Honda Perpanjang Kontrak Marc Marquez
Valentino Rossi Ganti Kepala Mekanik
Kontrak Marquez sebenarnya akan berakhir pada 2020. Namun, sebelum kontrak itu berakhir, Honda diinfokan akan segera menyodorkan kontrak baru.
BURIRAM, NusaBali
Marc Marquez sepertinya akan lebih lama menjadi pembalap Honda. Setelah menjadi juara MotoGP 2019, Marquez dikabarkan akan diikat tim berlogo sayap itu hingga 2022. "Dari pihak kami, kami akan melakukan segala daya untuk memastikan Marc merasa betah dengan kami dan tidak berpikir untuk pergi," kata manajer tim Honda Alberto Puig seperti dikutip Motorsport, Selasa (8/10).
Tekad untuk mempertahakan Marquez sangat jelas mengingat sang pembalap sejauh ini sudah memberikan prestasi tinggi. Bahkan, Presiden Honda Yoshishige Nomura sudah memberikan isyarat pada Marquez untuk menyegel gelar juara tahun ini di Thailand dan tak perlu menunggu seri di kandang Honda.
Berapa nilai kontrak baru Marquez nantinya? Honda belum membocorkannya. Pastinya pendapatan Marquez akan lebih meningkat dibandingkan kontrak sebelumnya. Sebagai gambaran Marquez mendapatkan bayaran 14 Juta Euro atau setara dengan Rp 217 Miliar.
Di sisi lain, posisi Valentino Rossi dan Maverick Vinales di Yamaha terancam oleh aksi cemerlang Fabio Quartararo. Sepanjang musim 2019, Quartararo telah menghasilkan lima podium dan empat posisi pole. Prestasi itu bahkan lebih baik dari dua pembalap pabrikan seperti Rossi dan Vinales.
Menurut catatan, Rossi baru dua kali naik podium (runner up) di Argentina dan COTA (Austin). Sedangkan Vinales naik podium baru tiga kali, yakni di GP Spanyol, GP Belanda, dan GP Jerman. "Jadi dia (Quartararo, red) melakukan sesuatu yang istimewa, dan saya pikir tahun depan semua orang ingin mencoba membawa Quartararo dengan motor mereka (Pabrikan)," kata Rossi dikutip Crash.net.
Di sisi lain, Valentino Rossi, mengumumkan mengganti kepala mekanik di MotoGP Thailand. The Doctor dinilai menunjukkan ambisi masih mempunyai ambisi besar.
Rossi dan Silvano Galbusera pisah jalan di musim 2020. Rider 40 tahun itu memutuskan kerja sama sejak 2014.
Dalam tiga musim terakhir, Rossi susah menang. Terakhir kali meraih podium pertama, The Doctor menggapainya di MotoGP Belanda 2017. Pemerhati MotoGP asal Italia, Carlo Pernat, pernah menyarankan Rossi untuk mengganti mekanik. Dia pun memberikan pandangannya mengenai keputusan Rossi mengganti mekanik. "Ada Rossi yang mengirim pesan dengan mengganti kepala mekanik," kata Pernat di GP One.
"Dengan langkahnya ini, dia ingin menunjukkan bahwa dia masih bisa bersaing, memainkan kartu terakhirnya mempertimbangkan daya saing Yamaha dan performanya," dia menambahkan. *
Tekad untuk mempertahakan Marquez sangat jelas mengingat sang pembalap sejauh ini sudah memberikan prestasi tinggi. Bahkan, Presiden Honda Yoshishige Nomura sudah memberikan isyarat pada Marquez untuk menyegel gelar juara tahun ini di Thailand dan tak perlu menunggu seri di kandang Honda.
Berapa nilai kontrak baru Marquez nantinya? Honda belum membocorkannya. Pastinya pendapatan Marquez akan lebih meningkat dibandingkan kontrak sebelumnya. Sebagai gambaran Marquez mendapatkan bayaran 14 Juta Euro atau setara dengan Rp 217 Miliar.
Di sisi lain, posisi Valentino Rossi dan Maverick Vinales di Yamaha terancam oleh aksi cemerlang Fabio Quartararo. Sepanjang musim 2019, Quartararo telah menghasilkan lima podium dan empat posisi pole. Prestasi itu bahkan lebih baik dari dua pembalap pabrikan seperti Rossi dan Vinales.
Menurut catatan, Rossi baru dua kali naik podium (runner up) di Argentina dan COTA (Austin). Sedangkan Vinales naik podium baru tiga kali, yakni di GP Spanyol, GP Belanda, dan GP Jerman. "Jadi dia (Quartararo, red) melakukan sesuatu yang istimewa, dan saya pikir tahun depan semua orang ingin mencoba membawa Quartararo dengan motor mereka (Pabrikan)," kata Rossi dikutip Crash.net.
Di sisi lain, Valentino Rossi, mengumumkan mengganti kepala mekanik di MotoGP Thailand. The Doctor dinilai menunjukkan ambisi masih mempunyai ambisi besar.
Rossi dan Silvano Galbusera pisah jalan di musim 2020. Rider 40 tahun itu memutuskan kerja sama sejak 2014.
Dalam tiga musim terakhir, Rossi susah menang. Terakhir kali meraih podium pertama, The Doctor menggapainya di MotoGP Belanda 2017. Pemerhati MotoGP asal Italia, Carlo Pernat, pernah menyarankan Rossi untuk mengganti mekanik. Dia pun memberikan pandangannya mengenai keputusan Rossi mengganti mekanik. "Ada Rossi yang mengirim pesan dengan mengganti kepala mekanik," kata Pernat di GP One.
"Dengan langkahnya ini, dia ingin menunjukkan bahwa dia masih bisa bersaing, memainkan kartu terakhirnya mempertimbangkan daya saing Yamaha dan performanya," dia menambahkan. *
1
Komentar