Tamatan SMK Karangasem Belum Terima Ijazah
Program keahlian dan mata pelajaran SMK berbeda-beda sehingga blangko ijazah pada halaman belakang perlu dicetak khusus.
AMLAPURA, NusaBali
Pelajar SMK di Kabupaten Karangasem yang telah menamatkan pendidikannya pada tahun ajaran 2015/2016 belum kebagian ijazah. Penyebabnya, pihak sekolah lambat menerima blangko ijazah. Masalah lainnya, pada halaman belakang ijazah itu masih kosong sehingga perlu cetak ulang. Sehingga Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Karangasem mencetak ulang 1.606 blangko ijazah.
Ketua MKKS SMK Karangasem, I Ketut Suba, mengatakan blangko ijazah yang diterima sekolah hanya tercetak di bagian depan. Sementara bagian belakang untuk kolom nilai tanpa cetakan atau masih kosong. Dampaknya, penyerahan ijazah kepada pelajar yang telah menamatkan pendidikannya kembali molor. Sebab di bagian belakang ijazah harus dicetak ulang, perlu diisi nilai, dan memanggil kembali siswa yang tamat. “Pembagian ijazah kembali molor,” ungkap Suba, Selasa (12/7).
Suba yang juga Kepala SMKN Kubu ini mengaku ada tambahan pekerjaan baru akibat blangko ijazah yang belum tuntas. Padahal, saat ini tengah disibukkan dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Dikatakan, biaya cetak blangko ijazah ditanggung BOS (bantuan operasional sekolah). “Pekerjaannya jadi menumpuk pada tahun ajaran baru. Saya masih memilah-milah blangko ijazah per program keahlian,” ungkap Suba.
Diterangkan, blangko ijazah beda tergantung program keahlian. “Blangko ijazah SMK selama memang tercetak di halaman depan saja. Hanya saja kedatangannya ke sekolah sangat terlambat,” keluh Suba. Dikatakan, di SMKN Kubu yang dipimpinnya mendapatkan kiriman 283 blangko ijazah sesuai jumlah siswa yang tamat. Ijazah terbagi tiga program keahlian masing-masing Akomodasi Perhotelan sebanyak 163 siswa, Jasa Boga 95 siswa, dan Akuntansi 25 siswa.
Terpisah, Kepala SMKN Abang, I Made Kerta Negara mengaku mendapat 295 blangko ijazah. Hanya saja blangko itu tercetak di halaman depan saja. “Sudah saya kirim kembali ke percetakan agar halaman belakang sesuai kebutuhan,” katanya. Blangko yang dicetak kembali di bagian belakang disesuaikan dengan program keahlian, “Setiap program keahlian, mata pelajarannya beda-benda,” tambahnya.
Dikatakan, di SMKN Abang menamatkan 95 siswa terbagi lima program keahlian. Masing-masing Teknik Gambar Bangunan sebanyak 32 siswa, Teknik Konstruksi Kayu 9 siswa, Teknik Otomotif Kendaraan Ringan 68 siswa, Teknik Komputer dan Jaringan 97 siswa, serta Akuntansi 89 siswa.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olarhraga Karangasem, I Gede Ariyasa mengatakan blangko ijazah SMK tidak bisa dicetak seragam seperti SMA. Sebab, mata pelajaran di tiap program keahlian beda-beda. “Makanya blangko yang tercetak di halaman depan, selanjutnya pihak sekolah yang mencetak di halaman belakang, soal biaya ditanggung dana BOS,” katanya. 7 k16
Pelajar SMK di Kabupaten Karangasem yang telah menamatkan pendidikannya pada tahun ajaran 2015/2016 belum kebagian ijazah. Penyebabnya, pihak sekolah lambat menerima blangko ijazah. Masalah lainnya, pada halaman belakang ijazah itu masih kosong sehingga perlu cetak ulang. Sehingga Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Karangasem mencetak ulang 1.606 blangko ijazah.
Ketua MKKS SMK Karangasem, I Ketut Suba, mengatakan blangko ijazah yang diterima sekolah hanya tercetak di bagian depan. Sementara bagian belakang untuk kolom nilai tanpa cetakan atau masih kosong. Dampaknya, penyerahan ijazah kepada pelajar yang telah menamatkan pendidikannya kembali molor. Sebab di bagian belakang ijazah harus dicetak ulang, perlu diisi nilai, dan memanggil kembali siswa yang tamat. “Pembagian ijazah kembali molor,” ungkap Suba, Selasa (12/7).
Suba yang juga Kepala SMKN Kubu ini mengaku ada tambahan pekerjaan baru akibat blangko ijazah yang belum tuntas. Padahal, saat ini tengah disibukkan dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Dikatakan, biaya cetak blangko ijazah ditanggung BOS (bantuan operasional sekolah). “Pekerjaannya jadi menumpuk pada tahun ajaran baru. Saya masih memilah-milah blangko ijazah per program keahlian,” ungkap Suba.
Diterangkan, blangko ijazah beda tergantung program keahlian. “Blangko ijazah SMK selama memang tercetak di halaman depan saja. Hanya saja kedatangannya ke sekolah sangat terlambat,” keluh Suba. Dikatakan, di SMKN Kubu yang dipimpinnya mendapatkan kiriman 283 blangko ijazah sesuai jumlah siswa yang tamat. Ijazah terbagi tiga program keahlian masing-masing Akomodasi Perhotelan sebanyak 163 siswa, Jasa Boga 95 siswa, dan Akuntansi 25 siswa.
Terpisah, Kepala SMKN Abang, I Made Kerta Negara mengaku mendapat 295 blangko ijazah. Hanya saja blangko itu tercetak di halaman depan saja. “Sudah saya kirim kembali ke percetakan agar halaman belakang sesuai kebutuhan,” katanya. Blangko yang dicetak kembali di bagian belakang disesuaikan dengan program keahlian, “Setiap program keahlian, mata pelajarannya beda-benda,” tambahnya.
Dikatakan, di SMKN Abang menamatkan 95 siswa terbagi lima program keahlian. Masing-masing Teknik Gambar Bangunan sebanyak 32 siswa, Teknik Konstruksi Kayu 9 siswa, Teknik Otomotif Kendaraan Ringan 68 siswa, Teknik Komputer dan Jaringan 97 siswa, serta Akuntansi 89 siswa.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olarhraga Karangasem, I Gede Ariyasa mengatakan blangko ijazah SMK tidak bisa dicetak seragam seperti SMA. Sebab, mata pelajaran di tiap program keahlian beda-beda. “Makanya blangko yang tercetak di halaman depan, selanjutnya pihak sekolah yang mencetak di halaman belakang, soal biaya ditanggung dana BOS,” katanya. 7 k16
1
Komentar