Hendak Parkir, Mobil Rush Jatuh ke Merajan
Sebuah mobil Toyota Rush nopol DK 1440 QB yang dikemudikan Linda Rosiana, 51, terjun bebas ke merajan milik keluarga I Gede Made Kantor, 47, di Banjar Gunungsari, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Minggu (13/10) pagi pukul 10.00 Wita.
TABANAN, NusaBali
Mobil terperosok jatuh ketika hendak diparkir. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Penmghemudi mobil, Linda Rosiana, perempuan asal Jember, Jawa Timur yang tinggal di Banjar Tandeng, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, juga slamat dari maut dalam kondisi luka ringan. Namun, tiga palinggih dan tembok penyengker di merajan (pura keluarga) milik Gede Kantor hancur.
Saat musibah terjadi, mobil Rush DK 1440 QB yang dikemudikan Linda hendak parkir, sebelum pengemudinya ke wisata air terjun di Banjar Umakayu, Desa Jatiluwih. Nah, saat hendak parkir, tanpa sengaja Linda menginjak gas, hingga mobilnya terjun ke merajan milik Gede Kantor yang berada sekitar 1 meter di bawah tebing.
“Beruntung, pengemudi mobil, Linda, tidak mengalami luka serius,” ungkap Kapolsek Penebel, AKP Bambang Gede Artha. Namun, merajan milik Gede Kantor hancur dengan kerugian material sekitar Rp 70 juta. Tiga palinggih yang hancur, masing-masing Palinggih Kemulan, Palinggih Taksu, dan Palinggih Jero Gede. Selain itu, tembok penyengker merajan juga hancur.
Menurut AKP Bambang Gede Artha, musibah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Pengemudi mobil, Linda, bersedia menanggung seluruh biaya perbaikan merajan yang hancur. *des
Saat musibah terjadi, mobil Rush DK 1440 QB yang dikemudikan Linda hendak parkir, sebelum pengemudinya ke wisata air terjun di Banjar Umakayu, Desa Jatiluwih. Nah, saat hendak parkir, tanpa sengaja Linda menginjak gas, hingga mobilnya terjun ke merajan milik Gede Kantor yang berada sekitar 1 meter di bawah tebing.
“Beruntung, pengemudi mobil, Linda, tidak mengalami luka serius,” ungkap Kapolsek Penebel, AKP Bambang Gede Artha. Namun, merajan milik Gede Kantor hancur dengan kerugian material sekitar Rp 70 juta. Tiga palinggih yang hancur, masing-masing Palinggih Kemulan, Palinggih Taksu, dan Palinggih Jero Gede. Selain itu, tembok penyengker merajan juga hancur.
Menurut AKP Bambang Gede Artha, musibah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Pengemudi mobil, Linda, bersedia menanggung seluruh biaya perbaikan merajan yang hancur. *des
1
Komentar