Bupati Resmikan 67 Bank Sampah Mandiri Se–Kutsel
Selain 67 bank sampah mandiri, juga ada 87 bank sampah edukasi Badung (BSEB), 38 bank sampah mandiri komunal, dan 6 bank sampah mandiri utama (BSMU) se-Kecamatan Kuta Selatan.
MANGUPURA, NusaBali
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta meresmikan 67 bank sampah mandiri (BSM) PKK Mangu Srikandi di Wantilan Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Selasa (8/10) pagi. Bupati berharap puluhan bank sampah mandiri itu menjadi barometer indikator suksesnya pengolahan sampah yang berbasis masyarakat dan berkelanjutan.
Bupati Giri Prasta menyatakan, peresmian bank sampah mandiri di setiap banjar yang ada di Kecamatan Kuta Selatan ini bagian dari upaya mewujudkan Badung bebas dari sampah dan kantong plastik. Dalam pelaksanaan di lapangan, masyarakat menjadi ujung tombak. Salah satu komponen yang penting dalam pengurangan sampah melalui bank sampah berbasis wirausaha adalah dengan melibatkan masyarakat mulai dari PKK, sekolah, kantor/perusahaan swasta dan pemerintah, jasa perdagangan dan pariwisata, dan yang lainnya.
“Saya sangat mengapresiasi keberadaan bank sampah mandiri PKK Mangu Srikandi yang ada di Kecamatan Kuta Selatan ini. Pengurangan sampah ini juga sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Bupati Badung Nomor 48 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle. Jadi saat ini penanganan sudah secara nyata dilakukan dengan peresmian bank sampah ini,” ujarnya saat memberi sambutan di acara yang juga dihadiri Wakil Bupati I Ketut Suiasa, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, anggota DPRD Badung, Camat Kuta Selatan I Made Widiana, lurah/kades, dan PKK se-Kecamatan Kuta Selatan.
Menurut Bupati Giri Prasta, selain 67 bank sampah mandiri dari total seluruh banjar yang ada di 6 desa dan kelurahan se-Kecamatan Kuta Selatan, pihaknya juga sudah meresmikan 87 bank sampah edukasi Badung (BSEB) dan telah berhasil mewujudkan kawasan khusus bebas sampah dan kantong plastik di sekolah-sekolah di Kuta Selatan.
“Kami apresiasi kolaborasi Dinas LHK dan Kecamatan Kutsel yang berhasil melakukan pembinaan. Selain itu, kita juga mengapresiasi bank sampah sentral Badung (BSSB), yang merupakan lembaga non pemerintah yang mampu berkontribusi besar buat Badung dalam menangani sampah. Kemudian yang berpartisipasi dalam memajukan 38 bank sampah mandiri komunal (BSMK) dan 6 bank sampah mandiri utama (BSMU) se-Kecamatan Kuta Selatan juga,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan mengatakan bahwa keberadaan Bank Sampah Mandiri (BSM) Mangu Srikandi mulai eksis setahun belakangan ini. Setelah melakukan evaluasi, barulah pada saat ini dilakukan peresmian 67 bank sampah yang dikelola oleh PKK se-Kecamatan Kuta Selatan. Selain BSM, pihaknya juga berkolaborasi untuk mewujudkan 1.000 bank sampah.
“Untuk saat ini, perincian bank sampah yang ada di Kutsel masing-masing 67 bank sampah mandiri (BSM), 87 bank sampah edukasi Badung (BSEB) Mangu Kumara yang ada di sekolah, 38 bank sampah mandiri komunal (BSMK), dan 6 unit bank sampah mandiri utama (BSMU) se-Kecamatan Kuta Selatan. Semua itu terwujud di tahun 2019 ini,” kata Merthawan. *dar
Bupati Giri Prasta menyatakan, peresmian bank sampah mandiri di setiap banjar yang ada di Kecamatan Kuta Selatan ini bagian dari upaya mewujudkan Badung bebas dari sampah dan kantong plastik. Dalam pelaksanaan di lapangan, masyarakat menjadi ujung tombak. Salah satu komponen yang penting dalam pengurangan sampah melalui bank sampah berbasis wirausaha adalah dengan melibatkan masyarakat mulai dari PKK, sekolah, kantor/perusahaan swasta dan pemerintah, jasa perdagangan dan pariwisata, dan yang lainnya.
“Saya sangat mengapresiasi keberadaan bank sampah mandiri PKK Mangu Srikandi yang ada di Kecamatan Kuta Selatan ini. Pengurangan sampah ini juga sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Bupati Badung Nomor 48 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle. Jadi saat ini penanganan sudah secara nyata dilakukan dengan peresmian bank sampah ini,” ujarnya saat memberi sambutan di acara yang juga dihadiri Wakil Bupati I Ketut Suiasa, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, anggota DPRD Badung, Camat Kuta Selatan I Made Widiana, lurah/kades, dan PKK se-Kecamatan Kuta Selatan.
Menurut Bupati Giri Prasta, selain 67 bank sampah mandiri dari total seluruh banjar yang ada di 6 desa dan kelurahan se-Kecamatan Kuta Selatan, pihaknya juga sudah meresmikan 87 bank sampah edukasi Badung (BSEB) dan telah berhasil mewujudkan kawasan khusus bebas sampah dan kantong plastik di sekolah-sekolah di Kuta Selatan.
“Kami apresiasi kolaborasi Dinas LHK dan Kecamatan Kutsel yang berhasil melakukan pembinaan. Selain itu, kita juga mengapresiasi bank sampah sentral Badung (BSSB), yang merupakan lembaga non pemerintah yang mampu berkontribusi besar buat Badung dalam menangani sampah. Kemudian yang berpartisipasi dalam memajukan 38 bank sampah mandiri komunal (BSMK) dan 6 bank sampah mandiri utama (BSMU) se-Kecamatan Kuta Selatan juga,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan mengatakan bahwa keberadaan Bank Sampah Mandiri (BSM) Mangu Srikandi mulai eksis setahun belakangan ini. Setelah melakukan evaluasi, barulah pada saat ini dilakukan peresmian 67 bank sampah yang dikelola oleh PKK se-Kecamatan Kuta Selatan. Selain BSM, pihaknya juga berkolaborasi untuk mewujudkan 1.000 bank sampah.
“Untuk saat ini, perincian bank sampah yang ada di Kutsel masing-masing 67 bank sampah mandiri (BSM), 87 bank sampah edukasi Badung (BSEB) Mangu Kumara yang ada di sekolah, 38 bank sampah mandiri komunal (BSMK), dan 6 unit bank sampah mandiri utama (BSMU) se-Kecamatan Kuta Selatan. Semua itu terwujud di tahun 2019 ini,” kata Merthawan. *dar
Komentar