Srikandi Golkar Gabung PDIP
Satu lagi kader Golkar yang cabut dari naungan Beringin untuk gabung ke
partai lain. Dia adalah Anak Agung Sagung Ani Ariani, Srikandi Golkar
asal Desa Ba njar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan yang pilih gabung ke
PDIP.
Eks Ketua KPU Juga ke Kandang Banteng
TABANAN, NusaBali
Bersamaan de ngannya, mantan Ketua KPU Tabanan Ida Bagus Made Kresnadana juga ber ga-bung ke PDIP. AA Sagung Ani Ariani mengaku pilih gabung ke PDIP, karena dirinya ingin ta mbah teman dan saudara. Srikandi Golkar mantan caleg DPRD Tabanan di Pileg 2009 dan Pileg 2014 namun gagal lolos ke kursi Dewan ini pun langsung masuk struktur kepengurusan dan diberi ke duduk an di Badan Penanggulangan Bencana Alam DPC PDIP Ta banan 2015-2020.
Menurut Ani Ariani, dirinya bukan dadakan gabung ke PDIP, tapi sudah lama. “Su dah lama juga saya gabung PDIP. Tujuannya, untuk tambah teman dan kelu arga baru,” jelas politisi yang kesehariannya bekerja di salah satu rumah sakit swasta kawasan Tabanan ini kepada NusaBali, Senin (11/7).
AA Sagung Ani Ariani merupakan kader Golkar kesekian yang pilih cabut dari na ungan Beringin. Selain Ani Ariani, ada sederet kader elite Golkar yang me nya ta kan cabut dari partainya. Salah satu yang paling heboh adalah cabutnya I Gusti Ngurah Agung Daniel Yunandha Yudha alias Gung Daniel, 44, politisi militan asal Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung yang notabene putra dari sesepuh Golkar I Gusti Ngurah Alit Yudha.
Gung Daniel Yu dha disebut-sebut cabut karena tidak puas kepemimpinan Gol kar Bali. Namun, hingga kini belum jelas arahnya ke partai mana Gung Daniel Yudha akan berbagung. Jajaran DPD I Golkar Bali pimpinan Ketut Sudikerta ma sih berusaha mendekati Gung Daniel Yudha dengan mengirim utusan ke Puri Ca rangsari.
Sebelumnya, sederet kader Golkar juga dikabarkan cabut karena tidak terakomo dasi dalam struktur kepengurusan di Bali. Di antaranya, I Gusti Ayu Mas Sri Le s tari alias Gek Rani, yang bahkan sudah dilamar Partai Perindo. Gek Rani, Sri kandi Golkar yang mantan Bendahara DPD AMPI Bali, digadang-gadang akan diplot menjadi Ketua Partai Perindo Denpasar.
Selain Gek Rani, mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali versi Munas Ancol, De wa Made Widiyasa Nida, juga sempat santer dikabarkan dilirik Perindo. Dewa Nida merupakan politisi asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung 2009-2014, yang kemudian lengser karena dianggap membelot ke kubu Munas Ancol. Informasinya, Dewa Nida akan ditarik sebagai pengurus Perindo Provinsi Bali. Namun, Dewa Nida telah membantah informasi tersebut.
Sementara itu, mantan Ketua KPU Tabanan, Ida Bagus Made Kres nadana, juga bergabung ke PDIP. Kresnadana bahkan sudah gabung sejak Nove mber 2015 lalu. Krenadana mengikuti jejak mantan ketua KPU Tabanan lainnya, Made Bu diatmika, yang sudah lebih dulu banting haluan dengan bergabung ke Golkar.
Saat ini, Kresnadana menjadi tenaga ahli anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali, Wayan Koster---yang notabene Ketua DPD PDIP Bali 2015-2020. Selain itu, Kresnadana juga dipercaya sebagai Kepala Sekretariat DPD PDIP Bali di Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar.
“Darah saya ‘kan merah, dari dulu PDIP. Ketika jadi Komisioner KPU Taban an, saya harus netral,” papar Kresnadana saat ditemui NusaBali di acara Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PDIP Tabanan, Senin (11/7).
Tokoh muda asal Geria Gede Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan ini pun meng akui dirinya secara resmi pakai Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP sejak Nove m ber 2015 lalu. Sebelum jadi tenaga ahli Wayan Koster dan Kepala Sekretariat DPD PDIP Bali, Kresnadana sempat bekerja sebagai redaktur politik di salah sa tu media cetak di Bali---pasca purna tugas sebagai Ketua KPU Tabanan tahun 2013. Tokoh yang dikenal cerdas ini gagal tembus sebagai anggota KPU Tabanan pe riode kedua, karena faktor X. Salah satunya, karena Kresnadana dikenal sangat tegas dan tidak bisa diajak kompromi sewaktu menjadi Ketua KPU Tabanan.
Dengan bergabungnya IB Krenadana dan AA Sagung Ani Ariani, PDIP Tabanan bak ‘hilang satu tumbuh seribu’. Sebelumnya, PDIP kehilangan salah satu kader seniornya, yakni Wayan Sarjana (mantan Bendahara DPC PDIP Tabanan 2010-2015), yang dipecat induk partainya karena membelot jadi Calon Bupati (Cabup) Tabanan yang diusung Gerindra-Hanura-NasDem-Demokrat di Pilkada 2015.
DPC PDIP Tabanan mendapat tugas berat untuk selalu dan terus melebarkan par tai. Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster mengakui basis Banteng ada di Ta banan. Namun, Koster mengingatkan Ketua DPC PDIP Tabanan I Komang Gede Sanjaya untuk terus melebarkan basis. Kalangan Sekaa Teruna sebagai pemilih pemula, organisasi subak, bendesa adat, perbekel, dan profesi lainnya diharap kan bisa direkrut gabung PDIP.
“Lebarkan terus sampai seluruh lini kita (PDIP) kuasai,” ujar Koster di sela Ra kercab PDIP Tabanan, Senin lalu). Di samping itu, DPC PDIP Tabanan juga di target realisasikan 100.000 KTA baru. Terkait tugas berat tersebut, IKG Sanjaya menyatakan siap melaksanakannya. Termasuk penuhi penyediaan mobil keliling untuk KTA mobile agar bisa jemput bola. “Kami di DPC PDIP Tabanan siap kerja keras,” tandas Sanjaya yang juga Wakil Bupati Tabanan.
Dalam waktu dekat, DPC PDIP Tabanan akan menggelar roadshow pembentuk an Pengurus Ranting PDIP (tingkat desa) dan Pengurus Anak Ranting PDIP (ti ngkat banjar) di seluruh Tabanan. Paling lambat, Agustus 2016 depan pemben tukan dan pelantikan Pengurus Rating dan Anak Ranting PDIP se-Tabanan di target sudah tuntas. 7 k21
TABANAN, NusaBali
Bersamaan de ngannya, mantan Ketua KPU Tabanan Ida Bagus Made Kresnadana juga ber ga-bung ke PDIP. AA Sagung Ani Ariani mengaku pilih gabung ke PDIP, karena dirinya ingin ta mbah teman dan saudara. Srikandi Golkar mantan caleg DPRD Tabanan di Pileg 2009 dan Pileg 2014 namun gagal lolos ke kursi Dewan ini pun langsung masuk struktur kepengurusan dan diberi ke duduk an di Badan Penanggulangan Bencana Alam DPC PDIP Ta banan 2015-2020.
Menurut Ani Ariani, dirinya bukan dadakan gabung ke PDIP, tapi sudah lama. “Su dah lama juga saya gabung PDIP. Tujuannya, untuk tambah teman dan kelu arga baru,” jelas politisi yang kesehariannya bekerja di salah satu rumah sakit swasta kawasan Tabanan ini kepada NusaBali, Senin (11/7).
AA Sagung Ani Ariani merupakan kader Golkar kesekian yang pilih cabut dari na ungan Beringin. Selain Ani Ariani, ada sederet kader elite Golkar yang me nya ta kan cabut dari partainya. Salah satu yang paling heboh adalah cabutnya I Gusti Ngurah Agung Daniel Yunandha Yudha alias Gung Daniel, 44, politisi militan asal Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung yang notabene putra dari sesepuh Golkar I Gusti Ngurah Alit Yudha.
Gung Daniel Yu dha disebut-sebut cabut karena tidak puas kepemimpinan Gol kar Bali. Namun, hingga kini belum jelas arahnya ke partai mana Gung Daniel Yudha akan berbagung. Jajaran DPD I Golkar Bali pimpinan Ketut Sudikerta ma sih berusaha mendekati Gung Daniel Yudha dengan mengirim utusan ke Puri Ca rangsari.
Sebelumnya, sederet kader Golkar juga dikabarkan cabut karena tidak terakomo dasi dalam struktur kepengurusan di Bali. Di antaranya, I Gusti Ayu Mas Sri Le s tari alias Gek Rani, yang bahkan sudah dilamar Partai Perindo. Gek Rani, Sri kandi Golkar yang mantan Bendahara DPD AMPI Bali, digadang-gadang akan diplot menjadi Ketua Partai Perindo Denpasar.
Selain Gek Rani, mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali versi Munas Ancol, De wa Made Widiyasa Nida, juga sempat santer dikabarkan dilirik Perindo. Dewa Nida merupakan politisi asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung 2009-2014, yang kemudian lengser karena dianggap membelot ke kubu Munas Ancol. Informasinya, Dewa Nida akan ditarik sebagai pengurus Perindo Provinsi Bali. Namun, Dewa Nida telah membantah informasi tersebut.
Sementara itu, mantan Ketua KPU Tabanan, Ida Bagus Made Kres nadana, juga bergabung ke PDIP. Kresnadana bahkan sudah gabung sejak Nove mber 2015 lalu. Krenadana mengikuti jejak mantan ketua KPU Tabanan lainnya, Made Bu diatmika, yang sudah lebih dulu banting haluan dengan bergabung ke Golkar.
Saat ini, Kresnadana menjadi tenaga ahli anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali, Wayan Koster---yang notabene Ketua DPD PDIP Bali 2015-2020. Selain itu, Kresnadana juga dipercaya sebagai Kepala Sekretariat DPD PDIP Bali di Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar.
“Darah saya ‘kan merah, dari dulu PDIP. Ketika jadi Komisioner KPU Taban an, saya harus netral,” papar Kresnadana saat ditemui NusaBali di acara Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PDIP Tabanan, Senin (11/7).
Tokoh muda asal Geria Gede Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan ini pun meng akui dirinya secara resmi pakai Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP sejak Nove m ber 2015 lalu. Sebelum jadi tenaga ahli Wayan Koster dan Kepala Sekretariat DPD PDIP Bali, Kresnadana sempat bekerja sebagai redaktur politik di salah sa tu media cetak di Bali---pasca purna tugas sebagai Ketua KPU Tabanan tahun 2013. Tokoh yang dikenal cerdas ini gagal tembus sebagai anggota KPU Tabanan pe riode kedua, karena faktor X. Salah satunya, karena Kresnadana dikenal sangat tegas dan tidak bisa diajak kompromi sewaktu menjadi Ketua KPU Tabanan.
Dengan bergabungnya IB Krenadana dan AA Sagung Ani Ariani, PDIP Tabanan bak ‘hilang satu tumbuh seribu’. Sebelumnya, PDIP kehilangan salah satu kader seniornya, yakni Wayan Sarjana (mantan Bendahara DPC PDIP Tabanan 2010-2015), yang dipecat induk partainya karena membelot jadi Calon Bupati (Cabup) Tabanan yang diusung Gerindra-Hanura-NasDem-Demokrat di Pilkada 2015.
DPC PDIP Tabanan mendapat tugas berat untuk selalu dan terus melebarkan par tai. Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster mengakui basis Banteng ada di Ta banan. Namun, Koster mengingatkan Ketua DPC PDIP Tabanan I Komang Gede Sanjaya untuk terus melebarkan basis. Kalangan Sekaa Teruna sebagai pemilih pemula, organisasi subak, bendesa adat, perbekel, dan profesi lainnya diharap kan bisa direkrut gabung PDIP.
“Lebarkan terus sampai seluruh lini kita (PDIP) kuasai,” ujar Koster di sela Ra kercab PDIP Tabanan, Senin lalu). Di samping itu, DPC PDIP Tabanan juga di target realisasikan 100.000 KTA baru. Terkait tugas berat tersebut, IKG Sanjaya menyatakan siap melaksanakannya. Termasuk penuhi penyediaan mobil keliling untuk KTA mobile agar bisa jemput bola. “Kami di DPC PDIP Tabanan siap kerja keras,” tandas Sanjaya yang juga Wakil Bupati Tabanan.
Dalam waktu dekat, DPC PDIP Tabanan akan menggelar roadshow pembentuk an Pengurus Ranting PDIP (tingkat desa) dan Pengurus Anak Ranting PDIP (ti ngkat banjar) di seluruh Tabanan. Paling lambat, Agustus 2016 depan pemben tukan dan pelantikan Pengurus Rating dan Anak Ranting PDIP se-Tabanan di target sudah tuntas. 7 k21
1
Komentar