Warga Pertanyakan Kelanjutan Bantuan Pamsimas di Pendem
Warga di Kelurahan Pendem, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, mempertanyakan kelanjutan bantuan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), yang pipanya sudah direalisasikan tahun 2017 lalu, namun belum rampung dipasang hingga jelang akhir 2019 ini.
NEGARA, NusaBali
Padahal realisasi Pamsimas itu sangat diharapkan, terutama oleh warga di Lingkungan Pancardawa dan Lingkungan Dewasana yang kesulitan mendapat air bersih saat musim kemarau.
Beberapa warga setempat, Minggu (6/10), mengatakan sudah hampir tiga bulan terakhir ini warga Lingkungan Pancardawa serta Lingkungan Dewasana yang mengandalkan pasokan air melalui jaringan pipa swadaya dengan sumber air dari embung maupun sungai sekitar, kesulitan mendapat air. Air tidak mengalir ke rumah-rumah warga lantaran terjadi penurunan debit air. Hal itu memaksa warga mencari air ke sumber air terdekat. “Kalau langsung dari hutan, masih ada air. Tetapi yang ada saat ini, kebanyakan sumber airnya dari sungai terdekat,” ujar salah seorang warga setempat.
Menurut beberapa warga ini, sempat ada bantuan dana dari pemerintah sekitar tahun 2017 lalu, untuk membangun jaringan pipa langsung dari hutan. Namun bantuan Pamsimas itu belum sepenuhnya ditindaklanjuti. Pipa-pipa yang sebelumnya diadakan atas bantuan pemerintah itu masih tertumpuk di areal hutan dekat objek wisata Puncak Mawar. Informasi sebelumnya, pipa-pipa itu akan dipasang secara bertahap, namun hingga dua tahun lamanya belum rampung dipasang.
Lurah Pendem I Putu Eko Darmawan, saat dikonfirmasi terkait bantuan Pamsimas itu enggan berkomentar. Yang jelas, menurutnya, bantuan program Pamsimas itu diserahkan untuk kelompok masyarakat, dan pengerjaannya adalah swadaya. Namun, dirinya tidak berani komentar, lantaran khawatir ikut dikait-kaitkan memperuncing polemik terkait bantuan Pamsimas tersebut.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman (PUPRPP) Jembrana I Ketut Antara, saat dikonfirmasi secara terpisah Minggu kemarin, mengatakan bantuan Pamsimas di Pendem itu sebelumnya bersumber dari APBD tahun 2017. Namun bantuan yang sudah direalisasikan pipanya sesuai tahun anggaran bantuan itu sempat terkendala pemasangannya. “Pengerjaannya swadaya, gotong-royong. Saya lupa berapa anggarannya itu karena sudah lama. Dokumennya ada di kantor,” ujarnya.
Namun, kata Antara, dari pengecekannya beberapa hari lalu, pipa-pipa yang sudah direalisasikan dua tahun lalu tersebut sudah mulai dipasang. Pihaknya juga sudah meminta kelompok penerima bantuan, agar segera memasang jaringan bantuan Pamsimas yang menjadi tanggungjawab kelompok penerima bantuan tersebut. “Katanya memang belum sempat dipasang, karena sebelumnya kebanyakan warga sibuk kerja. Nanti akan terus kami cek, karena memang sudah cukup lama belum ditindaklanjuti pemasangan pipanya,” ucapnya. *ode
Beberapa warga setempat, Minggu (6/10), mengatakan sudah hampir tiga bulan terakhir ini warga Lingkungan Pancardawa serta Lingkungan Dewasana yang mengandalkan pasokan air melalui jaringan pipa swadaya dengan sumber air dari embung maupun sungai sekitar, kesulitan mendapat air. Air tidak mengalir ke rumah-rumah warga lantaran terjadi penurunan debit air. Hal itu memaksa warga mencari air ke sumber air terdekat. “Kalau langsung dari hutan, masih ada air. Tetapi yang ada saat ini, kebanyakan sumber airnya dari sungai terdekat,” ujar salah seorang warga setempat.
Menurut beberapa warga ini, sempat ada bantuan dana dari pemerintah sekitar tahun 2017 lalu, untuk membangun jaringan pipa langsung dari hutan. Namun bantuan Pamsimas itu belum sepenuhnya ditindaklanjuti. Pipa-pipa yang sebelumnya diadakan atas bantuan pemerintah itu masih tertumpuk di areal hutan dekat objek wisata Puncak Mawar. Informasi sebelumnya, pipa-pipa itu akan dipasang secara bertahap, namun hingga dua tahun lamanya belum rampung dipasang.
Lurah Pendem I Putu Eko Darmawan, saat dikonfirmasi terkait bantuan Pamsimas itu enggan berkomentar. Yang jelas, menurutnya, bantuan program Pamsimas itu diserahkan untuk kelompok masyarakat, dan pengerjaannya adalah swadaya. Namun, dirinya tidak berani komentar, lantaran khawatir ikut dikait-kaitkan memperuncing polemik terkait bantuan Pamsimas tersebut.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman (PUPRPP) Jembrana I Ketut Antara, saat dikonfirmasi secara terpisah Minggu kemarin, mengatakan bantuan Pamsimas di Pendem itu sebelumnya bersumber dari APBD tahun 2017. Namun bantuan yang sudah direalisasikan pipanya sesuai tahun anggaran bantuan itu sempat terkendala pemasangannya. “Pengerjaannya swadaya, gotong-royong. Saya lupa berapa anggarannya itu karena sudah lama. Dokumennya ada di kantor,” ujarnya.
Namun, kata Antara, dari pengecekannya beberapa hari lalu, pipa-pipa yang sudah direalisasikan dua tahun lalu tersebut sudah mulai dipasang. Pihaknya juga sudah meminta kelompok penerima bantuan, agar segera memasang jaringan bantuan Pamsimas yang menjadi tanggungjawab kelompok penerima bantuan tersebut. “Katanya memang belum sempat dipasang, karena sebelumnya kebanyakan warga sibuk kerja. Nanti akan terus kami cek, karena memang sudah cukup lama belum ditindaklanjuti pemasangan pipanya,” ucapnya. *ode
1
Komentar