendiri.
Motor Marquez terpelanting sehingga bagian belakangnya rusak parah, sedangkan dirinya meluncur ke gravel. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit sebelum dinyatakan fit untuk meneruskan balapan. Marquez lega karena tidak mengalami patah tulang, meski merasakan sakit.
"Hal pertama yang kulakukan setelah dari rumah sakit memeriksa mengapa aku jatuh, dan kemudian tentu saja aku melaju jauh lebih lamat daripada putaran biasa, karena aku kan mau keluar dari boks," kata Marquez, dikutip Crash.
Menurutnya, ketika itu dirinya memakai ban-ban baru, tentu mungkin lintasannya tidak cukup bersih. Hal itu dinilai wajar. Tapi perbedaan utamanya adalah biasanya di tikungan itu, dirinya tidak sepenuhnya menutup gas.
“Kami cuma sedikit menutup gas, tapi tidak ditutup. Dan di putaran itu, aku menutup gas. Ketika menutup gas, mesin pengereman bekerja dan setelahnya adalah roda belakangku terkunci,"kata Marquez.
Menurut Marquez, hal itu bukan masalah mekanik, tapi lebih pada kesalahandirinya sendiri. Pasalnya, dia mengaku melaju dengan lambat dan mengira lebih dari perubahan gaya membalap. *
Usai kemenangan di Aragon dua pekan lalu, Marquez unggul 98 poin atas Andrea Dovizioso di posisi kedua. Dengan tinggal lima balapan lagi, termasuk di MotoGP Thailand, Marquez kian dekat dengan gelar juara dunia MotoGP keenamnya.
Pada balapan di Buriram International Circuit, Minggu (6/10) siang WITA, Marquez punya bekal bagus. Pasalnya, pebalap asal Spanyol . juga juara pada musim lalu. Meski gagal memimpin kualifikasi tahun ini, Marquez diprediksi tetap melaju tak tertandingi.
Hasil kualifikasi menempatkan Fabio Quartararo dan Maverick Vinales di dua barisan terdepan, sedangkan Marquez di posisi ketiga. Situasi ini, Marquez harus waspada penuh. Namun kecelakaan pada FP1 diyakini akan membuat Marquez makin berhati-hati. Marquez pun mengakui insiden itu akibat kesalahannya sendiri.
Motor Marquez terpelanting sehingga bagian belakangnya rusak parah, sedangkan dirinya meluncur ke gravel. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit sebelum dinyatakan fit untuk meneruskan balapan. Marquez lega karena tidak mengalami patah tulang, meski merasakan sakit.
"Hal pertama yang kulakukan setelah dari rumah sakit memeriksa mengapa aku jatuh, dan kemudian tentu saja aku melaju jauh lebih lamat daripada putaran biasa, karena aku kan mau keluar dari boks," kata Marquez, dikutip Crash.
Menurutnya, ketika itu dirinya memakai ban-ban baru, tentu mungkin lintasannya tidak cukup bersih. Hal itu dinilai wajar. Tapi perbedaan utamanya adalah biasanya di tikungan itu, dirinya tidak sepenuhnya menutup gas.
“Kami cuma sedikit menutup gas, tapi tidak ditutup. Dan di putaran itu, aku menutup gas. Ketika menutup gas, mesin pengereman bekerja dan setelahnya adalah roda belakangku terkunci,"kata Marquez.
Menurut Marquez, hal itu bukan masalah mekanik, tapi lebih pada kesalahandirinya sendiri. Pasalnya, dia mengaku melaju dengan lambat dan mengira lebih dari perubahan gaya membalap. *
Komentar