Bupati Bangli Cek Air yang Mengalir ke Daerah Lain
Bupati Bangli I Made Gianyar mulai cek sumber-sumber air di Gumi Sejuk yang mengalir ke kabupaten lain.
BANGLI, NusaBali
Sehari pasca terjun ke air terjun di Desa Langgaan, Kecanmatan Kintamani, Rabu (9/10) Bupati Made Gianyar kembali cek sumber air di sejumlah sungai kawasan Kecamatan Tembuku yang mengalir ke daerah tetangga.
Saat terjun ke sumber air di kawasan Tembuku kemarin, Bupati Made Gianyar didampingi sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa benar sumber air dari Bangli mengalir ke daerah lain, kaitannya dengan kontribusi imbal balik oleh penikmat air, termasuk dalam bentuk penyisihan Pajak Hotel dan Restoran (PHR).
Bupati Made Gianyar mengatakan, untuk memperjuangkan kontribusi itu, sudah barang tentu pihaknya harus tahu sumber air mana saja yang mengalir ke kabupaten tentangga. Dalam pengecekan dumber air di Tukad Krisik, Banjar Tembuku Kelod, Desa/Kecematan Tembuku, Rabu kemarin, diketahui airnya dari sumbernya mengalir ke Klungkung. “Kita ingin memastikan pemanfaatan air tersebut untuk mengairi subak di Klungkung,” ujar Gianyar.
Gianyar menyebutkan, nantinya akan dilakukan pengecekan sumber air di tempat-tempat lainnya di Bangli. “Kita memiliki beberapa sumber air yang tidak hanya mengaliri subak, tapi juga dimanfaatkan PDAM dan untuk wisata rafting. Jadi, tidak ada salahnya pajak dari usaha rafting di daerah lain disisihkan untuk kompensasi ke Bangli,” papar Bupati asal kawasan pegunungan Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani, Bangli ini.
Gianyar kemudian mencontohkan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang memberikan kompensasi kepada Kabupaten Kuningan (Jawa Barat) terkait pemanfaatan air. “Kabupaten lain bisa, kenapa Bangli belum? Inilah yang perlu diperjuangkan. Dalam hal ini, kita bukan mengemis, tetapi memperjuangkan apa yang menjadi hak Bangli,” tegas Bupati yang juga Wakil Ketua Bidang Idiologi dan Politik DPD PDIP Bali ini.
Terkait rencana Kabupaten Gianyar yang akan memberikan kompensasi Rp 10 miliar untuk Bangli, Bupati Made Gianyar mengucapkan terima kasih. Dia berencana bertemu langsung Bupati Gianyar, I Made Agus Mahayastra. Dalam pertemuan itu, pihaknya akan menyampaikan sumber air mana saja yang mengalir dari Bangli dan dimanfaatkan Kabupten Gianyar.
Menurut Gianyar, pihaknya fokus untuk memperjuangkan hak Bangli sesuai yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup. “Untuk masalah PHR bukan hanya Bangli saja, tapi ada 5 kabupaten lainnya yang punya hak sama. Mereka harus bicara juga, jangan hanya Bangli nyang teriak,” katanya.
Sehari sebelumnya, Selasa (8/10), Bupati Made Gianyar juga terjun mengecek sumber air yang mengalir ke daerah lain, yakni Air Terjun di Desa Langgaan, Kecamatan Kintamani. Bupati sengaja mampir ke air terjun tersebut setelah menghadiri kegiatan off road di desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar tersebut.
Saat itu, Bupati bikin video yang isinya sentil pejabat di Denpasar, Badung, dan Gianyar yang menikmati air bersih dari Bangli agar memberikan kontribusi. Dalam video tersebut, Gianyar kembali menegaskan Bangli jadi penyangga Bali Selatan dan harus mendapatkan kontribusi berimbang oleh daerah penikmat air bersih yang mengalir dari Gumi Sejuk.
“Saya I Made Gianyar ada di salah satu lokasi sumber mata air yang akan dikembangkan menjadi desa wisata oleh Desa Langgaan, dalam rangka kegiatan off road. Dalam sumber mata air itu kebahagiaan datang,” ujar Gianyar yang saat itu Dalam didampingi perangkat desa dan jajaran pejabat Bangli.
Bupati menyatakan air bersih dari Bangli mengalir ke Gianyar digunakan untuk rafting dan air PDAM yang diperjualbelikan di Kota Denpasar, dijadikan komoditas ekonomi di Badung. “Untuk itulah saya Bupati Bangli Made Gianyar di akhir masa jabatan ini menyampaikan supaya Bangli mendapatkan hak-haknya dari sumber daya air bersih,” katanya.
“Air bersih ini dikelola masyarakat dengan menanam di daerah aliran sungai, sehingga debit airnya besar dan bersih. Karena air jadi komoditas ekonomi oleh pemerintah Badung, Gianyar, Denpasar, Klungkung, Karangasem, maka sangat patut Bangli dapat kontribusi,” imbuhnya.
Gianyar lalu menyampaikan konsep keadilan dan pemerataan dalam sebuah dujul lagu. “Jadi Lagu berjudul ‘Di sini Senang di sana Senang’ dapat terwujud. Kalau sekarang di Gianyar senang, Badung senang, Denpasar senang, tetapi di Bangli sangat sulit dapat infrastruktur. Kalau mau tetap bersih mengalir ke Denpasar, Gianyar, Badung, tidak ada pilihan berikan kontribusi ke Bangli, supaya di sini air terjaga bersih.”
Pada akhir videonya, Gianyar menyampaikan salam hormat kepada Pemprov Bali. “Salam hormat, salam persahabatan bagi saudara saya di kota dan kabupaten lain. Ayo hidup dengan konsep segara gunung. Segara penting, gunung penting. Saya sangat mendukung visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dari Gubernur. Selamatkan alam dan budaya Bali,” tutup Gianyar. *esa,nat
Saat terjun ke sumber air di kawasan Tembuku kemarin, Bupati Made Gianyar didampingi sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa benar sumber air dari Bangli mengalir ke daerah lain, kaitannya dengan kontribusi imbal balik oleh penikmat air, termasuk dalam bentuk penyisihan Pajak Hotel dan Restoran (PHR).
Bupati Made Gianyar mengatakan, untuk memperjuangkan kontribusi itu, sudah barang tentu pihaknya harus tahu sumber air mana saja yang mengalir ke kabupaten tentangga. Dalam pengecekan dumber air di Tukad Krisik, Banjar Tembuku Kelod, Desa/Kecematan Tembuku, Rabu kemarin, diketahui airnya dari sumbernya mengalir ke Klungkung. “Kita ingin memastikan pemanfaatan air tersebut untuk mengairi subak di Klungkung,” ujar Gianyar.
Gianyar menyebutkan, nantinya akan dilakukan pengecekan sumber air di tempat-tempat lainnya di Bangli. “Kita memiliki beberapa sumber air yang tidak hanya mengaliri subak, tapi juga dimanfaatkan PDAM dan untuk wisata rafting. Jadi, tidak ada salahnya pajak dari usaha rafting di daerah lain disisihkan untuk kompensasi ke Bangli,” papar Bupati asal kawasan pegunungan Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani, Bangli ini.
Gianyar kemudian mencontohkan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang memberikan kompensasi kepada Kabupaten Kuningan (Jawa Barat) terkait pemanfaatan air. “Kabupaten lain bisa, kenapa Bangli belum? Inilah yang perlu diperjuangkan. Dalam hal ini, kita bukan mengemis, tetapi memperjuangkan apa yang menjadi hak Bangli,” tegas Bupati yang juga Wakil Ketua Bidang Idiologi dan Politik DPD PDIP Bali ini.
Terkait rencana Kabupaten Gianyar yang akan memberikan kompensasi Rp 10 miliar untuk Bangli, Bupati Made Gianyar mengucapkan terima kasih. Dia berencana bertemu langsung Bupati Gianyar, I Made Agus Mahayastra. Dalam pertemuan itu, pihaknya akan menyampaikan sumber air mana saja yang mengalir dari Bangli dan dimanfaatkan Kabupten Gianyar.
Menurut Gianyar, pihaknya fokus untuk memperjuangkan hak Bangli sesuai yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup. “Untuk masalah PHR bukan hanya Bangli saja, tapi ada 5 kabupaten lainnya yang punya hak sama. Mereka harus bicara juga, jangan hanya Bangli nyang teriak,” katanya.
Sehari sebelumnya, Selasa (8/10), Bupati Made Gianyar juga terjun mengecek sumber air yang mengalir ke daerah lain, yakni Air Terjun di Desa Langgaan, Kecamatan Kintamani. Bupati sengaja mampir ke air terjun tersebut setelah menghadiri kegiatan off road di desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar tersebut.
Saat itu, Bupati bikin video yang isinya sentil pejabat di Denpasar, Badung, dan Gianyar yang menikmati air bersih dari Bangli agar memberikan kontribusi. Dalam video tersebut, Gianyar kembali menegaskan Bangli jadi penyangga Bali Selatan dan harus mendapatkan kontribusi berimbang oleh daerah penikmat air bersih yang mengalir dari Gumi Sejuk.
“Saya I Made Gianyar ada di salah satu lokasi sumber mata air yang akan dikembangkan menjadi desa wisata oleh Desa Langgaan, dalam rangka kegiatan off road. Dalam sumber mata air itu kebahagiaan datang,” ujar Gianyar yang saat itu Dalam didampingi perangkat desa dan jajaran pejabat Bangli.
Bupati menyatakan air bersih dari Bangli mengalir ke Gianyar digunakan untuk rafting dan air PDAM yang diperjualbelikan di Kota Denpasar, dijadikan komoditas ekonomi di Badung. “Untuk itulah saya Bupati Bangli Made Gianyar di akhir masa jabatan ini menyampaikan supaya Bangli mendapatkan hak-haknya dari sumber daya air bersih,” katanya.
“Air bersih ini dikelola masyarakat dengan menanam di daerah aliran sungai, sehingga debit airnya besar dan bersih. Karena air jadi komoditas ekonomi oleh pemerintah Badung, Gianyar, Denpasar, Klungkung, Karangasem, maka sangat patut Bangli dapat kontribusi,” imbuhnya.
Gianyar lalu menyampaikan konsep keadilan dan pemerataan dalam sebuah dujul lagu. “Jadi Lagu berjudul ‘Di sini Senang di sana Senang’ dapat terwujud. Kalau sekarang di Gianyar senang, Badung senang, Denpasar senang, tetapi di Bangli sangat sulit dapat infrastruktur. Kalau mau tetap bersih mengalir ke Denpasar, Gianyar, Badung, tidak ada pilihan berikan kontribusi ke Bangli, supaya di sini air terjaga bersih.”
Pada akhir videonya, Gianyar menyampaikan salam hormat kepada Pemprov Bali. “Salam hormat, salam persahabatan bagi saudara saya di kota dan kabupaten lain. Ayo hidup dengan konsep segara gunung. Segara penting, gunung penting. Saya sangat mendukung visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dari Gubernur. Selamatkan alam dan budaya Bali,” tutup Gianyar. *esa,nat
Komentar