Krama Subak Peladung Panen dengan Mesin Potong Padi
Petani di Subak Peladung, Lingkungan Peladung, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan/Karangasem memasuki musim panen.
AMLAPURA, NusaBali
Mereka pun uji coba mesin pemotong padi buatan China bantuan Pemerintah Pusat untuk percepat panen padi. Uji coba dilakukan di lahan sawah milik Ni Wayan Cenik, Rabu (13/7). Buat sementara, panen padi langsung di sawah dengan mesin potong ini masih gratis karena bersifat uji coba.
Pantauan di lapangan, mesin yang dikendalikan I Nengah Ladung bekerja efektif memotong tanaman padi yang masih berdiri. Sementara tumbuh padi yang rebah mesti secara manual potong dengan sabit. Tanaman padi yang masih berdiri langsung terpotong dengan mesin dan gabahnya langsung masuk kaping sedangkan batang padi keluar dari samping. Batang padi yang keluar dalam kondisi hancur sehingga tak bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Namun tetap berguna untuk kompos.
Menurut kelian subak Peladung, I Komang Tangun, mesin bantuan Pemerintah Pusat itu baru diterima seminggu lalu. Buat sementara diujicobakan dulu agar tahu pemakaiannya. Ke depannya, setelah mengetahui teknis pemakaiannya maka krama subak akan dikenakan ongkos dengan perbandingan 7 kaping diambil 1 kaping untuk pengelola mesin. “Buat sementara belum kita kenakan potongan karena masih uji coba,” ungkap Tangun.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Karangasem I Nyoman Merta Tenaya belum bisa dimintai informasi terkait bantuan mesin potong padi itu. Beberapa kali teleponnya dihubungi namun tak direspon. 7 k16
Mereka pun uji coba mesin pemotong padi buatan China bantuan Pemerintah Pusat untuk percepat panen padi. Uji coba dilakukan di lahan sawah milik Ni Wayan Cenik, Rabu (13/7). Buat sementara, panen padi langsung di sawah dengan mesin potong ini masih gratis karena bersifat uji coba.
Pantauan di lapangan, mesin yang dikendalikan I Nengah Ladung bekerja efektif memotong tanaman padi yang masih berdiri. Sementara tumbuh padi yang rebah mesti secara manual potong dengan sabit. Tanaman padi yang masih berdiri langsung terpotong dengan mesin dan gabahnya langsung masuk kaping sedangkan batang padi keluar dari samping. Batang padi yang keluar dalam kondisi hancur sehingga tak bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Namun tetap berguna untuk kompos.
Menurut kelian subak Peladung, I Komang Tangun, mesin bantuan Pemerintah Pusat itu baru diterima seminggu lalu. Buat sementara diujicobakan dulu agar tahu pemakaiannya. Ke depannya, setelah mengetahui teknis pemakaiannya maka krama subak akan dikenakan ongkos dengan perbandingan 7 kaping diambil 1 kaping untuk pengelola mesin. “Buat sementara belum kita kenakan potongan karena masih uji coba,” ungkap Tangun.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Karangasem I Nyoman Merta Tenaya belum bisa dimintai informasi terkait bantuan mesin potong padi itu. Beberapa kali teleponnya dihubungi namun tak direspon. 7 k16
Komentar