Adik Bupati Bangli Merapat ke Demer
Bicara Pilkada 2020, Datang ke Rumah Duka Berbalut Majenukan
Made Subrata Siap maju tarung ke Pilkada Bangli 2020 naik kendaraan Golkar, berpaket dengan Sekda Ida Bagus Giri Putra
DENPASAR, NusaBali
Pasca mundur dari pencalonan ke Pilkada Bangli 2020 di internal PDIP, adik Bupati Bangli I Made Gianyar, yakni I Made Subrata, mulai bermanuver. Kepala Desa (Perbekel) Bunutin, Kecamatan Kintamani, Bangli temui Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, Sabtu (5/10) malam, seraya menyatakan akan maju tarung ke Pilkada Bangli 2020 lewat Partai Beringin.
Made Subrata temui Demer dengan berbalut majenukan (melayat) ke rumah duka Ida Ayu Onik Mindawati, istri dari Plt Ketua DPD I Golkar Bali yang meninggal dunia, di Jalan Tunjung I Nomor 11 Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Sabtu malam pukul 20.00 Wita. Made Subrata malam itu majenukan ke rumah duka bersama beberapa kolega dan pendukungnya.
Made Subrata datang ke rumah duka hanya berselang 2 jam setelah terjadi peristiwa penjajakan rekonsiliasi antara Demer vs mantan Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan yang dimediasi oleh I Ketut Mardjana, pengusaha jasa pariwisata asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli. Pertemuan rekonsiliasi pasca pencopotan Gunawan dari kursi Ketua DPD II Golkar Bangli oleh Demer itu berlangsung selama 40 menit, sejak pukul 17.00 Wita hingga 17.40 Wita.
Berselang 2 jam setelah Gunawan pergi, datanglah Made Subrata dan rombongan melayat ke kediaman Demer. Subrata berada di rumah duka selama hampir 3 jam, sejak pukul 20.00 Wita hingga 23.40 Wita. Bocoran yang diperoleh NusaBali, Subrata sedianya melayat sore hari, bersamaan dengan kedatangan Gunawan dan Ketut Mardjana. Namun, supaya tidak tabrakan dengan agenda pertemuan antara Demer vs Gunawan, maka rombongan Subrata baru hadir malam pukul 20.00 Wita. Ini menarik, karena Ketut Mardjana---yang mantan Dirut PT Pos Indonesia---juga berebut kendaraan Golkar untuk maju tarung ke Pilkada Bangli 2020.
Malam itu, Subrata diterima langsung oleh Demer, didampingi loyalisnya yang juga anggota Kooordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar, Dewa Made Widiyasa Nida. Antara Demer dan Subrata terjadi percakapan serius soal Pilkada Bangli 2020. Subrata menyatakan siap maju ke Pilkada Bangli 2020 lewat kendaraan Golkar. Padahal, kakaknya yakni Bupati Made Gianyar adalah Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Politik DPD PDIP Bali.
“Malam itu, Pak Subrata bicara soal Pilkada Bangli 2020. Pak Subrata intinya akan maju tarung ke Pilkada Bangli 2020 melalui Partai Golkar. Beliau juga sudah mendapatkan dukungan dari beberapa kepala desa (Perbekel) di Bangli,” ujar Dewa Nida saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (6/10).
Menurut Dewa Nida, peluang Subrata untuk maju tarung ke Pilkada 2020 semakin besar, karena yang akan digandeng adalah Ida Bagus Gede Giri Putra, Sekda Kabupaten Bangli yang notabene adik kandung mantan Bupati Bangli Ida Bagus Gede Agung Ladip---asal Geriya Kaja Kauh, Brahmana Bukti, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli. “Pak Subrata mengatakan sudah komunikasi dengan Sekda Gus Giri Putra,” beber dewa Nida.
Sehari pasca pertemuan Subrata dan Demer, Minggu kemarin Dewa Nida langsung menindaklanjuti komunikasi dengan menghubungi Sekda Bangli, Gus Giri Putra. Buat sementara, Gus Giri Putra akan menempati posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup), sementara Subrata di posisi Calon Bupati (Cawabup). Namun, bisa juga sebaliknya, Gus Giri jadi Cabup, sedangkan Subrata posisi Cawsabup.
“Saya diminta Pak Demer untuk menindaklanjuti rencana Pak Subrata maju ke Pilkada Bangli 2020 lewat Golkar. Saya sudah lakukan komunikasi dengan kandidat calon wakilnya, Gus Giri Putra. Nanti hasilnya kita sampaikan kepada Pak Demer,” tegas politsi asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung yang juga mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung ini.
Ditanya soal kedatangan Subrata ini bagian dari manuver Golkar untuk menaikkan posisi tawar supaya banyak kandidat calon yang melamar untuk tarung Pilkada Bangli 2020, menurut Dewa Nida, tidak seperti itu. “Ah, tidak begitu. Golkar kan bisa mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Bangli 2020, tanpa harus koalisi dengan parpol lain. Wajar jika ada yang ingin menggunakan kendaraan Golkar sebagai tunggangan politik Pilkada,” kilah Dewa Nida yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Klungkung 2009-2014.
Sementara itu, Demer juga menyatakan hal senada dengan Dewa Nida. Menurut Demer, Golkar punya kekuatan 6 kursi dari total 30 kursi DPRD Bangli hasil Pileg 2019 atau kuasai 20,00 persen suara parlemen, sehingga bisa usung paket calon secara mandiri. “Golkar memenuhi syarat mengusung paket calon di Pilkada Bangli secara mandiri. Nanti kita juga akan jajaki koalisi dan komunikasi dengan partai lain,” ujar Demer saat dikonfirmasi terpisah, Minggu kemarin.
Demer menegaskan, saat ini beberapa kandidat sudah menyatakan ingin maju ke Pilkada Bangli 2020 naik kendaraan Golkar. Selain Made Subrata dan Gus Giri Putra, juga ada Ketut Mardjana.
“Nanti kita berproseslah dengan mekanisme partai. Semua punya peluang, nanti proses di partai akan menentukan. Ada alat ukurnya ketika menentukan kandidat yang akan diusung,” ujar politisi senior asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu Wilyah Bali DPP Golkar dan anggota DPR RI Dapil Bali empat kali periode ini.
Yang jelas, siapa pun nanti yang direkomendasi Golkar sebagai Cabup-Cawabup Bangli termasuk Gus Giri-Made Subrata, kemungkinan besar akan tarung head to head dengan jago PDIP di Pilkada Bangli 2020. PDIP sudah pasti akan usung Sang Nyoman Sedana Arta sebagai Cabup Bangli 2020. Sedana Arta adalah politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli yang kini Ketua DPC PDIP Bangli dan sekaligus Wakil Bupati Bangli dua kali periode (2010-2015, 2016-2021) mendampingi Made Gianyar---kakak dari Made Subrata.
Sedangkan tandem Sedana Arta di posisi Cawabup Bangli, kemungkinan I Wayan Diar, yang kini menjabat Ketua DPRD Bangli 2019-2024. Wayan Diar merupakan politisi asal Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, Bangli yang kini juga menjabat Sekretaris DPC PDIP Bangli.
Hasil rapat DPC PDIP Bangli sepekan lalu, Partai Banteng Moncong Putih sepakat ajukan nama Paket Sedana Arta-Wayan Diar. Itu sebabnya, Made Subrata mengundurkan diri dari pencalonan, Selasa (1/10) lalu. Sore itu, Subrata mendatangi langsung ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon DPC PDIP Bangli ke rumahnya di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli, pukul 17.30 Wita untuk menyampikan pengunduran dirinya.
Pendukung Subrata dari kalangan Perbekel menyatakan, dengan pengunduran diri tersebut, maka tidak ada lagi keraguan bagi PDIP untuk menentukan pendamping Sedana Arta di posisi Cawabup Bangli. "Jangan sampai kehadiran Made Subrata di PDIP, dalam istilah Bali, jadi nguug satakan (semuanya jadi berantakan, Red)," katanya.
Made Subrata sendiri sebelumnya resmi mendaftarkan pencalonannya ke Sekretariat DPC PDIP Bangli, Senin (16/9) lalu. Subrata yang melamar posisi Cawabup Bangli, mendaftar pada hari yang sama dengan Sedana Arta (ambil posisi Cabup) dan Wayan Diar (ambil posisi Cawabup). Subrata berharap jadi Cawabup Bangli pendamping Sdana Arta.
Saat mendaftarkan pencalonannya, juga ketika ambil formulis 5 hari sebelumnya, Rabu (11/9), Subrata diantar 11 Perbekel, selain juga tokoh masyarakat dari wilayah Kintamani. Kepala desa (Perbekel) yang mengiringi Subrata adalah Perbekel Belantih (Kecamatan Kintamani) I Nengah Wardana, Perbekel Batukaang (Kecamatan Kintamani) I Nyoman Yudana, Perbekel Selulung (Kecamatan Kintamani) I Putu Jaya Manala, Perbekel Catur (Kecamatan Kintamani) I Made Agus Antara, Perbekel Subaya (Kecamatan Kintamani) I Nyoman Diantara, Perbekel Abang Batu Dingding (Kecamatan Kintamani) I Made Diksa, Perbekel Trunyan (Kecamatan Kintamani) I Wayan Arjana, Perbekel Abang-songan (Kecamatan Kintamani) I Wayan Widana, Perbekel Kedisan (Kecamatan Kintamani) I Nyoman Gamayana, Perbekel Mengani (Kecamatan Mengani) I Ketut Armawan, dan Perbekel Landih (Kecamatan Bangli) I Ketut Sudana.
Selain para Perbekel dari wilayah Kecamatan Kintamani dan Kecamatan Bangli, ada pula sejumlah tokoh yang ikut mengantar Subrata. Termasuk di antaranya I Wayan Wirya, mantan Perbekel Serai, Ke-camatan Kintamani yang kini anggota Fraksi PDIP DPRD Bangli 2019-2024. *nat
Made Subrata temui Demer dengan berbalut majenukan (melayat) ke rumah duka Ida Ayu Onik Mindawati, istri dari Plt Ketua DPD I Golkar Bali yang meninggal dunia, di Jalan Tunjung I Nomor 11 Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Sabtu malam pukul 20.00 Wita. Made Subrata malam itu majenukan ke rumah duka bersama beberapa kolega dan pendukungnya.
Made Subrata datang ke rumah duka hanya berselang 2 jam setelah terjadi peristiwa penjajakan rekonsiliasi antara Demer vs mantan Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan yang dimediasi oleh I Ketut Mardjana, pengusaha jasa pariwisata asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli. Pertemuan rekonsiliasi pasca pencopotan Gunawan dari kursi Ketua DPD II Golkar Bangli oleh Demer itu berlangsung selama 40 menit, sejak pukul 17.00 Wita hingga 17.40 Wita.
Berselang 2 jam setelah Gunawan pergi, datanglah Made Subrata dan rombongan melayat ke kediaman Demer. Subrata berada di rumah duka selama hampir 3 jam, sejak pukul 20.00 Wita hingga 23.40 Wita. Bocoran yang diperoleh NusaBali, Subrata sedianya melayat sore hari, bersamaan dengan kedatangan Gunawan dan Ketut Mardjana. Namun, supaya tidak tabrakan dengan agenda pertemuan antara Demer vs Gunawan, maka rombongan Subrata baru hadir malam pukul 20.00 Wita. Ini menarik, karena Ketut Mardjana---yang mantan Dirut PT Pos Indonesia---juga berebut kendaraan Golkar untuk maju tarung ke Pilkada Bangli 2020.
Malam itu, Subrata diterima langsung oleh Demer, didampingi loyalisnya yang juga anggota Kooordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar, Dewa Made Widiyasa Nida. Antara Demer dan Subrata terjadi percakapan serius soal Pilkada Bangli 2020. Subrata menyatakan siap maju ke Pilkada Bangli 2020 lewat kendaraan Golkar. Padahal, kakaknya yakni Bupati Made Gianyar adalah Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Politik DPD PDIP Bali.
“Malam itu, Pak Subrata bicara soal Pilkada Bangli 2020. Pak Subrata intinya akan maju tarung ke Pilkada Bangli 2020 melalui Partai Golkar. Beliau juga sudah mendapatkan dukungan dari beberapa kepala desa (Perbekel) di Bangli,” ujar Dewa Nida saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (6/10).
Menurut Dewa Nida, peluang Subrata untuk maju tarung ke Pilkada 2020 semakin besar, karena yang akan digandeng adalah Ida Bagus Gede Giri Putra, Sekda Kabupaten Bangli yang notabene adik kandung mantan Bupati Bangli Ida Bagus Gede Agung Ladip---asal Geriya Kaja Kauh, Brahmana Bukti, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli. “Pak Subrata mengatakan sudah komunikasi dengan Sekda Gus Giri Putra,” beber dewa Nida.
Sehari pasca pertemuan Subrata dan Demer, Minggu kemarin Dewa Nida langsung menindaklanjuti komunikasi dengan menghubungi Sekda Bangli, Gus Giri Putra. Buat sementara, Gus Giri Putra akan menempati posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup), sementara Subrata di posisi Calon Bupati (Cawabup). Namun, bisa juga sebaliknya, Gus Giri jadi Cabup, sedangkan Subrata posisi Cawsabup.
“Saya diminta Pak Demer untuk menindaklanjuti rencana Pak Subrata maju ke Pilkada Bangli 2020 lewat Golkar. Saya sudah lakukan komunikasi dengan kandidat calon wakilnya, Gus Giri Putra. Nanti hasilnya kita sampaikan kepada Pak Demer,” tegas politsi asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung yang juga mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung ini.
Ditanya soal kedatangan Subrata ini bagian dari manuver Golkar untuk menaikkan posisi tawar supaya banyak kandidat calon yang melamar untuk tarung Pilkada Bangli 2020, menurut Dewa Nida, tidak seperti itu. “Ah, tidak begitu. Golkar kan bisa mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Bangli 2020, tanpa harus koalisi dengan parpol lain. Wajar jika ada yang ingin menggunakan kendaraan Golkar sebagai tunggangan politik Pilkada,” kilah Dewa Nida yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Klungkung 2009-2014.
Sementara itu, Demer juga menyatakan hal senada dengan Dewa Nida. Menurut Demer, Golkar punya kekuatan 6 kursi dari total 30 kursi DPRD Bangli hasil Pileg 2019 atau kuasai 20,00 persen suara parlemen, sehingga bisa usung paket calon secara mandiri. “Golkar memenuhi syarat mengusung paket calon di Pilkada Bangli secara mandiri. Nanti kita juga akan jajaki koalisi dan komunikasi dengan partai lain,” ujar Demer saat dikonfirmasi terpisah, Minggu kemarin.
Demer menegaskan, saat ini beberapa kandidat sudah menyatakan ingin maju ke Pilkada Bangli 2020 naik kendaraan Golkar. Selain Made Subrata dan Gus Giri Putra, juga ada Ketut Mardjana.
“Nanti kita berproseslah dengan mekanisme partai. Semua punya peluang, nanti proses di partai akan menentukan. Ada alat ukurnya ketika menentukan kandidat yang akan diusung,” ujar politisi senior asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu Wilyah Bali DPP Golkar dan anggota DPR RI Dapil Bali empat kali periode ini.
Yang jelas, siapa pun nanti yang direkomendasi Golkar sebagai Cabup-Cawabup Bangli termasuk Gus Giri-Made Subrata, kemungkinan besar akan tarung head to head dengan jago PDIP di Pilkada Bangli 2020. PDIP sudah pasti akan usung Sang Nyoman Sedana Arta sebagai Cabup Bangli 2020. Sedana Arta adalah politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli yang kini Ketua DPC PDIP Bangli dan sekaligus Wakil Bupati Bangli dua kali periode (2010-2015, 2016-2021) mendampingi Made Gianyar---kakak dari Made Subrata.
Sedangkan tandem Sedana Arta di posisi Cawabup Bangli, kemungkinan I Wayan Diar, yang kini menjabat Ketua DPRD Bangli 2019-2024. Wayan Diar merupakan politisi asal Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, Bangli yang kini juga menjabat Sekretaris DPC PDIP Bangli.
Hasil rapat DPC PDIP Bangli sepekan lalu, Partai Banteng Moncong Putih sepakat ajukan nama Paket Sedana Arta-Wayan Diar. Itu sebabnya, Made Subrata mengundurkan diri dari pencalonan, Selasa (1/10) lalu. Sore itu, Subrata mendatangi langsung ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon DPC PDIP Bangli ke rumahnya di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli, pukul 17.30 Wita untuk menyampikan pengunduran dirinya.
Pendukung Subrata dari kalangan Perbekel menyatakan, dengan pengunduran diri tersebut, maka tidak ada lagi keraguan bagi PDIP untuk menentukan pendamping Sedana Arta di posisi Cawabup Bangli. "Jangan sampai kehadiran Made Subrata di PDIP, dalam istilah Bali, jadi nguug satakan (semuanya jadi berantakan, Red)," katanya.
Made Subrata sendiri sebelumnya resmi mendaftarkan pencalonannya ke Sekretariat DPC PDIP Bangli, Senin (16/9) lalu. Subrata yang melamar posisi Cawabup Bangli, mendaftar pada hari yang sama dengan Sedana Arta (ambil posisi Cabup) dan Wayan Diar (ambil posisi Cawabup). Subrata berharap jadi Cawabup Bangli pendamping Sdana Arta.
Saat mendaftarkan pencalonannya, juga ketika ambil formulis 5 hari sebelumnya, Rabu (11/9), Subrata diantar 11 Perbekel, selain juga tokoh masyarakat dari wilayah Kintamani. Kepala desa (Perbekel) yang mengiringi Subrata adalah Perbekel Belantih (Kecamatan Kintamani) I Nengah Wardana, Perbekel Batukaang (Kecamatan Kintamani) I Nyoman Yudana, Perbekel Selulung (Kecamatan Kintamani) I Putu Jaya Manala, Perbekel Catur (Kecamatan Kintamani) I Made Agus Antara, Perbekel Subaya (Kecamatan Kintamani) I Nyoman Diantara, Perbekel Abang Batu Dingding (Kecamatan Kintamani) I Made Diksa, Perbekel Trunyan (Kecamatan Kintamani) I Wayan Arjana, Perbekel Abang-songan (Kecamatan Kintamani) I Wayan Widana, Perbekel Kedisan (Kecamatan Kintamani) I Nyoman Gamayana, Perbekel Mengani (Kecamatan Mengani) I Ketut Armawan, dan Perbekel Landih (Kecamatan Bangli) I Ketut Sudana.
Selain para Perbekel dari wilayah Kecamatan Kintamani dan Kecamatan Bangli, ada pula sejumlah tokoh yang ikut mengantar Subrata. Termasuk di antaranya I Wayan Wirya, mantan Perbekel Serai, Ke-camatan Kintamani yang kini anggota Fraksi PDIP DPRD Bangli 2019-2024. *nat
1
Komentar