Job Fair Tanpa Kepastian Serapan Kerja
Nanti akan kami kaji, seberapa efektif Job Fair ini menghubungkan pencari kerja dengan penyedia kerja. (Dalem Jagadhita).
GIANYAR, NusaBali
Ditjen Binapenta dan PKK Kemenaker RI bersama Pemkab Gianyar melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar, hampir rutin setiap tahun menggelar Pameran Bursa Kerja (Job Fair). Terakhir, Job Fair digelar di areal parkir Stadion Kapten I Wayan Dipta, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Kamis (10/10).
Setiap even ini digelar selalu ramai pegunjung, atau rata-rata ratusan pencari kerja. Namun beberapa kalangan di Gianyar mempertanyakan, efektivitas kegiatan itu. Anggota DPRD Gianyar I Wayan Gde Sudarta mendukung kegiatan ini. Namun dia mempertanyakan output akhir kegiatan itu karena sejak diadakan beberapa tahun lalu, belum ada data melalui evaluasi kegiatan. Mestinya Disnaker atau lembaga dari pusat yang menggelar kegiatan ini punya data akurat seberapa banyak calon pekerja bisa meraih pekerjaan secara pasti pada perusahaan yang membuka lowongan pada setiap Job Fair. Logikanya, lanjut anggota Fraksi Golkar ini,
karena kegiatan ini rutin, maka ouputnya pasti bagus. ‘’Tapi bagusnya seperti apa? Kalau tak ada data berapa banyak calon pekerja terserap di perusahaan yang diikutkan dalam Job Fair, kan sama dengan mubazir,’’ jelas wakil rakyat asal Desa Lodtunduh, Ubud ini.
Terkait itu, saat ditanya via whatsapp, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gianyar Anak Agung Dalem Jagadhita SH mengaku terus terang, belum pernah ada kajian akhir tentang hasil guna kegiatan itu calon pencari kerja di Gianyar. ‘’Nanti akan kami kaji, seberapa efektif Job Fair ini menghubungkan pencari kerja dengan penyedia kerja,’’ ujarnya ringkas.
Dia mengatakan job fair ini untuk mempertemukan pencari kerja dengan penyedia kerja (perusahaan). Sehingga mempermudah proses kesempatan kerja, baik untuk penempatan di dalam negeri maupun di luar negeri. Kegiatan ini sekaligus sebagai penerapan sistem rekrutmen tenaga kerja secara transparan dan kompetitif.
Dia mengatakan, Pemkab Gianyar juga membuka sistem Bursa Kerja Online (BKOL) dengan alamat www.bursakerjagianyar.com. Bursa ini mempertemukan antara pencari kerja dengan pemberi kerja/perusahaan yang mempunyai lowongan kerja. Informasi lowongan kerja dapat diakses kapan saja dan dimana saja oleh pencari kerja maupun pemberi kerja.
Kepala Bidang Perluasan dan Kesempatan Kerja Disnaker Gianyar I Wayan Prayana SE mengatakan, Pameran Kesempatan Kerja (Job Fair) Gianyar Tahun 2019 diikuti oleh 30 perusahaan skala lokal dan nasional. Dengan penempatan tenaga kerja regional Bali, termasuk penempatan tenaga kerja ke luar negeri dengan berbagai sektor lapangan usaha. Seperti, pariwisata, retail, perdagangan, jasa wisata, jasa produksi dan lainnya dengan jumlah lowongan 2.424 orang.
Kasi Bursa Kerja Khusus dan Swasta, Ditjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan RI Inneke Maria Siregar SH mengatakan, kegiatan ini untuk mempertemukan secara langsung antara pencari kerja dengan pemberi kerja, dengan harapan pencari kerja dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan bakat, minat dan kompetensi serta memperluas wasasan perihal ketenagakerjaan saat ini. Bagi perusahaan dapat memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kualitas pekerjaan yang dibutuhkan.
Dikatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Februari 2019, jumlah angkatan kerja Indonesia 136.18 juta. Dari data ini, jumlah pengangguran 6.82 juta orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5.01 persen. Data BPS Kabupaten Gianyar, total TPT Kabupaten Gianyar pada Agustus 2018 sebesar 1,60 persen atau sebesar 4.978 orang. “Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran adalah mismath (keterputusan) antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja,” kata Inneke Maria Siregar. *nvi
Setiap even ini digelar selalu ramai pegunjung, atau rata-rata ratusan pencari kerja. Namun beberapa kalangan di Gianyar mempertanyakan, efektivitas kegiatan itu. Anggota DPRD Gianyar I Wayan Gde Sudarta mendukung kegiatan ini. Namun dia mempertanyakan output akhir kegiatan itu karena sejak diadakan beberapa tahun lalu, belum ada data melalui evaluasi kegiatan. Mestinya Disnaker atau lembaga dari pusat yang menggelar kegiatan ini punya data akurat seberapa banyak calon pekerja bisa meraih pekerjaan secara pasti pada perusahaan yang membuka lowongan pada setiap Job Fair. Logikanya, lanjut anggota Fraksi Golkar ini,
karena kegiatan ini rutin, maka ouputnya pasti bagus. ‘’Tapi bagusnya seperti apa? Kalau tak ada data berapa banyak calon pekerja terserap di perusahaan yang diikutkan dalam Job Fair, kan sama dengan mubazir,’’ jelas wakil rakyat asal Desa Lodtunduh, Ubud ini.
Terkait itu, saat ditanya via whatsapp, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gianyar Anak Agung Dalem Jagadhita SH mengaku terus terang, belum pernah ada kajian akhir tentang hasil guna kegiatan itu calon pencari kerja di Gianyar. ‘’Nanti akan kami kaji, seberapa efektif Job Fair ini menghubungkan pencari kerja dengan penyedia kerja,’’ ujarnya ringkas.
Dia mengatakan job fair ini untuk mempertemukan pencari kerja dengan penyedia kerja (perusahaan). Sehingga mempermudah proses kesempatan kerja, baik untuk penempatan di dalam negeri maupun di luar negeri. Kegiatan ini sekaligus sebagai penerapan sistem rekrutmen tenaga kerja secara transparan dan kompetitif.
Dia mengatakan, Pemkab Gianyar juga membuka sistem Bursa Kerja Online (BKOL) dengan alamat www.bursakerjagianyar.com. Bursa ini mempertemukan antara pencari kerja dengan pemberi kerja/perusahaan yang mempunyai lowongan kerja. Informasi lowongan kerja dapat diakses kapan saja dan dimana saja oleh pencari kerja maupun pemberi kerja.
Kepala Bidang Perluasan dan Kesempatan Kerja Disnaker Gianyar I Wayan Prayana SE mengatakan, Pameran Kesempatan Kerja (Job Fair) Gianyar Tahun 2019 diikuti oleh 30 perusahaan skala lokal dan nasional. Dengan penempatan tenaga kerja regional Bali, termasuk penempatan tenaga kerja ke luar negeri dengan berbagai sektor lapangan usaha. Seperti, pariwisata, retail, perdagangan, jasa wisata, jasa produksi dan lainnya dengan jumlah lowongan 2.424 orang.
Kasi Bursa Kerja Khusus dan Swasta, Ditjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan RI Inneke Maria Siregar SH mengatakan, kegiatan ini untuk mempertemukan secara langsung antara pencari kerja dengan pemberi kerja, dengan harapan pencari kerja dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan bakat, minat dan kompetensi serta memperluas wasasan perihal ketenagakerjaan saat ini. Bagi perusahaan dapat memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kualitas pekerjaan yang dibutuhkan.
Dikatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Februari 2019, jumlah angkatan kerja Indonesia 136.18 juta. Dari data ini, jumlah pengangguran 6.82 juta orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5.01 persen. Data BPS Kabupaten Gianyar, total TPT Kabupaten Gianyar pada Agustus 2018 sebesar 1,60 persen atau sebesar 4.978 orang. “Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran adalah mismath (keterputusan) antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja,” kata Inneke Maria Siregar. *nvi
Komentar