Polisi Jamin Keamanan Wisatawan di Bali
Pengamanan di Padangbai dan Gilimanuk Sesuai SOP
Dua terduga teroris, AT dan ZAI, yang ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror bersama Satuan Tugas Counter Transnational and Organized Crime (Satgas CTOC) Polda Bali, pada Kamis (10/10) pukul 02.35 Wita, karena terjadi pergerakan.
DENPASAR, NusaBali
Sementara Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose memastikan keamanan wisatawan dan masyarakat yang tinggal di Pulau Dewata tanpa terkecuali.
Hal itu diungkap Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose saat menghadiri kegiatan di Lapangan Tembak Bhayangkara Tohpati, Denpasar Timur, Sabtu (12/10). Golose mengungkapkan kedua terduga itu ditangkap karena akan meninggalkan Pulau Bali.
“Mereka ditangkap pada (Kamis, 10/10) pukul 02.35 Wita. Kenapa harus dilakukan, karena jaringannya sudah mulai melakukan tindakan berbahaya yang tak bisa ditolerir. Kami melakukan kegiatan preventif untuk mencegah kelompok ini melakukan tindakan,” tegas Jenderal bintang dua ini.
Jenderal asal Manado, Sulawesi Utara ini mengatakan tugasnya membuat masyarakat tidur enak. Dia tidak mau pariwisata Bali ini terusik. Polda Bali ingin masyarakat Bali tidur nyenyak.
“Turis datang ke Bali dengan baik, dan saya jaminannya. Menjamin keamanan dan keselamatan turis. Tugas kita adalah apa yang disebut observasi pemantauan,” tuturnya.
Golose mengatakan pihaknya menjamin keamanan dan keselamatan seluruh warga yang tinggal di Bali tanpa terkecuali. Dia menyebut pihaknya terus melakukan observasi untuk mengantisipasi tindakan yang bakal mengganggu keamanan Bali.
“Saya sebagai Kapolda adalah jaminannya, menjamin keamanan, menjamin keselamatan tourism. Tugas kami adalah melakukan yang disebut observasi, pemantauan, selama tidak melakukan kegiatan yang tentunya mengganggu rakyat Bali. Rakyat Bali itu termasuk turis, saya sendiri. Maka biarkanlah kami yang tidak tidur, tetapi Anda semua, termasuk jurnalis, juga bisa tidur dengan tenang,” urainya seperti dilansir detikcom.
Dia memastikan polisi bakal menindak tegas para pelaku teror. Apalagi yang berpotensi mengganggu keamanan Bali.
“Tetapi pada waktu negara terusik, kami juga harus muncul sebagai penjaga martabat negara. Di samping kami melayani masyarakat, kami juga harus menjaga martabat negara dari orang-orang seperti ini,” tegas Golose.
Sementara itu, pemeriksaan penumpang yang tiba di Bali melalui Pelabuhan Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Pemeriksaan dilakukan petugas Polsek Kawasan Laut Padangbai dipusatkan di Pos II Pelabuhan Padangbai, Banjar Segara, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis.
Sebanyak tujuh petugas dioptimalkan melakukan penjagaan di Pos II, sekali-sekali dibantu petugas Pos Pol Air, Kabag Operasional Polres Karangasem Kompol I Gede Wali, Kapolsek Padangbai Kompol I Wayan Suberata, dan Perwira Pengawas AKP I Gede Suparwata.
Kompol I Gede Wali mengatakan, terkait tertangkapnya terduga teroris di Bali, tidak ada petugas Polres Karangasem yang di-BKO (bawah kendali operasi) di Polsek Kawasan Laut Padangbai. Polisi hanya mengoptimalkan petugas Polsek Kawasan Laut Padangbai yang terbagi di empat pos.
Pos I, menjaga arus penumpang yang hendak keluar Bali berlayar dari Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dijaga 3 petugas. Pos II memeriksa penumpang yang baru tiba di Pelabuhan Padangbai dijaga 7 petugas. Pos III memantau penumpang yang jalan kaki baru turun dari kapal memeriksa KTP penumpang, dijaga 2 petugas, dan Pos IV di Mapolsek Kawasan Laut Padangbai.
Hal senada dipaparkan Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Wayan Suberata didampingi Perwira Pengawas AKP I Gede Suparwata. Penjagaan sekali shift, selama 12 jam, dijaga 12 petugas dipimpin satu perwira pengawas.
“Petugas yang paling banyak berjaga-jaga di Pos II, dari Polsek Kawasan Laut Padangbai sebanyak 7 petugas, juga sesekali datang petugas Pos Pol Air Polres Karangasem membantu melakukan pengamanan,” kata Kompol I Wayan Suberata, Sabtu (12/10).
Pengamanan dilakukan secara reguler. Selain melakukan pemeriksaan identitas dan barang bawaan penumpang secara manual, juga memantau melalui CCTV.
Sedangkan pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, masih berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Meski tidak sampai melakukan penebalan personel, dari pihak Polres Jembrana memastikan tetap melakukan pemeriksaan secara ketat di pelabuhan yang juga menjadi pintu keluar masuk Pulau Bali.
Pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk melibatkan petugas gabungan dari Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, Polres, dan Brimbob Polda Bali Datasemen C Pelopor Gilimanuk. Sejumlah anggota yang melakukan pemeriksaan di Pos I maupun Pos II, juga dikawal petugas yang siaga dengan membawa senjata laras panjang. Selain melalukan pemeriksaan terhadap kelengkapan kendaraan dan orang, petugas juga melakukan penggeledahan barang bawaan.
Penggeledahan barang bawaan yang lebih dimaksimalkan, itu menjadi bagian antisipasi orang berbahaya yang hendak masuk maupun keluar Bali. Tidak hanya teroris, tetapi juga mengantisipasi keberadaan pelaku kejahatan lain, seperti narkoba, curanmor, termasuk orang-orang yang membawa barang-barang berbahaya lainnya, seperti bahan peledak (handak), senjata tajam, maupun senjata api.
Selain di Pelabuhan Gilimanuk, pemeriksaan terhadap orang, barang dan kendaraan juga dipertebal melalui masing-masing jajaran Polsek. Sistem operasi yustisi di jalan raya dilaksanakan secara bergilir, sehingga pemeriksaan tetap berlanjut untuk memfilter kemungkinan pelaku kejahatan yang lolos dari Gilimanuk. Begitu juga dilakukan operasi yustisi dengan menyasar tempat kos ataupun kantong-kantong penduduk pendatang (duktang) di masing-masing wilayah Polsek.
Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, mengatakan sudah menjadi tugas rutin jajarannya untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Bali agar tetap aman dan kondusif. “Pemeriksaan di Gilimanuk tetap berjalan sesuai SOP. Termasuk di masing-masing Polsek,” ujarnya. *pol, k16, ode
Hal itu diungkap Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose saat menghadiri kegiatan di Lapangan Tembak Bhayangkara Tohpati, Denpasar Timur, Sabtu (12/10). Golose mengungkapkan kedua terduga itu ditangkap karena akan meninggalkan Pulau Bali.
“Mereka ditangkap pada (Kamis, 10/10) pukul 02.35 Wita. Kenapa harus dilakukan, karena jaringannya sudah mulai melakukan tindakan berbahaya yang tak bisa ditolerir. Kami melakukan kegiatan preventif untuk mencegah kelompok ini melakukan tindakan,” tegas Jenderal bintang dua ini.
Jenderal asal Manado, Sulawesi Utara ini mengatakan tugasnya membuat masyarakat tidur enak. Dia tidak mau pariwisata Bali ini terusik. Polda Bali ingin masyarakat Bali tidur nyenyak.
“Turis datang ke Bali dengan baik, dan saya jaminannya. Menjamin keamanan dan keselamatan turis. Tugas kita adalah apa yang disebut observasi pemantauan,” tuturnya.
Golose mengatakan pihaknya menjamin keamanan dan keselamatan seluruh warga yang tinggal di Bali tanpa terkecuali. Dia menyebut pihaknya terus melakukan observasi untuk mengantisipasi tindakan yang bakal mengganggu keamanan Bali.
“Saya sebagai Kapolda adalah jaminannya, menjamin keamanan, menjamin keselamatan tourism. Tugas kami adalah melakukan yang disebut observasi, pemantauan, selama tidak melakukan kegiatan yang tentunya mengganggu rakyat Bali. Rakyat Bali itu termasuk turis, saya sendiri. Maka biarkanlah kami yang tidak tidur, tetapi Anda semua, termasuk jurnalis, juga bisa tidur dengan tenang,” urainya seperti dilansir detikcom.
Dia memastikan polisi bakal menindak tegas para pelaku teror. Apalagi yang berpotensi mengganggu keamanan Bali.
“Tetapi pada waktu negara terusik, kami juga harus muncul sebagai penjaga martabat negara. Di samping kami melayani masyarakat, kami juga harus menjaga martabat negara dari orang-orang seperti ini,” tegas Golose.
Sementara itu, pemeriksaan penumpang yang tiba di Bali melalui Pelabuhan Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Pemeriksaan dilakukan petugas Polsek Kawasan Laut Padangbai dipusatkan di Pos II Pelabuhan Padangbai, Banjar Segara, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis.
Sebanyak tujuh petugas dioptimalkan melakukan penjagaan di Pos II, sekali-sekali dibantu petugas Pos Pol Air, Kabag Operasional Polres Karangasem Kompol I Gede Wali, Kapolsek Padangbai Kompol I Wayan Suberata, dan Perwira Pengawas AKP I Gede Suparwata.
Kompol I Gede Wali mengatakan, terkait tertangkapnya terduga teroris di Bali, tidak ada petugas Polres Karangasem yang di-BKO (bawah kendali operasi) di Polsek Kawasan Laut Padangbai. Polisi hanya mengoptimalkan petugas Polsek Kawasan Laut Padangbai yang terbagi di empat pos.
Pos I, menjaga arus penumpang yang hendak keluar Bali berlayar dari Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dijaga 3 petugas. Pos II memeriksa penumpang yang baru tiba di Pelabuhan Padangbai dijaga 7 petugas. Pos III memantau penumpang yang jalan kaki baru turun dari kapal memeriksa KTP penumpang, dijaga 2 petugas, dan Pos IV di Mapolsek Kawasan Laut Padangbai.
Hal senada dipaparkan Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Wayan Suberata didampingi Perwira Pengawas AKP I Gede Suparwata. Penjagaan sekali shift, selama 12 jam, dijaga 12 petugas dipimpin satu perwira pengawas.
“Petugas yang paling banyak berjaga-jaga di Pos II, dari Polsek Kawasan Laut Padangbai sebanyak 7 petugas, juga sesekali datang petugas Pos Pol Air Polres Karangasem membantu melakukan pengamanan,” kata Kompol I Wayan Suberata, Sabtu (12/10).
Pengamanan dilakukan secara reguler. Selain melakukan pemeriksaan identitas dan barang bawaan penumpang secara manual, juga memantau melalui CCTV.
Sedangkan pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, masih berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Meski tidak sampai melakukan penebalan personel, dari pihak Polres Jembrana memastikan tetap melakukan pemeriksaan secara ketat di pelabuhan yang juga menjadi pintu keluar masuk Pulau Bali.
Pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk melibatkan petugas gabungan dari Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, Polres, dan Brimbob Polda Bali Datasemen C Pelopor Gilimanuk. Sejumlah anggota yang melakukan pemeriksaan di Pos I maupun Pos II, juga dikawal petugas yang siaga dengan membawa senjata laras panjang. Selain melalukan pemeriksaan terhadap kelengkapan kendaraan dan orang, petugas juga melakukan penggeledahan barang bawaan.
Penggeledahan barang bawaan yang lebih dimaksimalkan, itu menjadi bagian antisipasi orang berbahaya yang hendak masuk maupun keluar Bali. Tidak hanya teroris, tetapi juga mengantisipasi keberadaan pelaku kejahatan lain, seperti narkoba, curanmor, termasuk orang-orang yang membawa barang-barang berbahaya lainnya, seperti bahan peledak (handak), senjata tajam, maupun senjata api.
Selain di Pelabuhan Gilimanuk, pemeriksaan terhadap orang, barang dan kendaraan juga dipertebal melalui masing-masing jajaran Polsek. Sistem operasi yustisi di jalan raya dilaksanakan secara bergilir, sehingga pemeriksaan tetap berlanjut untuk memfilter kemungkinan pelaku kejahatan yang lolos dari Gilimanuk. Begitu juga dilakukan operasi yustisi dengan menyasar tempat kos ataupun kantong-kantong penduduk pendatang (duktang) di masing-masing wilayah Polsek.
Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, mengatakan sudah menjadi tugas rutin jajarannya untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Bali agar tetap aman dan kondusif. “Pemeriksaan di Gilimanuk tetap berjalan sesuai SOP. Termasuk di masing-masing Polsek,” ujarnya. *pol, k16, ode
Komentar